Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Virus Corona Dunia 26 April 2022: Panic Buying di Beijing karena Lonjakan Covid-19 | Remdesivir Disetujui untuk Anak di Bawah 12 Tahun

Baca di App
Lihat Foto
AP PHOTO/NG HAN GUAN
Warga memakai masker berbelanja di supermarket distrik Chaoyang, Beijing, China, Senin (25/4/2022). Tes Covid-19 massal digelar mulai Senin di distrik Chaoyang yang dihuni lebih dari tiga juta orang, menyusul lonjakan kasus Covid-19.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Kasus virus corona di dunia masih menunjukkan adanya peningkatan.

Meski demikian peningkatan yang terjadi tidak semasif waktu-waktu sebelumnya, dan disebutkan cenderung menunjukkan tren penurunan.

Berdasarkan data dari Worldometers, jumlah kasus virus corona pada Selasa (26/4/2022) adalah sebanyak 509.838.765 kasus.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik untuk Booster Sebelum Mudik Lebaran?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambahan dari kasus baru sebanyak 350.737.

Jumlah kasus baru ini menurun jika dibandingkan dengan kasus baru dua hari lalu di mana total di seluruh dunia ada lebih dari 571.732 kasus baru.

Sementara itu untuk  jumlah korban meninggal pada Selasa total ada sebanyak 6.244.600 bertambah 1.646 dari hari sebelumnya.

Sedangkan mereka yang sudah sembuh mencapai 462.917.919 orang.

Baca juga: Tak Boleh Dadakan, Ini Waktu Terbaik untuk Booster Sebelum Mudik

10 negara dengan kasus virus corona terbanyak di dunia

Berikut ini 10 besar negara dengan kasus virus corona terbannyak di dunia:

  1. Amerika Serikat: 82.697.492 kasus, 1.018.459 meninggal dunia, dan 80.483.580 sembuh
  2. India: 43.062.097 kasus, 522.223 meninggal dunia, dan 42.521.341 sembuh
  3. Brasil: 30.355.919 kasus, 662.777 meninggal dunia, dan 29.411.813 sembuh
  4. Perancis: 28.317.915 kasus, 145.257 meninggal dunia, dan 26.083.461 sembuh
  5. Jerman: 24.227.680 kasus, 134.817 meninggal dunia, dan 21.425.200 sembuh
  6. Inggris: 21.933.206 kasus, 173.352 meninggal dunia, dan 20.875.063 sembuh
  7. Rusia: 18.144.788 kasus, 375.061 meninggal dunia, dan 17.483.483 sembuh
  8. Korea Selatan: 16.929.564 kasus, 22.243 meninggal dunoa
  9. Italia: 16.161.339 kasus, 162.781 meninggal dunia, 14.755.958 sembuh
  10. Turki: 15.021.151 kasus, 98.706 meninggal dunia, dan 14.888.995 sembuh

Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster

Berikut ini update terkait virus corona di berbagai negara:

1. Update virus corona di Indonesia

Dikutip dari Kompas.com, Senin (25/4/2022), kasus Covid-19 pada Senin (25/4/2022) pukul 12.00 tercatat adanya penambahan 317 kasus baru.

Sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia ada sebanyak 6.044.467 .

Sementara itu untuk pasien sembuh bertambah 4.664 kasus sehingga total sembuh 5.875.083.

Adapun jumlah pasien meninggal bertambah sebanyak 33 kasus sehingga jumlah korban meninggal sebanyak 156.133 orang.

Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster

2. Update virus corona di China

Orang-orang di Beijing tengah dilanda kekhawatiran terkait adanya kemungkinan lockdown juga akan diterapkan di kota itu setelah Shanghai.

Dikutip dari NyTimes, orang-orang melakukan panic buying dengan mendatangi supermarket, bergegas berbelanja makanan guna menimbunnya di rumah karena ada kekhawatiran lockdown terjadi.

Selain itu warga juga masih menunggu antrean panjang pengetesan screening Covid-19 bagi seluruh warga Beijing.

Pada Senin (25/4/2022) pemerintah mengumumkan bahwa warga harus tes PCR 3 kali dalam waktu lima hari.

Aturan ini diumumkan menyusul 70 kasus ditemukan di kota itu.

Baca juga: Mau Naik KA Jarak Jauh tapi Sertifikat Vaksin Booster Belum Tersedia, Bolehkah? Ini Kata KAI

3. Update virus corona di Amerika Serikat

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengumumkan menyetujui penggunaan Remdesivir untuk mengobati Covid-19 pada anak-anak usia di bawah 12 tahun, Senin (25/4/2022)

Dikutip dari CNN, pengobatan boleh diberikan untuk merawat pasien paling muda usia 28 hari dengan berat 7 pon.

Adapun penggunaan Remdesivir harus untuk mereka yang memerlukan perawatan rumah sakit.

Baca juga: BPOM AS Setujui Pemberian Remdesivir untuk Pasien Covid-19 di Rumah Sakit

Boleh untuk yang tidak dirawat di rumah sakit namun untuk mereka dengan risiko sedang hingga tinggi penyakit berkembang menjadi penyakit yang lebih parah.

“Karena Covid-19 dapat menyebabkan penyakit parah pada anak-anak, beberapa di antaranya saat ini tidak memiliki pilihan vaksinasi, pilihan pengobatan COVID-19 yang aman dan efektif terus diperlukan untuk populasi ini,” kata Direktur Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA Patrizia Cavazzoni.

Tidak ada vaksin yang diizinkan untuk anak di bawah 5 tahun di AS sehingga hal ini (persetujuan Remdesivir untuk anak) menurutnya adalah sesuatu yang hebat.

Baca juga: WHO Sarankan Dokter Tak Gunakan Remdesivir untuk Pasien Covid-19, Kenapa?

4. Update virus corona di Inggris

Kasus hepatitis di Inggris merebak beberapa waktu terakhir.

Saat ini kasus hepatitis mencapai 114 kasus dengan anak-anak yang membutuhkan transplantasi hati.

Dikutip dari The Guardian, hipotesis utama lonjakan hepatitis adalah efek lanjutan dari pandemi Covid-19.

Di mana penguncian dan pembatasan lainnya membuat anak-anak hanya mendapat sedikit paparan virus umum daripada sebelum pandemi.

Oleh karena itu, respons kekebalan tubuhnya menjadi tidak memadai ketika berbagai pembatasan mulai dibuka kembali.

Baca juga: Saat WHO dan UNICEF Desak Indonesia Segera Gelar Sekolah Tatap Muka...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 7 Vaksin Covid-19 yang Paling Banyak Dipakai

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi