Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Bingungologi Kemusnahan Dinosaurus

Baca di App
Lihat Foto
Anthony Hutchings via LIVE SCIENCE
Ilustrasi menggambarkan dua spesies baru dinosaurus predator. Ceratosuchops inferodios di depan dan Riparovenator milnerae di bagian belakang. Dua fosil dinosaurus ini ditemukan di Inggris.
Editor: Sandro Gatra

PALEONTOLOGI mirip astrobiologi, kosmologi, fisika kuantum, metafisika, metamatematika serta meta-meta lain-lainnya sebagai ilmu yang kerap kali terpaksa bertumpu pada hipotesa.

Sebagai insan awam yang memerhati paleontologi terpaksa secara keimanan saya pasrah percaya kepada hipotesa para paleontolog yang beranekaragam maka saling beda satu dengan lain-lainnya.

Berdasar kajian terhadap fosil oleh para paleontolog sementara ini dapat diyakini bahwa mahluk yang disebut sebagai dinosaurus memang pernah hadir di planet bumi ini.

Meski perdebatan mengenai dinosaurus mahluk berdarah dingin atau panas termasuk juga mengenai warna darah dinosaurus merah atau biru atau tanpa warna seperti air masih berkelanjutan di samping apakah dinosarus termasuk jenis burung masa kini juga belum disepakati tentang penyebab musnahnya mahluk dinosaurus dari planet bumi ini.

Aneka ragam hipotesa bersliweran di atas mau pun di bawah panggung perdebatan tentang sebab-musabab musnahnya dinosaurus kecuali pewaris utama dinosaurus seperti coelacanth dan kecoak yang masih bertahan eksis sampai masa kini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antara lain ada yang menduga pemusnah dinosaurus adalah perubahan iklim secara drastis yang tak tertahankan oleh daya bertahan-hidup para dinosaurus.

Ada pula pascasangka bahwa sebuah meteor ukuran raksasa obesitas bengkak menghantam permukaan planet bumi sehingga menyebabkan gempa bumi dahsyat memicu mahatsunami menelan seluruh dinosaurus kecuali coelacanth yang berkeliaran di lautan mau pun kecoak di permukaan bumi.

Ada pula para virolog dan pakar pagebluk bermain dengan dugaan bahwa sejenis virus menempel di dalam raga para dinosaurus yang tidak pakai masker akibat tidak patuh protokol kesehatan, maka para virus berjaya menggerogoti saluran pernafasan para dinosaurus sehingga gagal nafas maka rame-rame meninggalkan dunia fana ini.

Ada pula yang berspekulasi bahwa dinosaurus musnah akibat erupsi gunung berapi di kawasan Asia Tenggara (Nusantara?) secara berbarengan sehingga serentak memuntahkan gas beracun ke atmosfer secara lambat namun pasti membinasakan kaum dinosaurus.

Segenap bingungologi tentang aneka ragam dugaan atas kemusnahan dinosaurus saya ketahui terbatas dari apa kata para pakarnya tanpa saya mampu membuktikan kebenaran mau pun ketidak-benarannya.

Sama halnya saya hanya pasrah tahu bahwa utang Indonesia sudah lebih dari tujuh kuadriliun rupiah hanya berdasar apa kata yang berwenang membuat laporan tanpa saya mampu membuktikan benar-tidaknya.

Namun dari segenap bingungologi kemusnahan dinosaurus minimal saya dapat memetik hikmah, yaitu adalah tidak ada salahnya bersikap eling lan waspodo dalam ikut berupaya melakukan tindakan preventif dan promotif agar jangan sampai umat manusia mengalami nasib kemusnahan seperti para dinosaurus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi