Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Perlu Diketahui soal Porter Stasiun, Berapa Tarifnya?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO
Porter di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (24/4/2022).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Porter adalah seseorang yang membantu membawakan barang milik orang lain. Pekerjaan ini biasanya ada di hotel, stasiun, bandara, bahkan rumah sakit.

Jelang libur Lebaran, kehadiran porter dinilai sangat membantu bagi pemudik yang kesulitan membawa banyak barang untuk dibawa ke gerbong kereta.

Berikut 5 hal yang perlu diketahui soal porter stasiun.

Baca juga: Viral, Video Bocah Masuk Kolong Jembatan Perlintasan Kereta, Jangan Ditiru!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1. Tarif jasa porter di stasiun

Dikutip dari Kompas.com, (22/11/2019), Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa menyampaikan bahwa tidak ada patokan atau standar khusus untuk tarif jasa porter.

Menurutnya, pendapatan porter stasiun berdasarkan biaya sukarela yang diberikan oleh penumpang kereta api yang menggunakan jada porter.

"Biaasanya penumpang membari uang dengan sukarela, ada yang Rp 20.000 hingga Rp 30.000," ujar Eva.

2. Porter tidak dikelola langsung oleh PT KAI

Meski porter bekerja di lingkungan stasiun kereta api, Eva mengatakan, jasa porter tidak dikelola langsung oleh PT KAI.

Porter disebut memiliki koordinasi kerja sendiri di bawah seorang ketua.

Kendati demikian, Eva menambahkan, bagi siapa saja yang ingin bekerja sebagai porter harus mendaftar ke PT KAI.

Baca juga: Berkah Ramainya Penumpang Jelang Musim Mudik bagi Porter Stasiun Gambir, Penghasilannya Naik...

 

3. Punya seragam porter

Selain itu, Eva menyampaikan bahwa porter yang bekerja di lingkungan stasiun memakai seragam porter.

"Porter itu semua ada seragamnya, jadi pastikan itu dibawa oleh petugas. Meski bukan dari kami, tapi tetap ada koordinator-nya, dan tetap harus terdaftar oleh kami," kata Eva.

"Jadi ada pembinaan dari kami juga. Cuma mereka mengelola sendiri, sehingga tidak ada penarifan di sana," lanjutnya.

Pada seragam, tertera nama porter di bagian saku depan, dan tulisan porter di bagian belakang seragam.

4. Tidak dapat upah dari PT KAI

Dikutip dari akun Twitter Kereta Api Indonesia, @KAI121, dijelaskan bahwa porter tidak mendapatkan upah tiap bulan dari PT KAI.

"Porter di stasiun berstatus pekerja lepas, sehingga tidak mendapatkan upah tiap bulan. Penghasilan porter bersumber dari komisi yang diberikan oleh pengguna jasanya," tulis akun Twitter @KAI121.

5. Membantu penumpang membawa barang

Dilansir dari Kompas.com, Senin (25/4/2022), salah satu porter yang bekerja di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat, Tarno mengaku bersyukur dengan adanya aktivitas mudik Lebaran lagi.

Sebab, hal itu merupakan mata pencahariannya dalam mengais rejeki jelang Lebaran.

"Alhamdulillah, akhirnya diizinkan (mudik) sekarang. Jadi ramai, bisa mencukupi kebutuhan keluarga," ucap Tarno.

Selama 30 tahun menjadi porter atau sejak 1992 Tarno tidak pernah merasakan pendapatannya seseret dua tahun belakangan atau saat pandemi melanda dunia, termasuk Indonesia.

Tarno mengatakan, pengurangan pendapatan saat itu berkurang hampir 90 persen. Terutama saat awal pandemi terjadi.

Namun Tarno enggan menyebut nominal pendapatannya. Dia hanya mengatakan, sebelum pandemi pekerjaan menjadi porter tidak pernah kurang untuk mencukupi keluarganya.

(Sumber: Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya, Singgih Wiryono | Editor: Kahfi Dirga Cahya, Krisiandi)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi