Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Warga Menyapu Uang dari Pemudik di Jalur Pantura, Ini Ceritanya

Baca di App
Lihat Foto
INSTAGRAM/@rembolsuroboyo
Tangkapan layar video yang memperlihatkan sejumlah warga ramai-ramai berdiri di pinggir jalan raya dengan membawa sapu lidi. Dinarasikan bahwa sejumlah warga tersebut hendak menyapu uang dari pemudik yang melintasi jalur Pantai Utara (Pantura).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah warga ramai-ramai berdiri di pinggir jalan raya dengan membawa sapu lidi, ramai di media sosial.

Video itu diunggah oleh akun Instagram @rembolsuroboyo pada Kamis (28/4/2022).

Dinarasikan bahwa sejumlah warga tersebut hendak menyapu uang dari pemudik yang melintasi jalur Pantai Utara (Pantura).

"Nyaponi duwek (menyapu uang). Yg mudik via pantura ada Pemandangan menarik di indramayu," demikian narasi yang dituliskan pemilik akun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Viral, Video Pedagang Ngadu ke Jokowi Usai Kerabatnya Dipenjara karena Tolak Pungli, Ini Kata Polisi

Baca juga: Ramai soal Oknum Polisi Tilang Pengendara Motor Rp 2,2 Juta, Ini Kata Kompolnas

Lantas, bagaimana cerita, dan pandangan sosiolog terkait fenomena ini?

Tradisi masyarakat setempat

Saat dikonfirmasi, Iman Pujiono, pemilik akun Instagram @rembolsuroboyo membenarkan bahwa video itu direkamnya sendiri pada Kamis (28/4/2022).

"Di Indramayu, hari ini (Kamis) barusan," ujar Iman, ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (28/4/2022) siang.

Iman mengabadikan momen tersebut di tengah perjalanan mudiknya dari Jakarta ke Solo, Jawa Tengah.

Ia menceritakan, sejumlah masyarakat itu sedang menanti pelemparan uang dari pemudik yang melintas.

"Itu memang tradisi masyarakat setempat," beber Iman.

Baca juga: Viral, Video Anak Kecil di Gowa Sulsel Dibanting Usai Dituduh Mencuri Uang, Ini Kata Polisi

Berjajar hingga 1 kilometer

Dari pengamatannya, sejumlah warga yang bersiap menyapu uang dari pemudik itu berjajar hingga 1 kilometer.

Mereka di antaranya terdiri dari anak-anak hingga orang dewasa.

"Banyak sih, padat. Ada anak-anak juga. Tua, muda, dan anak-anak. Padat," kata Iman.

Sebelumnya, Iman juga pernah menjumai fenomena semacam ini. Namun dengan jumlah yang tidak terlalu banyak.

"Tapi enggak sebanyak sekarang, paling cuma beberapa orang aja," tandasnya.

Baca juga: Video Viral Lamborghini Blusukan ke Jalanan Kampung di Lamongan, Bagaimana Ceritanya?

Penjelasan sosiolog

Sosiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Bagong Suyanto memberikan pandangannya terkait fenomena ini.

Menurutnya, fenomena atau tradisi menyapu uang yang diberikan pemudik adalah suatu hal yang menarik.

"Itu simbol yang merepresentasikan kerentanan masyarakat di daerah dan posisi mereka yang menunggu masyarakat berderma," ujar Bagong, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/4/2022).

Dari sepengetahuannya, fenomena ini hanya ada di Pantura, dan secara perlahan akan menghilang.

"Ini bukan tradisi yang memiliki akar kultural yang lama," ujar Bagong.

Baca juga: Viral, Video Petugas Parkir Jogja City Mall Diduga Dipukul Pengunjung, Ini Kronologinya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi