KOMPAS.com - Sebuah keluarga asal Amerika Serikat memicu kekacauan di Bandara Ben Gurion, Israel pada hari Kamis (28/4/2022).
Penyebabnya, mereka mencoba melewati keamanan dengan peluru artileri yang tidak meledak yang mereka ambil sebagai suvenir di Dataran Tinggi Golan.
Video yang diposting oleh penyiar publik Kan menunjukkan kekacauan yang terjadi di bandara internasional, di mana orang-orang melarikan diri dari area check-in dan berlindung di tengah ketakutan.
Baca juga: Viral, Video Operator SPBU Dipukul Pelanggan di Cikarang Selatan, Ini Penjelasan Pertamina
Artileri yang belum meledak
Insiden itu dimulai ketika keluarga Amerika muncul untuk penerbangan mereka di bandara di luar Tel Aviv membawa bom yang belum meledak, lapor Washington Post .
Seorang anggota keluarga mengeluarkan cangkang dari ransel dan bertanya kepada agen keamanan apakah itu bisa ditempatkan di dalam koper, lapor BBC, mengutip berita YNet.
Pejabat itu memerintahkan daerah sekitarnya untuk dievakuasi, tetapi penumpang lain salah paham dan mulai berteriak, "Teroris menembak." Itu membuat kepanikan di seluruh terminal.
Kronologi kejadian
Dilansir dari The Guardian, Jumat (29/4/2022), video yang beredar di media sosial menunjukkan penumpang panik berhamburan di ruang keberangkatan Bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv pada Kamis (28/4/2022).
Pihak berwenang menyampaikan, kepanikan terjadi ketika sebuah keluarga AS itu menunjukkan benda mirip peluru bom berwarna kecoklatan kepada inspektur keamanan bandara.
Keluarga itu menyebut bahwa benda tersebut tidak meledak.
Benda yang diduga bom tersebut didapatkannya saat keluarga tersebut mengunjungi Dataran Tinggi Golan dan telah dikemas untuk perjalanan pulang mereka ke AS.
Baca juga: Viral, Video Iring-iringan Pasukan TNI Bubarkan Keributan Sekelompok Pemotor di Cianjur
Artileri untuk oleh-oleh
Sementara, menurut keterangan dari The Jewish Press dijelaskan, selama perjalanan keluarga AS itu di Dataran Tinggi Golan, salah satu anak menemukan dan mengambil artileri yang mereka rencanakan untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Wilayah itu merupakan tempat pertempuran sengit dalam Perang Enam Hari 1967, dan sisa-sisa konflik, seperti artileri, ranjau darat dan kawat berduri, tersebar di daerah itu.
Tetapi, ketika ditunjukkan di bagasi check-in bandara, keamanan menyerukan evakuasi daerah tersebut.
Dilansir dari Times of Israel, Jumat (29/4/2022), otoritas bandara pun merilis foto persenjataan berkarat itu, terbungkus dalam kantong plastik.
"Ketika mereka tiba untuk memeriksa barang bawaan mereka, mereka menunjukkan potongan cangkang itu kepada keamanan," kata Otoritas Bandara.
“Karena itu adalah bagian dari cangkang, evakuasi daerah itu diumumkan,” lanjut mereka.
Orang luka-luka
Benda itu menimbulkan kepanikan di bandara, yang mengakibatkan orang-orang gaduh dan berlarian dengan kopernya.
Otoritas Bandara Israel mengatakan, seorang pria dirawat di rumah sakit dengan luka yang diderita saat dia mencoba melarikan diri di atas korsel bagasi.
“Ada banyak teriakan. Saya hanya merasa bahwa saya harus lari untuk hidup saya,” ujar pria Israel berusia 32 tahun, yang terluka itu kepada Ynet.
Pria ini naik ke ban berjalan bagasi, berlari di atasnya, dan jatuh.
Baca juga: Link Live Streaming Pantauan Arus Mudik Kompas.com 30 April 2022
Keadaan aman
Setelah keamanan memeriksa dan mengonfirmasi tidak ada bahaya apa pun, para pelancong diizinkan kembali ke terminal.
Kemudian, otoritas bandara mengatakan keluarga itu diizinkan naik pesawat setelah diinterogasi oleh staf keamanan, yang menyatakan semuanya beres.
Namun, mereka tidak diperbolehkan membawa benda yang diduga bom tersebut ke AS atau dalam penerbangan.
Perlu diketahui, Israel memiliki tingkat keamanan penerbangan yang tinggi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.