Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Salah Arti, Ini Makna Minal Aidin Wal Faizin

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/ODUA IMAGES
Ilustrasi lebaran dan memberi ucapan selamat hari raya Idul Fitri.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Kalimat “minal aidin wal faizin” santer terdengar saat hari raya Idul Fitri. Lebih lanjut, kalimat ini diiringi pula dengan frasa “mohon maaf lahir dan batin”.

Oleh karena itu, saat perayaan Idul Fitri, kalimat ucapan "minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin", sudah sangat umum dan bak kembar siam yang tak bisa dipisahkan.

Bahkan, beberapa masyarakat mengartikan minal aidin wal faizin sebagai mohon maaf lahir dan batin.

Benarkah demikian? Apa makna minal aidin wal faizin?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sering Disalahartikan, Ini Makna Minal Aidin Wal Faizin

Arti minal aidin wal faizin

Terkait hal ini, Kompas.com menghubungi Guru Besar Peradaban Islam UIN Raden Mas Said Surakarta, Syamsul Bakri.

Ia menuturkan, minal aidin wal faizin merupakan penggalan dari sebuah doa, yakni ja’alanallaahu minal ‘aidin wal faizin.

Artinya, "Semoga Allah menjadikan kita kembali ke fitrah dan orang yang memperolah kemenangan."

“Ja’alanallaahu dihilangkan dan jadinya minal aidin wal faizin, maksudnya semoga kita termasuk orang yang kembali ke fitrah. Aidin itu kembali, faizin itu kemenangan,” kata dia saat dihubungi pada Jumat (29/4/2022) siang.

Namun di Indonesia, banyak salah kaprah yang mengartikan minal aidin wal faizin sebagai permohonan maaf lahir dan batin.

Padahal menurut Syamsul, dua kalimat tersebut hanya kalimat yang terbiasa disandingkan dan sebenarnya tidak memiliki hubungan.

“Sebenarnya itu tidak ada hubungan. Itu kalimat sambungan sebenarnya, tapi orang memaknai itu (mohon maaf lahir dan batin) sebagai artinya,” terang dia.

Baca juga: Makna Ucapan Minal Aidin Wal Faizin dan Sejarah Tradisi Halal Bihalal

Awal mula ungkapan hari raya

Biasanya, imbuh Syamsul, umat Islam dunia lebih sering menggunakan ungkapan, “Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal ya karim.”

Kalimat tersebut memiliki arti, “Semoga Allah menerima ibadah kami dan ibadah kamu semua.”

Doa tersebut juga merupakan ungkapan Idul Fitri yang telah ada sejak era Nabi Muhammad SAW.

“Jadi doa atau ucapan Idul Fitri itu dulu aslinya pas era Nabi itu Taqabbalallahu minna wa minkum taqabbal ya karim,” ujar Syamsul.

Kemudian, lanjut dia, ungkapan tersebut ditambah dengan kullu ‘ammin wa antum bi khair yang berarti, “Semoga setiap tahun dalam kondisi baik”.

Baru lah di Indonesia berkembang doa ja’alanallaahu minal aidin wal faizin atau yang lebih familiar penggalannya yakni minal aidin wal faizin.

"Tapi lama-lama kok diartikan minal aidin wa faizin lalu mohon maaf lahir batin. Tidak tahu kenapa tiba-tiba begitu. Itu kalimat sambungan dan bukan artinya," jelas Syamsul menambahkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi