Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantangan Menu Lebaran bagi Penderita Diabetes

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Ratih Ra
ilustrasi opor ayam.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Lebaran merupakan momen yang paling ditunggu umat Islam. Namun selain penuh suka cita, momen Hari Raya juga menjadi cobaan tersendiri bagi penderita diabetes.

Pasalnya, beberapa menu lebaran yang tersaji tidak ramah untuk penderita diabetes.

Diabetes sendiri merupakan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah atau gula darah.

Baca juga: Mengapa Penetapan Puasa Berbeda tetapi Lebaran Bisa Sama? Ini Penjelasan Kemenag

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada sekitar 442 juta penderita diabetes dan 1,5 juta kematian yang terjadi akibat penyakit ini.

Salah satu pencegahan diabetes, yakni dengan mengonsumsi makanan sehat seperti makanan rendah lemak dan kalori, serta tinggi serat.

Oleh karena itu, penting mengetahui pantangan menu lebaran bagi penderita diabetes, agar tak terjadi lonjakan gula darah saat acara halalbihalal.

Baca juga: Resep Rendang Sapi untuk Sajian Lebaran yang Bisa Dicoba di Rumah

Pantangan menu lebaran bagi penderita diabetes

Berikut sejumlah pantangan menu lebaran bagi penderita diabetes:

1. Ketupat

Ketupat identik sebagai sajian khas Lebaran.

Biasanya, makanan ini berbahan dasar beras putih dan disantap sebagai pengganti nasi karena sama-sama kaya akan karbohidrat.

Dikutip dari Medical News Today, karbohidrat merupakan sumber energi yang penting bagi tubuh. Sumber energi ini juga paling berpengaruh terhadap gula darah atau glukosa darah seseorang.

Sebenarnya, tidak ada larangan bagi penderita diabetes untuk menyantap karbohidrat. Namun, yang paling penting adalah mengonsumsi jenis karbohidrat yang tepat.

Baca juga: Melihat Makna Ketupat sebagai Fenomena Kebudayaan Indonesia...

Ada 3 jenis utama karbohidrat dalam makanan, yaitu pati, gula, dan serat.

Pati dan gula adalah sumber glukosa dalam tubuh, sehingga bisa menjadi masalah besar bagi penderita diabetes.

Adapun beras putih yang terdapat dalam ketupat lebih banyak terdiri dari gula dan pati, ketimbang serat.

Sebagai gantinya, penderita diabetes bisa mengonsumsi ketupat dengan bahan utama beras merah. Sebab, beras merah termasuk sumber karbohidrat yang tinggi serat dan rendah kalori.

Baca juga: Kerap Jadi Santapan Lebaran, Bagaimana Sejarah Ketupat?

2. Opor dan makanan bersantan lain

Momen Hari Raya, sajian makanan bersantan ada di mana-mana, mulai dari opor, rendang, gulai, dan sebagainya.

Meski terlihat nikmat, tetapi konsumsi makanan bersantan menjadi salah satu pantangan bagi penderita diabetes karena memicu kenaikan gula darah.

Sebab, dilansir dari FatSceret Indonesia, makanan bersantan mengandung lemak jenuh atau saturated fat sebanyak 21 gram untuk 100 gram santan.

Misalnya, 1 porsi atau 240 gram opor ayam mengandung 392 kalori, 20,81 gram lemak, 13,43 gram karbohidrat, dan 39,67 gram protein.

Baca juga: Berbuka Puasa dengan Gorengan, Amankah?

Bagi penderita diabetes, mengonsumsi makanan dengan kadar lemak jenuh cukup tinggi seperti di atas meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Kadar kolesterol tersebut, sebagaimana dikutip Kompas.com, menjadi salah satu faktor risiko diabetes.

Selain itu, jumlah kalori dari makanan yang cukup tinggi meningkatkan risiko obesitas. Obesitas ini, menjadi faktor risiko utama untuk diabetes.

Baca juga: 10 Manfaat Kesehatan Buah Semangka: Bisa Cegah Kanker dan Kolesterol

3. Kue kering

Aneka kue kering seperti nastar, kastengel, dan putri salju menghiasi meja sebagai jamuan untuk para tamu yang bertandang selama hari raya Idul Fitri.

Namun, kue-kue lebaran tersebut terbuat dari tepung, telur, dan pemanis buatan yang membuat penderita diabetes harus waspada.

Misalnya, satu buah kue nastar memiliki kalori hingga 75 kalori seperti dikutip dari FatSecret.

Jika mengonsumsi lima nastar saja, terhitung kalori yang masuk dalam tubuh adalah 375 kalori.

Belum lagi pemanis buatan yang terdapat dalam kue kering, bisa menyebabkan kadar gula darah melonjak.

Baca juga: INFOGRAFIK: Resep Nastar Klasik

4. Minuman manis

Berbagai macam minuman manis seperti sirup, es campur, minuman bersoda juga menjadi pantangan bagi penderita diabetes.

Pasalnya, dalam setengah cangkir atau 250 ml minuman bersoda mengandung 100 kalori dengan karbohidrat yang berasal dari gula sebanyak 25 gram, seperti dikutip dari FatSecret.

Angka tersebut cukup berisiko bagi penderita diabetes lantaran bisa memicu kenaikan kadar gula darah.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Penyakit Diabetes, Jenis, Gejala, dan Cara Mengobatinya

Sebagai pencegahan, jangan terlalu kalap menyantap menu khas Lebaran.

Makan secukupnya dan imbangi dengan konsumsi air putih paling sedikit delapan gelas per hari.

Periksa juga kadar gula darah secara rutin, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Adapun kadar gula darah “normal” bagi penderita diabetes, menurut Medical News Today adalah:

  • Waktu pemeriksaan sebelum makan, antara 80-130 mg/dl.
  • Waktu pemeriksaan 1-2 jam setelah makan, kurang dari 180 mg/dl.

Baca juga: Gejala Klasik dan Nonklasik pada Penyakit Diabetes, Apa Saja?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Nasi, Ketupat, atau Lontong, Mana yang lebih sehat?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi