Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Umat Islam Merayakan Lebaran dari Berbagai Negara

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Simon Infanger
Ilustrasi Idul Fitri
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Idul Fitri 1443 H/2022 M masih diwarnai suasana pandemi Covid-19.

Idul Fitri atau lebaran dirayakan umat Islam di seluruh dunia. Meskipun kebanyakan muslim merayakannya dengan cara yang relatif sama, ada perbedaan di beberapa negara.

Pada intinya seluruh perayaan dilakukan dalam suasana damai. Setiap orang meminta maaf dan memaafkan setidaknya pada satu hari itu.

Berikut ini cara umat Islam merayakan Idul Fitri atau lebaran dari beberapa negara, dilansir dari Hindustan Times, 14 Mei 2021:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Awal Puasa Beda, Pemerintah, NU, dan Muhammadiyah Kompak Lebaran 2 Mei 2022

1. Turki

Di Turki Idul Fitri dikenal sebagai Ramazan Bayrami (festival Ramadhan) atau Seker Bayrami (festival manisan).

Pada hari itu, orang-orang mengenakan pakaian baru mereka yang disebut bayramlik dan saling mendoakan "Bayraminiz Mubarek Olsun" yang artinya 'Semoga Bayram (Idul Fitri) Anda diberkati'.

Hari itu adalah hari libur nasional, di mana kantor-kantor pemerintah dan sekolah-sekolah umumnya tutup selama tiga hari perayaan.

Bagi mereka sangat penting untuk menghormati warga lanjut usia dengan mencium tangan kanan mereka dan meletakkannya di dahi sambil menyampaikan salam Bayram.

Penting juga bagi anak-anak kecil untuk pergi dari rumah ke rumah di sekitar lingkungan mereka dan mengucapkan "Selamat Bayram" kepada semua orang.

Lalu, anak-anak akan mendapatkan permen, manisan tradisional, seperti baklava dan Turkish Delight, cokelat, atau sejumlah kecil uang.

Baca juga: 5 Cara Seimbangkan Kadar Gula Darah Saat Lebaran

2. Malaysia

Idul Fitri di Malaysia adalah hari yang menggembirakan seperti di tempat lain. Seperti di Indonesia, warga di Malaysia akan melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman atau mudik.

Di sana, orang-orang menghiasi rumah mereka dengan lampu minyak yang dikenal sebagai Pelita.

Selain itu, mereka memasak makanan tradisional untuk Idul Fitri, seperti Ketupat dan Rendang, hidangan daging yang populer untuk menghormati tamu di negara-negara Asia Tenggara.

Idul Fitri di sana dikenal sebagai Hari Raya Aidilfitri, yang berarti perayaan Idul Fitri, itu adalah hari di mana pakaian tradisional dikenakan oleh semua orang.

Perayaan Idul Fitri seperti open house di Malaysia. Semua orang disambut saat datang ke rumah. Suasana meriah. Tamu yang datang tidak dibeda-bedakan status ekonominya, agamanya, maupun kastanya.

Baca juga: Resep Lodho Ayam Kampung untuk Lebaran, Mirip dengan Opor Ayam tapi Pedas

3. Afrika

Negara-negara Afrika seperti Maroko, Mesir, Tunisia, Somalia, Afrika Selatan, Nigeria, dan beberapa negara lainnya, merayakan Idul Fitri dengan cara yang sama, yaitu diawali dari shalat di masjid-masjid setempat.

Setelah itu mereka berkumpul dengan keluarga besar dan makan makanan tradisional.

Di Maroko, pria dan wanita mengenakan pakaian tradisional mereka. Pancake Maroko dijadikan makanan pokok sarapan bersama dengan teh mint yang terkenal.

Sementara itu, di Somalia, Halvo adalah makanan penutup pada hari raya Idul Fitri.

Kemudian di Mombasa, umat Islam menandai sepuluh hari terakhir Ramadhan (dikenal sebagai Kumi la mwisho) dengan festival jalanan dan bersosialisasi.

Festival itu buka pada malam hari dan menjual berbagai hadiah untuk teman dan keluarga.

Para pendongeng juga berkeliaran di jalan-jalan pada beberapa tempat selama Idul Fitri. Mereka menghibur anak-anak dengan cerita rakyat.

4. Islandia

Menjelang perayaan Idul Fitri, umat Islam di Islandia juga mengambil bagian dalam puasa senja hingga fajar selama Ramadhan.

Di puncak musim panas, matahari tetap berada di langit lebih lama dari biasanya. Matahari terbenam di tengah malam dan terbit dua jam kemudian.

Umat Islam yang berpuasa di negara itu terkenal dengan durasi puasa lebih lama daripada belahan Bumi lainnya. Bahkan puasanya mencapai 22 jam dalam sehari!

Hari raya Idul Fitri biasanya dirayakan di beberapa masjid di Reykjavik, ibu kota Islandia. Para tamu yang mengunjungi masjid datang dengan makanan prasmanan internasional makanan lezat.

Makanan-makanan itu ada yang berasal dari Indonesia, Mesir, dan Eritrea. Anak-anak mengenakan pakaian terbaik mereka dan bertukar hadiah dengan sesama teman serta anggota keluarganya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi