KOMPAS.com - Indonesia dikenal sebagai negara dengan beragam kekayaan kuliner, salah satunya yang menggunakan bahan santan kelapa.
Sebut saja menu opor, rendang, arem-arem, gulai, lodeh, soto betawi, dan masih banyak yang lain.
Santan dalam makanan dikenal memberi sensasi rasa gurih yang khas dan membuat rasa dari makanan menjadi lebih pekat.
Sayangnya, banyak bahaya kesehatan mengintai jika konsumsi santan ini berlebihan atau jika mengolahnya kurang tepat.
Baca juga: Pantangan Menu Lebaran bagi Penderita Diabetes
Dikutip dari Medical News Today, produk makanan yang berasal dari buah kelapa yang sudah tua ini tinggi akan kalori dan lemak.
Oleh karena itu, mengonsumsi terlalu banyak santan dan makanan kaya karbohidrat dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Tak hanya itu, santan juga mengandung karbohidrat terfermentasi.
Kandungan yang satu Ini dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti diare atau sembelit, khususnya pada orang dengan sindrom iritasi usus besar.
Baca juga: Perhatikan Batas Aman Konsumsi Makanan Bersantan Saat Lebaran
Kandungan santan
Sebenarnya, apa saja kandungan di dalam santan kelapa?
Ahli Gizi Komunitas dr Tan Shot Yen menjelaskan, santan segar memiliki beragam nutrisi.
Dalam tiap 100 gr santan, terdapat:
- Energi: 122 kkal
- Protein: 2 gr
- Karbohidrat: 7,6 gr
- Lemak: 10 gr
Baca juga: Cara Membuat Minyak Goreng dari Kelapa dan Sejumlah Manfaatnya
Kelebihan dan manfaat santan
Masih berdasarkan paparan dr Tan, santan mengandung asam laureat atau asam lemak rantai sedang.
Asam ini disebut lebih cepat dimetabolisir hati daripada lemak jenuh yang ada di dalam susu full cream maupun skim.
Selain itu, asam laureat juga bisa menurunkan kolesterol dan trigliserida, mengandung antioksidan, dan membantu melawan bakteri, virus, dan jamur dalam tubuh.
Hal lain, santan kaya akan vitamin B, C, dan E, magnesium, kalium, dan fosfor yang tentu dibutuhkan dan berfungsi bagi tubuh.
Terakhir, dr Tan menyebutkan, santan mampu memberi rasa kenyang yang cukup lama.
Baca juga: Plus Minus Santan untuk Kesehatan Tubuh
Tips aman makan santan
Kita sudah tahu bahwa santan memiliki banyak manfaat tapi juga berisiko jika dikonsumsi berlebihan.
Lantas bagaimana agar kita bisa menikmati lezatnya makanan bersantan, namun tidak mendatangkan gangguan kesehatan?
Dokter Tan menyebutkan ada sejumlah tips aman konsumsi makanan bersantan.
1. Batasi konsumsiMengonsumsi bahan makanan apa pun jika dilakukan secara berlebihan akan mendatangkan efek buruk pada kesehatan, termasuk konsumsi santan kelapa.
Untuk itu, batasi konsumsinya.
"Biasakan membuat rencana menu seminggu. Tentukan harinya santan, seminggu sekali," ujar dr Tan saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (23/4/2022).
Dengan demikian, konsumsi makanan bersantan berlebihan bisa kita hindari.
Baca juga: Mengenal Santan Kelapa, Manfaat dan Risiko untuk Kesehatan Tubuh
2. Tidak dihangatkan berulang
Ada satu kepercayaan di masyarakat, makanan bersantan yang sudah dihangatkan akan memiliki cita rasa yang semakin enak.
Hal itu karena kandungan air santan akan meresap ke dalam bahan makanan yang digunakan. Misalnya pada sayur opor.
Padahal santan yang berulang kali dipanaskan atau terkena sumber panas, dalam hal ini api, akan menghilangkan kandungan antioksidannya.
"Santan menjadi problem jika dipanaskan berulang sehingga jadi minyak jenuh miskin antioksidan," sebut dia.
Baca juga: Cara Menyimpan Santan Sisa agar Tetap Awet
3. Masak paling akhirJika Anda memasak masakan dengan santan, tuangkan santan terakhir sebelum masakan diangkat dari api.
Selain menyebabkan santan akan menggumpal, memasak santan dalam suhu tinggi dan waktu lama juga bisa menyebabkan hal lain.
Dikutip dari Science Alert, salah satunya adalah denaturasi protein.
Selain itu, pemanasan juga akan menyebabkan penyerapan air ke dapam granula pati, salah satu komponen utama karbohidrat dalam santan.
Baca juga: 8 Manfaat Kelapa untuk Kesehatan, Mengurangi Lemak Perut, Cegah Penyakit Jantung hingga Diabetes
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.