Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala dan Pencegahan Hepatitis Akut Misterius

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO via BBC INDONESIA
ilustrasi pasien hepatitis
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sekitar 228 dugaan kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak telah dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (3/5/2022).

Lonjakan kasus hepatitis akut misterius itu dilaporkan sudah meluas ke 20 negara di dunia.

"Pada 1 Mei, setidaknya 228 kasus (hepatitis) yang mungkin dilaporkan ke WHO dari 20 negara dengan lebih dari 50 kasus tambahan sedang diselidiki," ujar Juru Bicara WHO Tarik Jasarevic dalam konferensi pers di Jenewa, Senin (2/5/2022).

Sebagian besar kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak tersebut berasal dari Eropa. Tetapi, ada juga di Amerika, Pasifik Barat, dan Asia Tenggara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cara Mencegah Penularan Hepatitis Akut Misterius pada Anak

Kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak tersebut diketahui WHO dilaporkan pertama kali terdeteksi di Skotlandia pada 5 April 2022.

Dilansir dari New York Post, Selasa (3/5/2022), tidak hanya jumlah kasus hepatitis akut yang naik, namun angka kematian akibat virus itu pun juga mengalami peningkatan.

WHO mengatakan, penyakit itu mengakibatkan empat kematian tambahan, sehingga total anak yang meninggal sebanyak 5 orang.

Di Indonesia sendiri, tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Cipto Manungkusumo, Jakarta diketahui meninggal dunia diduga karena hepatitis akut, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (3/5/2022).

Baca juga: UPDATE Kasus Hepatitis Akut Misterius di Indonesia

Berikut gejala dan pencegahan kasus hepatitis akut:

Gejala hepatitis akut misterius pada anak

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi mengenai penyebab kejadian hepatitis akut misterius tersebut melalui sejumlah pemeriksaan panel virus lengkap.

Nadia mengatakan, Kemenkes meningkatkan kewaspadaan dalam dua minggu terakhir usai Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak yang belum diketahui penyebabnya ini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Orangtua, imbuhnya perlu mewaspadai penyakit hepatitis akut misterius tersebut dengan mengamati sejumlah gejala.

Baca juga: Wabah Hepatitis Akut Misterius pada Anak Terdeteksi di Asia, Begini Respons Kemenkes

 

Berikut sejumlah gejala yang timbul pada kasus hepatitis akut misterius pada anak tersebut:

Nadia mengimbau, apabila anak mengalami gejala-gejala tersebut, orangtua diminta untuk segera membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat.

Langkah pencegahan

Baca juga: 3 Hal yang Perlu Diketahui soal Hepatitis Akut Misterius

Sejumlah langkah pencegahan yang bisa dilakukan pada kasus hepatitis akut misterius ini adalah:

  • Mencuci tangan
  • Memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih
  • Tidak bergantian alat makan
  • Menghindari kontak dengan orang sakit
  • Melaksanakan protokol kesehatan.

Penyebab hepatitis akut belum ditemukan

Berdasarkan , penyebab kasus ini belum diketahui secara pasti.

Kendati demikian, gejala klinis yang teridentifikasi yakni hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, syndrome jaundice akut, dan gejala gastrointestinal, seperti nyeri abdomen, diare, dan muntah-muntah.

Selain itu, pemeriksaan laboratorium virus hepatitis tipe A, B, C, D, dan E tidak ditemukan sebagai penyebab penyakit hepatitis akut ini.

Namun dapat dipastikan bahwa adenovirus terdeteksi pada 74 kasus setelah dilakukan tes molekuler dan teridentifikasi sebagai F type 41.

Adapun SARS-CoV-2 juga ditemukan pada 20 kasus. Sementara 19 kasus terdeteksi adanya koinfeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.

Baca juga: Mewabah di Depok, Berikut Penyebab Menyebarnya Hepatitis A

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal 5 Jenis Hepatitis

(Sumber: Kompas.com/Nur Rohmi Aida, Alinda Hardiantoro, Retia Kartika Dewi | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Sari Hardiyanto, Rendika Ferri Kurniawan)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi