Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Hepatitis Akut Misterius Bisa Menyerang Orang Dewasa?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/EMILY FROST
Ilustrasi hepatitis.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Belum selesai dengan Covid-19, dunia kembali digemparkan dengan temuan penyakit hepatitis akut misterius yang menginfeksi anak-anak.

Pada umumnya, penyebab hepatitis adalah virus hepatitis tipe A, B, C, D, atau E.

Namun temuan kali ini, disebut misterius lantaran bukan berasal dari kelima tipe virus hepatitis. Juga, belum diketahui secara pasti penyebabnya.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hasil pemeriksaan laboratorium di luar negeri menunjukkan banwa 74 kasus hepatitis akut misterius terdeteksi adenovirus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah dilakukan tes molekuler, teridentifikasi sebagai adenovirus F41 atau adenovirus tipe 41.

Sementara 20 kasus lain terdeteksi SARS-CoV-2 dan 19 kasus lainnya terdeteksi ko-infeksi SARS-CoV-2 dan adenovirus.

Hingga 1 Mei 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 228 laporan kasus hepatitis akut misterius dari 20 negara.

Di Indonesia, tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr Cipto Manungkusumo, Jakarta diketahui meninggal dunia diduga karena hepatitis akut, dikutip dari pemberitaan Kompas.com (3/5/2022).

Baik di luar negeri maupun di Indonesia, hepatitis akut misterius diketahui menginfeksi anak-anak di bawah usia 16 tahun.

Lantas, apakah hepatitis akut misterius bisa menyerang orang dewasa?

Baca juga: Hepatitis Akut Menular Lewat Saluran Cerna dan Napas, Ini Cara Mencegahnya

Belum bisa dipastikan

Terkait hal ini, Kompas.com menghubungi Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi pada Kamis (5/5/2022).

Nadia mengatakan, sampai saat ini kasus hepatitis akut misterius hanya ditemukan pada anak-anak di bawah usia 16 tahun.

“Sampai saat ini semua kasus di bawah 16 tahun ya,” kata Nadia.

Ia melanjutkan, pola penyebaran penyakit hepatitis akut misterius belum diketahui secara pasti.

Meski demikian, menerapkan higiene atau praktik untuk menjaga kesehatan dan sanitasi personal sangat penting untuk mencegah penularan, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.

“Belum tahu kita polanya secara pasti, tapi menerapkan higiene dan sanitasi personal menjadi penting untuk cegah penularan baik pada dewasa maupun anak,” jelas Nadia.

Baca juga: Update Hepatitis Misterius: Singapura Deteksi 1 Kasus pada Bayi | Jumlah Kasus di RI dan Berbagai Negara

Cara mencegah hepatitis akut misterius

Lantaran pola penyebaran dan penyebabnya yang belum diketahui secara pasti, Kemenkes mengimbau masyarakat untuk berperan aktif mencegah infeksi hepatitis akut misterius.

Beberapa upaya pencegahan tersebut, yakni:

  1. Rutin cuci tangan pakai sabun
  2. Mencuci seluruh bahan makanan hingga bersih
  3. Memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih
  4. Tidak bergantian alat makan
  5. Menghindari kontak dengan orang sakit
  6. Menjaga kebersihan
  7. Disiplin protokol kesehatan (prokes)

Gejala hepatitis akut misterius

Kemenkes juga meminta, semua pihak untuk selalu waspada terhadap gejala-gejala yang muncul pada penderita hepatitis akut misterius.

Gejala tersebut antara lain:

  • Gejala kuning
  • Sakit perut
  • Muntah-muntah
  • Diare mendadak
  • Buang air kecil berwarna teh tua
  • Buang air besar berwarna pucat
  • Kejang
  • Penurunan kesadaran

Jika menemukan gejala-gejala di atas, segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi