Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Hepatitis Akut pada Anak, Berikut Beberapa Dugaannya

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi Hepatitis D
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kasus hepatitis akut atau hepatitis misterius yang menyerang anak-anak baru-baru ini sedang menjadi perbincangan masyarakat luas.

Hal tersebut dikarenakan hepatitis akut telah dilaporkan di setidaknya 20 negara menurut WHO. Adapun total kasusnya mencapai 228 kasus.

Di Indonesia, 3 orang anak meninggal dunia setelah menunjukkan gejala antara lain mual, muntah, diare, demam, sakit kuning, kejang, dan kehilangan kesadaran.

Baca juga: Gejala dan Pencegahan Hepatitis Akut Misterius

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa penyebab hepatitis akut pada anak?

Penyebab hepatitis akut pada anak

Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FK UI Hanifah Oswari mengatakan, dugaan awal penyebab hepatitis akut pada anak-anak tersebut yakni adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV, dan lain-lain.

Sebagai langkah pencegahan, pihaknya menyarankan kepada para orangtua agar meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan.

“Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,” ujarnya, dilansir dari laman Kemenkes (5/5/2022).

Baca juga: Apakah Mutasi Virus Corona Memicu Terjadinya Hepatitis Akut Misterius?

Secara umum, imbuhnya gejala awal penyakit hepatitis akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat seperti air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat.

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orangtua diminta segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal.

Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi Hepatitis sudah sangat berat.

"Jika terlambat mendapatkan penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil," pungkasnya.

Baca juga: Wabah Hepatitis Akut Misterius pada Anak Terdeteksi di Asia, Begini Respons Kemenkes

Sejauh ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) belum mengetahui apa yang menyebabkan anak-anak tersebut terkena hepatitis.

Saat ini Kemenkes sedang menyelidiki penyebab hepatitis akut dengan menjalankan panel tes virus lengkap.

Salah satu yang diduga sebagai penyebab hepatitis akut pada anak menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization) adalah adenovirus.

Baca juga: UPDATE Kasus Hepatitis Akut Misterius di Indonesia

Kaitan kasus hepatitis dengan adenovirus 

Meskipun penyebab untuk sebagian besar kasus belum dipastikan, banyak dari kasus itu dikaitkan dengan jenis adenovirus, virus flu biasa yang biasanya tidak menyebabkan hepatitis pada anak-anak yang sehat.

Dilansir Medical News Today, Rabu (4/5/2022), jenis adenovirus yang dikenal sebagai tipe F 41 terdeteksi pada lebih dari 70 kasus.

"Sementara adenovirus adalah hipotesis yang mungkin, penyelidikan sedang berlangsung untuk agen penyebab," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Mewabah di Depok, Berikut Penyebab Menyebarnya Hepatitis A

Hepatitis berat dengan gagal hati akut jarang terjadi pada anak-anak yang sehat.

“Apa yang sangat tidak biasa adalah bahwa mayoritas dari anak-anak ini sebelumnya sehat,” kata Philippa Easterbrook, seorang pejabat WHO yang memantau hepatitis, dikutip dari CNBC, 28 April 2022.

Setidaknya 74 anak telah dites positif adenovirus, menurut WHO.

Adenovirus adalah umum dan biasanya menyebabkan penyakit pernapasan tetapi juga dapat menyebabkan sakit perut, mata merah muda dan infeksi kandung kemih.

Baca juga: Mengenal Penyakit Hepatitis A dan Cara Pencegahannya

Diketahui, wabah hepatitis parah pada anak-anak bertepatan dengan peningkatan penularan adenovirus di negara-negara seperti Inggris, menurut WHO.

“Ini tidak pada tahap ini membuktikan bahwa ada hubungan sebab akibat untuk kasus-kasus ini, tetapi ini adalah sinyal awal yang menarik dan menjanjikan yang sedang dilihat secara lebih rinci,” kata Easterbrook.

Adenovirus, dalam kasus yang jarang, telah dikaitkan dengan hepatitis pada anak-anak dengan sistem kekebalan yang lemah, menurut Dr Richard Peabody, yang memimpin tim patogen ancaman tinggi WHO Eropa.

Baca juga: Mengenal Penyakit Hepatitis A dan Cara Pencegahannya

Namun, adenovirus tidak diketahui sebagai penyebab hepatitis pada anak-anak yang sehat, menurut WHO.

Sementara itu Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengeluarkan peringatan nasional, mendorong dokter untuk mencari gejala hepatitis pediatrik yang dapat dikaitkan dengan virus flu.

CDC merekomendasikan agar dokter mempertimbangkan pengujian adenovirus pada anak-anak dengan hepatitis ketika penyebabnya tidak diketahui.

Baca juga: Beda Varian Delta dengan SARS-CoV-2

SARS CoV-2

Hepatitis akut juga dikaitkan dengan virus SARS CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Menurut data WHO, setidaknya 20 dari anak-anak yang mengidap Covid-19 dites positif untuk virus itu serta adenovirus.

Peabody mengatakan kemungkinan Covid juga berperan dalam wabah hepatitis, meskipun tidak jelas dan penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apakah itu masalahnya.

Baca juga: Saat WHO Pantau Varian Virus Corona Baru Bernama Mu...

Para ilmuwan di seluruh dunia percaya penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat hubungan antara Sars-CoV-2 dan jenis hepatitis akut.

Hubungan apa pun dengan vaksin Covid-19 telah dikesampingkan, karena sebagian besar anak-anak yang jatuh sakit tidak divaksinasi, menurut WHO.

Dilansir Global Times, 24 Apr 2022, ahli medis yang berbasis di Guangzhou Zhuang Shilihe tidak setuju dengan klaim "hubungan langsung" antara hepatitis dan SARS CoV-2, serta vaksin Covid-19, karena tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan hal itu.

Tetapi Zhuang percaya bahwa infeksi Omicron, varian dominan terbaru dari Sars-CoV-2, telah membuat gejala hepatitis menjadi lebih parah, karena Sars-CoV-2 merusak sistem kekebalan manusia.

 Baca juga: Saat WHO dan UNICEF Desak Indonesia Segera Gelar Sekolah Tatap Muka...

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal 5 Jenis Hepatitis

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi