Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Hepatitis Akut Misterius, Akankah Sekolah Kembali Online?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/JARUN ONTAKRAI
Ilustrasi hepatitis.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com – Kasus hepatitis akut misterius tengah menjadi perhatian masyarakat dunia setelah ditemukannya sejumlah kasus di sejumlah negara.

Indonesia, saat ini memiliki 3 dugaan kasus hepatitis akut misterius yang ditemukan di RSUPN Dr Ciptomangunkusumo, Jakarta.

Munculnya kasus hepatitis akut misterius tersebut menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Terutama terkait akankah anak-anak akan kembali sekolah online?

Baca juga: Bagaimana Cara Penularan Hepatitis Akut Misterius?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran tersebut diungkapkan sejumlah warganet di media sosial Twitter.

“Anjr penyakit yg hepatitis itu udh masuk berita tv plss gue sekolah offline baru sebulan...,” tulis akun @ayxzrrr.

“Baru bisa menghela napas setelah berperang dengan Covid-19, sekarang ada lagi Hepatitis. Infonya menjangkit anak-anak, apakah akan ada sekolah online jilid 2?,” tulis akun @waddaah11.

Baca juga: Muncul Hepatitis Akut Misterius yang Menular Lewat Saluran Pernapasan, Pakai Masker Tetap Perlu?

Lantas dengan adanya kasus hepatitis akut misterius ini akankah sekolah kembali online lagi?

Tahap penyelidikan kasus hepatitis akut

Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menjelaskan belum ada keputusan soal perlu tidaknya anak-anak kembali sekolah online.

“Belum diputuskan (apakah anak-anak akan diminta sekolah online). Kita terus evaluasi,” ujar Nadia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (7/5/2022).

Nadia menegaskan, saat ini Indonesia belum mengonfirmasi adanya kasus positif hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya tersebut.

Baca juga: Penyebab Hepatitis Akut pada Anak, Berikut Beberapa Dugaannya

Saat disinggung terkait kasus 3 anak yang meninggal sebelumnya dengan dugaan akibat hepatitis akut misterius, menurutnya masih dilakukan tahap penyelidikan.

“Belum ada (kasus) yang konfirm. Masih disebut sebagai pending klasifikasi,” katanya lagi.

Sebelumnya, dalam konferensi pers Kemenkes pada 5 Mei 2022, Nadia menjelaskan ketiga kasus anak meninggal dengan dugaan kasus hepatitis akut anak misterius datang dalam kondisi sudah stadium lanjut.

Anak-anak tersebut berusia 2, 8 dan 11 tahun.

Baca juga: Hepatitis Akut Misterius Masuk ke Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan?

Pemeriksaan laboratorium lanjutan

Nadia menjelaskan, anak yang berusia 2 tahun belum divaksin Covid-19, anak 8 tahun baru divaksin Covid-19 satu kali, dan yang berusia 11 tahun sudah divaksin Covid-19.

Dari ketiga pasien tersebut negatif Covid-19. Sedangkan dari data 1 kasus pernah memiliki penyakit lain.

“Belum bisa digolongkan hepatitis akut. Baru masuk kriteria pending klasifikasi, ada pemeriksaan laboratorium lanjutan,” kata Nadia.

Baca juga: Apakah Mutasi Virus Corona Memicu Terjadinya Hepatitis Akut Misterius?

Pemeriksaan lanjutan tersebut menurutnya yakni genom sequencing untuk mengetahui adanya adenovirus dan hepatitis A, B, C, D, dan E.

Pemeriksaan tersebut menurutnya akan berlangsung selama 14 hari ke depan.

Namun Nadia menyampaikan dari kasus-kasus tersebut belum ada faktor risiko lain penyebab penyakit hepatitis seperti tak ditemukannya riwayat keluarga lain yang mengalami hal serupa.

Baca juga: Gejala dan Pencegahan Hepatitis Akut Misterius

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal 5 Jenis Hepatitis

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi