Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencegah Gangguan Pendengaran pada Lansia

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Ilustrasi gangguan pendengaran pada lansia
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Perubahan dan penurunan fungsi tubuh senantiasa mengiringi bertambahnya usia seseorang.

Salah satu perubahan yang terjadi saat memasuki usia senja adalah gangguan pendengaran atau yang biasa disebut presbikusis.

Dilansir dari National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD), setidaknya satu dari tiga lanjut usia (lansia) usia 65-75 tahun mengalami gangguan pendengaran.

Bahkan, lansia usia 75 tahun tak sedikit yang mengalami kehilangan kemampuan mendengar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi demikian, bisa dikarenakan faktor keturanan maupun faktor lain seperti paparan suara yang terlalu keras.

Baca juga: Tips Mendapatkan Tidur Berkualitas bagi Lansia

Penyebab gangguan pendengaran lansia

Berikut faktor-faktor yang berkontribusi pada gangguan pendengaran lansia, sebagaimana dikutip Medline Plus:

  1. Riwayat keluarga
  2. Terpapar suara keras dalam jangka panjang
  3. Merokok (perokok lebih mungkin mengalami gangguan pendengaran dibanding bukan perokok)
  4. Kondisi medis tertentu, seperti diabetes
  5. Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat kemoterapi untuk kanker.

Baca juga: Kasus Kematian akibat Covid-19 di Indonesia Masih Tinggi, Lansia Mendominasi

Cara mencegah gangguan pendengaran

Munculnya gangguan pendengaran merupakan bagian dari proses penuaan, sehingga tidak bisa dicegah.

Namun, lansia bisa mengupayakan agar proses penuaan ini tidak berlangsung lebih cepat. Untuk itu, ada beberapa cara mencegah gangguan pendengaran pada lansia.

Berikut caranya:

1. Hindari suara keras

Penyebab utama kehilangan pendengaran adalah paparan suara keras dalam jangka panjang. Oleh karenanya, sebisa mungkin jauhi suara-suara keras.

Adapun tingkat kebisingan dinyatakan dalam satuan desibel (dB). Semakin tinggi angkanya dalam dB, semakin keras pula tingkat kebisingannya.

Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), paparan suara keras di atas 70 dB dalam jangka waktu lama bisa mulai merusak pendengaran.

Sementara suara keras di atas 120 dB, bisa menyebabkan kerusakan langsung pada telinga.

Lansia sebisa mungkin hindari suara-suara mesin cuci, sepeda motor, musik dengan volume penuh pada ponsel, dan suara sirene dalam jarak dekat.

Pasalnya, suara-suara tersebut memiliki tingkat kebisingan 70 dB hingga 120 dB yang bisa memicu gangguan pendengaran pada lansia.

Baca juga: Berapa Lama Durasi Olahraga untuk Lansia?

2. Gunakan pelindung telinga

Sebisa mungkin, lansia harus menghindari suara-suara bising yang bisa mempercepat presbikusis. Sayangnya, menghindari suara-suara keras bukan perkara mudah bagi lansia.

Sebagai alternatif, lansia bisa menggunakan pelindung telinga seperti earplug atau earmuff. Dengan demikian, tekanan dari suara-suara keras pun bisa sdikit berkurang.

3. Rutin periksa telinga

Cara mencegah gangguan pendengaran selanjutnya dengan melakukan cek kesehatan telinga secara rutin.

Pemeriksaan rutin bertujuan untuk memastikan presbikusis yang dialami tidak memburuk. Sekaligus, mengetahui gangguan pendengaran lain yang mungkin terjadi.

Masih dari Medline Plus, lansia bisa mulai melakukan cek pendengaran saat dirasa mengalami beberapa gejala berikut:

  • Kesulitan mendengar orang-orang di sekitar
  • Harus menaikkan volume televisi
  • Sering meminta orang untuk mengulangi perkataan
  • Sulit mendegar di area yang bising atau ramai
  • Sulit membedakan suara tertentu, seperti “s” atau “th”
  • Suara berdenging di telinga

Melalui pemeriksaan rutin pula, lansia bisa membicarakan keluhan pada telinga dan berkonsultasi seputar cara merawat telinga.

Adapun dalam kasus gangguan pendengaran atau presbikusis parah, dokter biasanya menyarankan alat bantu dengar atau berlatih membaca gerak bibir agar tetap bisa berkomunikasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi