Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Media Asing Ikut Soroti 15 Kasus Hepatitis Akut di Indonesia...

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Kateryna Kon
ilustrasi hepatitis, virus hepatitis
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sejumlah media asing ikut memberitakan tentang bertambahnya kasus hepatitis akut misterius yang terjadi di Indonesia.

Seperti diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak di Eropa, AS, dan Asia sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Kewaspadaan meningkat ketika 3 anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta dan diduga mengidap hepatitis akut meninggal dunia dalam kurun waktu yang berbeda pada rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Baca juga: Anak Sekolah Rentan Terkena Hepatitis Akut, Ahli Beberkan Tips Mencegahnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reuters

Pada Senin (9/5/2022), salah satu kantor berita terbesar di dunia, Reuters menerbitkan artikel berjudul "Indonesia Detects 15 Cases of Severe Hepatitis After 3 Child Deaths" di situs mereka.

Dalam artikel itu, Reuters menyoroti bahwa Indonesia telah mengidentifikasi 15 kasus hepatitis berat yang tidak diketahui asalnya setelah melaporkan tiga kematian di antara kelompok usia anak.

Reuters menulis, informasi itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (9/5/2022).

Dijelaskan juga, Menkes Budi menyampaikan, Indonesia telah mendeteksi 15 kasus sejak meluncurkan penyelidikan penyakit tersebut baru-baru ini.

Ia menambahkan bahwa pihak berwenang belum menentukan penyebab pastinya.

Baca juga: Apakah Hepatitis Akut Misterius Berpotensi Jadi Wabah? Ini Kata Kemenkes

Sayangnya, Menkes Budi tidak menjelaskan lebih rinci apakah 15 kasus itu semuanya anak-anak dan apa saja perawatan yang telah mereka terima.

Seorang juru bicara dari Kementerian Kesehatan pun tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Beberapa ahli kesehatan telah mengaitkan penyakit ini dengan infeksi oleh sejenis adenovirus, keluarga virus umum yang dapat menyebabkan gejala mirip flu atau gastrointestinal.

Ada juga teori bahwa penguncian Covid-19 mungkin telah melemahkan kekebalan anak-anak, karena mereka kurang terpapar patogen umum saat dalam isolasi.

Awal Mei 2022, Indonesia melaporkan tiga anak yang diduga tertular penyakit itu telah meninggal di ibu kota Jakarta pada bulan April.

Kementerian Kesehatan Indonesia mengatakan, ketiga anak tersebut telah menerima vaksin hepatitis.

Baca juga: Siapa Kelompok Paling Rentan Terinfeksi Hepatitis Akut Misterius? Ini Kata Ahli

Khaleej Times

Sementara itu, salah satu platform berita digital Inggris terkemuka di UEA, Khallej Times juga menerbitkan artikel terkait 15 kasus hepatitis akut misterius yang terjadi di Indonesia pada Senin (9/5/2022).

Serupa dengan apa yang dilakukan Reuters, Khaleej Times pun menginformasikan bahwa Indonesia telah mengidentifikasi 15 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui asalnya setelah melaporkan tiga kematian tercatat di Indonesia.

Namun Khaleej Times menambahkan, WHO pada pekan lalu telah menerima laporan setidaknya 228 kemungkinan kasus dari 20 negara hepatitis anak atau radang hati.

Meski belum jelas apa yang menjadi penyebab hepatitis akut misterius ini, ada juga teori bahwa penguncian Covid-19 mungkin telah melemahkan sistem kekebalan anak-anak.

Para ilmuwan juga melihat apakah adenovirus yang terlibat telah bermutasi, atau bertindak bersama-sama dengan infeksi lain, yang kemungkinan Covid-19.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi