Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bergabung sejak: 20 Mar 2020

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Mengapa Tak Ada Gambar Ayah di Kaleng Khong Guan?

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Kistyarini
Lukisan pada kaleng biskuit Khong Guan karya Bernardus Prasodjo.
Editor: Egidius Patnistik

Oleh: Meike Kurniawati*

HARI pertama setelah libur Lebaran, seorang sahabat mengirim link berita yang cukup menarik tentang Biskuit Khong Guan, judulnya “Sejarah, Arti Khong Guan dan Alasan Tidak Ada Ayah di Gambar Kalengnya”.

Biskuit Khong Guan telah menjadi camilan popular dan melegenda di Indonesia. Hidangan ini tidak hanya menjadi ikon kue lebaran, tetapi juga menjadi biskuit camilan sehari-hari.

Rata-rata masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan biskuit kalengan ini. Kaleng Khong Guan menjadi sajian yang lazim tampak di ruang makan masyarakat yang merayakan Lebaran. Entah benar berisi biskuit Khong Guan atau berisi makanan lain.

Khong Guan begitu melekat di benak masyarakat Indonesia, gambar pada kalengnya pun ikonik, bahkan pernah menjadi viral ketika ada pertanyaan dari masyarakat, kenapa di kaleng Khong Guan tidak ada gambar ayah?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Sejarah, Arti Khong Guan dan Alasan Tidak Ada Ayah di Gambar Kalengnya

Pelukis gambar Khong Guan, Bernardus Prasodjo, dalam beberapa kesempatan membeberkan alasan mengapa tidak ada gambar ayah di biskuit Khong Guan. Meskipun dijelaskan bahwa sebenarnya pelukis tidak tahu persis alasan tidak ada sosok ayah di gambar kaleng biskuit Khong Guan. Namun, dia mengatakan bahwa yang ditonjolkan dalam gambar itu adalah sosok ibu.

Bernardus memperkirakan hal ini dilakukan untuk memengaruhi ibu rumah tangga agar membeli Khong Guan, “yang penting ada ibunya di situ karena yang berbelanja adalah ibu”.

Ruwani, dkk (2014) mengatakan bahwa salah satu konsumen produk makanan kemasan adalah keluarga. Dalam hal ini, ibu rumah tangga secara umum akan bertanggung jawab dalam hal menentukan konsumsi pangan anggota keluarga.

Alvianis (2016) juga menyatakan bahwa sosok ibu selain merawat anak, mengurus rumah tangga, juga dapat dikatakan sebagai anggota keluarga yang sering melakukan kegiatan konsumsi.

Ibu sebagai bagian dari anggota keluarga yang mempunyai peran sangat penting dalam proses keputusan pembelian suatu barang atau jasa. Seorang ibu memiliki kewenangan yang cukup besar dalam memutuskan produk dan merek apa yang akan dibeli atau dikonsumsi untuk dirinya sendiri maupun untuk anggota keluarganya.

Seorang istri/ibu dalam banyak keluarga adalah penentu utama dalam pemilihan kebutuhan yang akan dikonsumsi. Ibu jugalah yang bertanggung jawab atas konsumsi keluarga. Ibu haruslah cerdas dalam mencari dan memperoleh makanan.

Baca juga: Alasan Mengapa Tidak Ada Ayah pada Gambar Kaleng Khong Guan

Melihat besarnya peran dan tanggung jawab ibu dalam menentukan pola konsumsi keluarga, maka tidak salah ketika pelukis Khong Guan, Bernardus Prasodjo, menonjolkan sosok ibu dalam gambar ikonik kaleng Khong Guan, “yang penting ada ibunya di situ karena yang berbelanja adalah ibu.”

Selamat Hari Ibu Internasional, 8 Mei 2022.

* Meike Kurniawati adalah dosen Fakultas Psikologi Untar

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi