Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencegah Penularan Hepatitis Akut dan Gejala yang Perlu Diwaspadai

Baca di App
Lihat Foto
CDC/Dr. G. William Gary via WIKIMEDIA COMMONS
Adenovirus. Jenis virus ini sangat banyak dan menyebabkan berbagai penyakit. Umumnya, banyak menyebabkan flu dan pilek. Belakangan, kasus hepatitis akuut misterius pada anak, diketahui disebabkan oleh jenis virus Adenovirus 41.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Kasus hepatitis akut misterius tengah menjadi sorotan banyak pihak.

Pasalnya selain menyerang anak-anak di Eropa, AS, dan Asia, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan kasus hepatitis akut tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

WHO mencatat setidaknya 228 kemungkinan kasus hepatitis akut dari 20 negara.

Indonesia dilaporkan telah mengidentifikasi 15 kasus hepatitis berat yang tidak diketahui asalnya setelah melaporkan tiga kematian di antara kelompok usia anak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reuters menulis, informasi itu disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers yang digelar pada Senin (9/5/2022).

Baca juga: Ramai soal Hepatitis Akut Misterius, Akankah Sekolah Kembali Online?

Lantas, bagaimana cara mencegah penularan kasus hepatitis dan apa langkah pencegahannya?

Apa itu hepatitis akut misterius?

Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (FK Unpad) Dwi Prasetyo menjelaskan, hepatitis misterius sejatinya merupakan penyakit hepatitis yang tidak diketahui etiologinya.

Hal ini terungkap setelah pemeriksaan awal yang dilakukan otoritas kesehatan Inggris terhadap pasien anak-anak yang terindikasi terkena penyakit tersebut.

“Hepatitis yang biasa kita kenal ada A, B, C, D, dan E. Kejadian di Inggris itu sudah diperiksa ternyata negatif lima hepatitis tersebut. Makanya mereka melaporkan jenis hepatitis yang tidak diketahui etiologinya atau jenis hepatitis non-A, B, C, D, E,” ujarnya, dilansir dari laman Unpad (8/5/2022).

Sejauh ini, para ahli masih menyelidiki penyebab dari hepatitis misterius tersebut.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mengeluarkan kewaspadaan terhadap penularan hepatitis akut tersebut.

Baca juga: Bagaimana Cara Penularan Hepatitis Akut Misterius?

Hal ini pun direspons Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dengan mengeluarkan imbauan kewaspadaan dini, terutama untuk dokter anak, dokter umum, tenaga kesehatan, hingga masyarakat.

Lebih lanjut, Kepala Divisi Gastrohepatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad ini menjelaskan, imbauan kewaspadaan IDAI tersebut dikeluarkan mengingat banyak kasus yang dilaporkan terjadi pada kelompok anak-anak.

“Saat ini yang dilaporkan masih anak-anak, tetapi tidak mustahil bisa menular ke orang dewasa. Sekarang masih ditelusuri,” ujarnya.

Baca juga: Muncul Hepatitis Akut Misterius yang Menular Lewat Saluran Pernapasan, Pakai Masker Tetap Perlu?

Anak-anak rentan tertular penyakit hepatitis akut misterius

Dwi mengatakan, anak-anak rentan tertular penyakit hepatitis akut misterius.

Salah satu faktornya lantaran perkembangan imunitas atau daya tahan tubuh anak yang belum kuat.

“Ini masih diteliti terus, nanti dilihat juga apakah anak-anak yang kena ini ada komorbid, sehat-sehat saja, atau punya gangguan imunitas,” imbuhnya.

Di luar kasus hepatitis misterius, hepatitis merupakan penyakit yang menular.

Baca juga: Mewabah di Depok, Berikut Penyebab Menyebarnya Hepatitis A

Penularan hepatitis A ditularkan dari mulut dan pola hidup yang tidak sehat.

Hal ini rentan terjadi pada anak-anak sekolah yang kesadaran menjaga kebersihannya masih kurang.

Sementara hepatitis B dan C ditularkan melalui produk darah, di antaranya transfusi darah.

“Untuk hepatitis yang tidak diketahui masih belum tahu persis menular lewat mulut atau transfusi. Bisa juga menular lewat semuanya,” ungkapnya.

Baca juga: Apakah Mutasi Virus Corona Memicu Terjadinya Hepatitis Akut Misterius?

Prof Dwi menambahkan, penyakit hepatitis A lebih ringan dari jenis hepatitis B dan C.

Kendati demikian, ada beberapa kasus hepatitis A akut yang kemudian berlanjut menjadi kronis dan bisa menyebabkan kematian.

Namun, angka kematian akibat hepatitis A tidak terlalu banyak. Sementara hepatitis B dan C cenderung lebih berat dan bisa lanjut menjadi kronis.

Pada beberapa kasus bisa meningkat menjadi sirosis berupa kerusakan organ hati.
Hal ini kemudian memicu kanker pada penderitanya.

Baca juga: Penyebab Hepatitis Akut pada Anak, Berikut Beberapa Dugaannya

Pentingnya vaksinasi hepatitis

Meski demikian, penderita hepatitis B dan C bisa sembuh melalui pengobatan yang terus berkembang.

Sementara hepatitis D dan E seringnya menempel atau koinsiden pada hepatitis A, B, dan C.

"Karena itu, dua hepatitis ini jarang dilakukan pemeriksaan," katanya lagi.

Hingga saat ini, baru hepatitis A dan B yang sudah memiliki vaksin.

Bahkan, vaksinasi hepatitis B sudah masuk program imunisasi nasional, sehingga bisa diperoleh di tingkat layanan kesehatan primer secara gratis.

Baca juga: Benarkah Hepatitis Akut Muncul dari Long Covid? Ini Kata Kemenkes dan IDI

Meskipun belum diketahui apakah dua jenis vaksin tersebut bisa mencegah penularan hepatitis misterius, pihaknya menegaskan bahwa vaksinasi hepatitis tetap wajib dilakukan.

Selain melalui vaksinasi, Dwi juga mengimbau masyarakat terutama anak-anak yang akan mulai sekolah untuk menjalankan pola hidup yang higienis.

Cara mudahnya dengan sering menjaga kebersihan tubuh, terutama tangan.

"Masyarakat sudah punya pengalaman tentang hidup sehat dari Covid-19. Ini salah satu cara mencegahnya," tutur dia.

Baca juga: UPDATE Kasus Hepatitis Akut Misterius di Indonesia

 

Dwi pun menyarankan masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke layanan kesehatan terdekatan jika terindikasi tertular hepatitis.

Ciri umum yang mudah terlihat dari hepatitis adalah mata dan kulit yang menguning, warna urine kuning pekat, hingga memiliki gejala demam, mual, dan muntah.

“Segera lapor ke Puskesmas. Sekarang tenaga kesehatan sudah diberikan pedoman dan penanganannya, mulai dari petugas kesehatan di tingkat primer. Kalau di luar kompetensinya, pasien akan dirujuk secara berjenjang,” pungkasnya.

Baca juga: 3 Hal yang Perlu Diketahui soal Hepatitis Akut Misterius

Gejala kasus hepatitis akut misterius

Sementara itu, diberitakan Kompas.com (5/5/2022), Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pihaknya masih melakukan investigasi mengenai penyebab kejadian hepatitis akut misterius tersebut melalui sejumlah pemeriksaan panel virus lengkap.

Nadia mengatakan, Kemenkes meningkatkan kewaspadaan dalam dua minggu terakhir usai Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus hepatitis akut yang menyerang anak-anak yang belum diketahui penyebabnya ini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Orangtua, imbuhnya perlu mewaspadai penyakit hepatitis akut misterius tersebut dengan mengamati sejumlah gejala.

Baca juga: Hindari Pola Makan Ini untuk Mencegah Kolesterol dan Asam Urat Tinggi

Berikut sejumlah gejala yang timbul pada kasus hepatitis akut misterius pada anak tersebut:

  • Gejala kuning
  • Sakit perut
  • Muntah
  • Diare mendadak
  • Buang air kecil berwarna kuning tua
  • Buang air besar berwarna pucat Kejang
  • Penurunan kesadaran.

Nadia mengimbau, apabila anak mengalami gejala-gejala tersebut, orangtua diminta untuk segera membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat.

Baca juga: Tips Menurunkan Kadar Kolesterol dengan Mengonsumsi 6 Buah Ini

Langkah pencegahan

Sejumlah langkah pencegahan yang bisa dilakukan pada kasus hepatitis akut misterius ini adalah:

  • Mencuci tangan
  • Memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih
  • Tidak bergantian alat makan Menghindari kontak dengan orang sakit
  • Melaksanakan protokol kesehatan.

(Sumber: Kompas.com/Retia Kartika Dewi, Devi Lufiana Putri | Editor: Inten Esti Pratiwi, Sari Hardiyanto)

Baca juga: Gejala Kolesterol dan Asam Urat, Apa Saja?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi