KOMPAS.com - Sebanyak 1.247 sapi di Kabupaten Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto, Jawa Timur terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Bahkan, PMK di Kabupaten Gresik yang semula diketahui hanya di lima kecamatan, kini terkonfirmasi merambah hingga ke tujuh kecamatan.
Diberitakan Kompas.com (9/5/2022), dari total populasi sapi di kandang yang diidentifikasi berjumlah 959 ekor, sebanyak 729 ekor sapi di antaranya terindikasi terjangkit PMK.
Kondisi di Gresik tersebut, menyebabkan 13 ekor sapi di antaranya, mati akibat terserang PMK.
Baca juga: Ratusan Sapi di Jatim Diduga Terjangkit PMK, Ini Bagian Tubuhnya yang Tidak Boleh Dikonsumsi
Lantas, apa saja ciri atau gejala klinis hewan ternak yang terjangkit PMK?
Gejala klinis PMK
Dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB University, Supratikno menuturkan, PMK secara umum menyerang hewan herbivora berkuku genap.
Hewan-hewan tersebut antara lain sapi, kerbau, kambing, domba, babi, rusa, dan sebagainya.
Hewan ternak yang terserang penyakit ini, akan mengalami demam tinggi sampai 41 derajat, serta pembengkakan kelenjar pertahanan terutama di daerah mandibula atau rahang bawah.
Sekitar mulut, moncong, gusi, kuku, ambing atau payudara hewan juga tampak lepuh atau luka.
"Karena luka-luka tadi, maka timbul produksi kelenjar ludah yang tinggi, sehingga air liur menetes. Hewan susah makan dan menelan," kata Supratikno saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/5/2022).
Dihubungi terpisah, dokter hewan di Pusat Penyelamatan Satwa Bali (BWRC) Dyah Ayu Risdasari Tiyar Noviarini juga menyebutkan gejala-gejala klinis lain, seperti:
- Deman tinggi, mulai dari 39 derajat sampai 41 derajat
- Hipersalivasi dan berbusa
- Sebagian muncul luka lepuh di lidah dan di mukosa rongga mulut
- Pincang, luka pada kaki dan diakhiri lepasnya kuku pada beberapa ekor sapi
- Tidak mau makan
- Gemetar atau sulit berdiri
- Bernapas dengan cepat
- Menular sangat cepat dan bisa menyerang 100 persen satu kawanan dalam satu kandang.
Baca juga: 142 Ekor Sapi Terjangkit PMK, Pasar Hewan di Lamongan Ditutup Sementara
Tidak menular ke manusia
Meski penularannya sangat cepat, Supratikno mengatakan bahwa PMK tidak menular dari hewan ke manusia.
"Sampai saat ini tidak dilaporkan menular ke manusia," kata dosen Divisi Anatomi Histologi dan Farmakologi, Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi IPB.
Ia mengimbuhkan, di luar negeri pernah ada laporan penularan PMK ke manusia dengan kasus yang sangat rendah.
Penularan itu, berasal dari orang yang minum susu mentah dari hewan terjangkit PMK.
Menurut Supratikno, PMK lebih berdampak ke ekonomi lantaran kerugian akibat ternak yang terserang.
Baca juga: Sebaran Sapi Terjangkit PMK di Gresik Meluas di 26 Desa, 7 Kecamatan
Pengendalian PMK
Meski tak menular ke manusia, PMK harus segera dikendalikan agar tidak menimbulkan terlalu banyak kerugian.
Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (8/5/2022), pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) tengah berupaya melakukan upaya pencegahan, termasuk lockdown zona wabah.
"Saat ini kami koordinasi dengan Pemda Jawa Timur untuk melakukan lockdown zona wabah," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah kepada Kompas.com, Minggu (8/5/2022).
Selain itu, pihaknya juga melakukan pelacakan bersama dengan Balai Besar Veterinir Wates dan Pusat Veteriner Fatma (Pusvetma) Surabaya, agar PMK tidak semakin menyebar.
"Dua Laboratorium utama kita, Balai Besar Veteriner Wates dan Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Surabaya sebagai Lab rujukan PMK telah dari awal aktif melakukan tracing kasus ini," jelas Nasrullah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.