Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Sebenarnya, Virus Itu Makhluk atau Apa?

Baca di App
Lihat Foto
freepik
Ilustrasi virus
Editor: Egidius Patnistik

SAYA sudah terbiasa menggunakan kata mahluk tanpa sadar bahwa kata tersebut tidak bisa saya temukan di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Yang hadir di dalam KBBI ternyata bukan mahluk tanpa huruf "k" sebelum huruf "h" tetapi "makhluk" dengan "k" sebelum "h".

Para penyusun KBBI sepakat dalam memaknakan kata makhluk sebagai makh•luk n (noun atau kada benda) sesuatu yang dijadikan atau yang diciptakan oleh Tuhan (seperti manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan); -- dini makhluk beragama; makhluk religius: seorang anak bukan saja makhluk jasadi, makhluk akhlaki, tetapi juga -- dini; -- halus makhluk yang dianggap hidup di alam gaib yang berada di luar alam fisik (misalnya setan, jin); -- ijtimaiah makhluk sosial: -- ijtimaiah berkewajiban membantu tetangga yang sedang mendapat musibah; -- rohaniah makhluk yang tidak mempunyai nafsu, tidak memerlukan makan dan minum, bukan laki-laki dan bukan perempuan; malaikat; -- sosial manusia yang berhubungan secara timbal-balik dengan manusia lain; -- syahsiah makhluk individu: sebagai -- syahsiah seseorang mempunyai kewajiban terhadap Allah.

Baca juga: Misteri Virus Hepatitis Akut dan Pesan Rajin Cuci Tangan...

Menarik bahwa KBBI secara eksplisit tidak mengaitkan "makhluk” dengan “hidup” berarti dapat disimpulkan bahwa makhluk belum tentu hidup.

Berdasar pemaknaan KBBI oleh para ilmuwan dan ahliwan bahasa terhadap kata makhluk maka perdebatan mengenai virus itu makhluk atau benda apa, bukan terselesaikan tetapi malah makin ruwet dan bundet berkelanjutan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah lebih dari sekitar seratus tahun masyarakat sains masih belum sepakat dalam menyepakati apa sebenarnya sesuatu yang disebut sebagai virus. Semula ada yang menganggap virus adalah zat, kemudian racun, lalu mahluk eh makhluk hidup, lalu kimiawi biologikal, lalu sebagai kawasan abu-abu antara makhluk hidup dengan benda tidak hidup yang tidak mampu mereplikasi diri sendiri tetapi dapat memengaruhi sel hidup serta kesehatan bahkan kehidupan mahkluk hidup yang dihinggapi virus.

Pengkategorian virus sebagai benda tidak hidup telah memengaruhi pemikiran para ilmuwan biologi untuk menghindari virus dalam penelitian evolusi. Sementara para biologimolekularolog menghormati peran virus dalam ikut membentuk kehidupan di planet Bumi ini seiring setujuan dengan para ilmuwan astrobiologi yang meyakini bahwa virus pasti ditemukan di planet-planet lain di alam semesta ini.

Para ilmuwan filsafat maupun para neurosaintis menganggap virus sangat menarik didayagunakan sebagai bahan latihan pemikiran di pusat-pusat kebugaran otak. Berdebat tentang virus dianggap manjur sebagai pengasah otak secara efektif dan efisien.

Para pemikir lincah maka kritis sambil skeptis seperti Descrates dan Kierkegaard atau Russel pastinya setuju dengan anggapan cenderung bersuasana manunggaling kawula gusti tersebut. Legenda Dewa Ruci pada hakikatnya meyakini adanya mikrokosmos serta merta juga makrokosmos.

Jika saya renungkan secara lebih mendalam maka timbul gejolak rasa kagum terhadap pemikiran kakek-nenek moyang umat manusia yang melahirkan kearifan animisme maupun dinamisme yang meyakini KeTanpaBatasan KeMahaKuasaan Yang Maha Kuasa dalam menciptakan segala sesuatu di alam semesta. Sesuai pemaknaan utama Kamus Besar Bahasa Indonesia tentang makhluk.

Baca juga: WHO Konfirmasi Kematian Satu Pasien akibat Infeksi Virus Ebola di Kongo

Bagi yang menganggap naskah ini sampah sebab terkesan tidak memisahkan apa yang dianggap sebagai takhayul dengan apa yang dianggap bukan takhayul, silakan buang naskah sampah ini ke tong sampah. Namun mohon jangan repot polisikan saya sebab di samping saya tidak berharga untuk dipolisikan juga sama sekali tidak berniat menyebar ujaran kebencian apalagi bikin kegaduhan di negeri tata tentram kerta raharja ini.

Ketimbang memubazirkan tenaga batin untuk berdebat tentang virus makhluk hidup atau benda tidak hidup atau entah apa, adalah jauh lebih bijak khusyuk berdoa sambil disiplin mematuhi protokol kesehatan agar diri sendiri tidak tertular virus dari orang lain mau pun menularkan virus ke orang lain. Amin!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi