Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cuaca Panas Terik Bisa Memicu Alami Dehidrasi, Ini Cara Mengatasinya

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Maria Di Lorenzo
Kenali tanda-tanda dehidrasi agar tubuh segera mendapatkan asupan cairan yang cukup.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Cuaca panas terik yang melanda berbagai wilayah di Indonesia menyebabkan banyak masalah kesehatan.

Hawa panas yang terjadi belakangan ini menjadi salah satu penyebab banyak orang mengalami dehidrasi.

Berikut gejala hingga cara mengatasi dehidrasi akibat cuaca yang panas terik:

Baca juga: Tips Menghadapi Suhu Panas agar Tetap Sehat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dehidrasi adalah...

Dilansir dari Medical News Today, dehidrasi terjadi saat tubuh kekurangan cairan. Kondisi ini kemudian menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti sakit kepala, lesu, hingga sembelit.

Setidaknya 75 persen bagian dari tubuh manusia terdiri dari air yang ditemukan dalam sel di pembuluh darah.

Walaupun air selalu mengilang dari tubuh saat manusia beraktivitas, namun manusia dapat mengisinya kembali dengan mengonsumsi cairan.

Tubuh juga dapat memindahkan air saat ke tempat-tempat yang dibutuhkan saat dehidrasi terjadi.

Dehidrasi ringan disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti diare, muntah, dan berkeringat. Bahkan, dehidrasi juga bisa terjadi saat kadar gula darah menjadi tinggi.

Baca juga: Analisis BMKG soal Penyebab Cuaca Panas Belakangan Ini

Tubuh kehilangan banyak cairan

Hal ini kemudian membuat adanya peningkatan buang air kecil pada individu sehingga membuat tubuh kehilangan banyak cairan.

Selain itu, penyebab lain dehidrasi juga terjadi terlalu banyak mengonsumsi obat-obatan seperti, diuretik, antihistamin, obat tekanan darah, antipsikotik, dan bahkan alkohol.

Kemudian, luka bakar pada tubuh bisa menyebabkan banyak cairan hilang. Pembuluh darah pada luka yang rusak, menyebabkan cairan bocor ke jaringan di sekitarnya.

Adapun individu yang lebih berisiko terkena dehidrasi adalah para atlet, orang yang tinggal di tempat tinggi, serta orang tua.

Risiko dehidrasi juga dapat dialami oleg orang-orang dengan penyakit kronis, seperti diabetes, penyakit ginjal, cystic fibrosis, pecandu alkohol, dan kelainan kelenjar adrenal.

Baca juga: Penjelasan BMKG soal Cuaca Panas di Indonesia, Bukan Gelombang Panas?

 

Gejala dan tips mengatasi dehidrasi

Kondisi ini pada awalnya ditandai dengan kondisi mulut yang kering, lesu, dan pusing. Selain itu, gejala lain yang terjadi antara lain rasa haus, urin berwarna lebih gelap, dan penurunan produksi urin.

Faktanya, warna urin merupakan salah satu indikator seseorang mengalami dehidrasi. Urin berwarna jernih berarti Anda terhidrasi dengan baik. Sementara jika urin berwarna lebih gelap, berarti tubuh mengalami kekurangan cairan.

Namun, penting untuk dicatat jika pada orang dewasa yang lebih tua, dehidrasi dapat terjadi tanpa rasa haus. Untuk itu, penting bagi mereka untuk banyak minum air saat sakit atau selama cuaca panas.

Selain itu, gejala lainnya dari dehidrasi adalah tekanan darah menjadi lebih rendah, demam, serta meningkatnya denyut jantung.

Sedangkan jika dehidrasi menjadi lebih parah jika gejala yang terjadi sebelumnya memburuk ditambah dengan kurangnya keringat pada tubuh, mata cekung, kulit menjadi lebih layu dan kering, mengigau, hingga ketidaksadaran.

Baca juga: Benarkah Cuaca Panas Terik Belakangan Ini akibat Gelombang Panas? Ini Kata BMKG

Dehidrasi mudah disembuhkan, tetapi jika dibiarkan bisa membuat kondisi tubuh menjadi semakin parah.

Untuk itu, jika Anda mengalami beberapa gejala dehidrasi seperti disebutkan, Anda harus segera menambah cairan tubuh dengan air, kaldu bening, air beku, atau es. Meski begitu, ada beberapa orang yang membutuhkan cairan intravena atau infus untuk merehidrasi tubuh.

Sementara jika dehidrasi disebabkan diare, Anda bisa mengonsumsi obat anti-diare atau anti-emetik jika dehidrasi disebabkan oleh muntah yang berlebihan.

Lebih lanjut, orang yang mengalami dehidrasi harus menghindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh, dan soda.

Baca juga: Suhu Panas Landa Indonesia, di Mana Saja? Ini Penjelasan BRIN

Pencegahan dehidrasi

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Kalimat itu bisa diaplikasikan dalam hal mencegah kondisi dehidrasi yang terjadi pada tubuh.

Untuk melindungi tubu dari dehidrasi, Anda perlu mengonsumsi banyak cairan dan makanan yang memiliki kadar air tinggi, seperti sayuran atau buah-buahan.

Kemudian, Anda juga harus memprhatikan kondisi tubuh saat berolahraga atau melakukan aktivitas yang membutuhkan banyak tenaga khususnya saat cuaca panas.

Namun karena orang tua dan anak-anak lebih berisiko terkena diabetes, ada baiknya untuk memberi perhatian khusus kepada mereka agar mendapatkan asupan cairan yang cukup setiap hari.

Baca juga: Bumi Semakin Panas, Apakah Virus Jadi Makin Mudah Berpindah dari Hewan ke Manusia?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi