Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Aneka Ragam Legenda Wibisana

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ARIMBIHP
Tokoh Kumbakarna dan Gunawan Wibisana
Editor: Sandro Gatra

BERDASAR legenda Ramayana versi Walmiki, tokoh paling angkara murka di marcapada sampai ke swargaloka adalah Rahwana.

Adalah wajar bahwa versi Walmiki didukung di India namun sangat ditentang di Srilanka yang dahulu dikenal sebagai Alengkadiraja.

Baik menurut Ramayana versi India mau pun Rahwanayana versi Srilanka, Rahwana memiliki tiga saudara, yaitu Kumbakarna, Sarpakanaka dan Wibisana.

Di India Wibisana dipuja sebagai seorang kesatria pembela kebenaran tanpa kompromi. Sementara di Srilangka Wibisana dihujat sebagai seorang pengkhianat bangsa yang busuk karena tak segan berpihak ke musuh bangsa demi memenuhi ambisi kekuasaan diri sendiri.

Beraneka ragam versi legenda melekat pada tokoh Wibisana. Misalnya legenda kuil Srirangam Ranganathaswamy memuja Wibisana sebagai titisan Wisnu di marcapada.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pada penobatan Sri Rama, Wibisana ditampilkan membawa pusaka Sri Ranga Vimana yang kemudian atas perintah Wisnu ditinggalkan di tepi sungai Kaveri.

Sampai masa kini festival di Kuil Srirangam Ranganathaswamy memuja Wibisana masih dianggap paling sakral.

Sementara masyarakat Singalese meyakini Wibisana sebagai satu di antara empat tokoh Sathara Waram Deviyo yang memindah ibu kota Alengkadiraja ke Kelaniya seperti tersurat di dalam puisi abad XV Thotagamuwe Sri Rahula Thera.

Sebagai saudara Rahwana, Wibisana versi Wayang Purwa beda dari Ramayana versi India.

Di dalam lelakon Ramayana versi Wayang Purwa Wibisana berwajah tampan dan terlahir sebagai manusia seperti ayahnya, Wisrawa dari Pertapaan Argawirangin, sedangkan ibunya bernama Sukesi dari Kerajaan Alengka.

Wibisana menikah dengan bidadari bernama Triwatiyang melahirkan dua orang anak bernama Trijata dan Bisawarna.

Trijata berperan sebagai penjaga Sinta ketika dikurung oleh Rahwana. Wibisana menyeberang ke pihak Rama setelah diusir oleh Rahwana karena berani menentang perbuatan kakaknya menculik Sinta.

Ia kemudian menjadi penasihat strategi perang di pihak Rama. Dalam pewayangan yang menewaskan Indrajit adalah Wibisana bukan Laksmana.

Akibat Wibisana mengetahui kelemahan para saudaranya, maka akhirnya laskar wanara di bawah pimpinan Anoman berhasil menaklukan laskar raksasa di bawah pimpinan Rahwana.

Setelah Rahwana terbunuh, Wibisana menolak menjadi raja Alengka. Dalam tradisi Jawa ada sebuah kepercayaan bahwa istana yang baru saja dirusak musuh tidak baik untuk ditempati karena masih menyimpan energi negatif.

Oleh karena itu, Wibisana membangun ibu kota baru di Parangkuntara, dan mengganti nama Kerajaan Alengka menjadi Kerajaan Singgelapura.

Setelah memerintah cukup lama, Wibisana pun turun takhta menjadi resi di Gunung Cindramanik.

Kerajaan Singgelapura kemudian diwariskan kepada putranya, yaitu Bisawarna yang bergelar Prabu Dentawilukrama.

Wibisana mencapai moksa pada zaman kehidupan para Pandawa tetapi tidak terlibat langsung di dalam kemelut Bharatayuda di padang Kurusetra.

Menarik adalah fakta bahwa di Indonesia nama Wibisana cukup popular sehingga sering digunakan sebagai nama warga Indonesia.

Sementara jarang ditemui lelaki Indonesia bernama Rahwana apalagi perempuan Indonesia bernama Sarpakanaka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi