KOMPAS.com - Pasca-perayaan hari raya Idul Fitri, tak sedikit yang mengalami gangguan kesehatan, seperti pilek dan batuk, terutama anak-anak.
Orang tua pun dibuat khawatir dengan kondisi anak yang tampak tersiksa karena batuk dan hidung tersumbat.
Batuk dan pilek sesungguhnya merupakan kondisi yang sudah sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Keduanya biasanya menjadi pertanda bahwa seseorang tengah mengalami kondisi atau infeksi tertentu.
Batuk dan pilek bisa menunjukkan bahwa seorang anak tengah terjangkit selesma atau common cold, influenza, ataupun Covid-19.
Ketiganya memiliki gejala yang hampir serupa, tetapi berbeda. Bagaimana cara membedakan dan menanganinya?
Baca juga: Jangan Salah Lagi, Batuk Pilek Bukan Flu tetapi Selesma
Selesma
Dokter spesialis anak di RSUD Pasar Rebo dr. Arifianto Sp.A (K) yang aktif memberikan edukasi kesehatan anak melalui menjelaskan, ada lebih dari 100 jenis virus yang bisa menyebabkan selesma.
Misalnya, Rinovirus dengan berbagai tipe, Coronavirus (selain penyebab Covid-19), Adenovirus, dan lainnya.
Banyaknya jenis virus ini membuat Selesma tidak memiliki anti-virus sebagaimana flu yang disebabkan oleh jenis virus spesifik seperti influenza.
Kabar baiknya, selesma bersifat ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya seiring meningkatnya daya tahan tubuh si anak.
Pada anak-anak, selesma bisa menjangkit 12 kali dalam 1 tahun.
Kendati demikian, dr. Arifianto menegaskan, tidak ada obat untuk selesma. Pada anak yang rewel akibat selesma, orang tua hanya perlu sabar dan telaten menggendongnya.
Antibiotik yang didesain untuk mengatasi penyakit akibat bakteri tidak akan menyembuhkan selesma yang merupakan buah dari infeksi virus.
Jadi, tidak perlu memberikan obat batuk atau obat pilek pada anak yang menderita selesma.
"Lalu anaknya dibiarkan saja, sampai sembuh sendiri? Ya tidak juga! Kita tetap memastikan anak tidak dehidrasi dengan terus memberikan minum. Kita melakukan observasi untuk memantau ada tidaknya tanda-tanda kegawatan lain seperti sesak napas," jelas dr. Arifianto, dilansir dari Instagram @dokterapin.
Tidak perlu buru-buru untuk membawamya ke dokter, kecuali kondisi gawat darurat terjadi.
Baca juga: Terinfeksi Influenza dan Virus Corona Bersamaan, Apa Efek Florona pada Tubuh?
Influenza
Secara umum, gejala pada influenza mirip dengan selesma, yakni batuk, pilek, demam, dan sebagainya.
Hanya saja, gejala-gejala itu akan lebih berat jika dibandingkan dengan selesma.
Misalnya, tingkat demam yang lebih parah dan waktu yang diperlukan untuk sembuh.
Dikutip dari Ciputra Hospital, jika demam di atas 38,3 derajat celcius, maka dimungkinkan itu adalah influenza dan bukan selesma.
Hal ini karena jarang selesma menyebabkan demam hingga melebihi angka tersebut.
Selanjutnya pada influenza, demam akan terjadi lebih awal dan menyebabkan rasa yang lebih sakit. Nyeri tubuh dan otot juga lebih sering terjadi pada influenza.
Berbeda dengan selesma yang bisa disebabkan oleh ratusan jenis virus, influenza disebabkan oleh jenis virus yang spesifik yaitu Influenza A atau Influenza B.
Vaksin untuk Influenza pun tersedia dan bisa diakses oleh anak-anak demi terhindar dari Pneumonia yang bisa disebabkan oleh infeksi virus ini.
Berbeda penyebab, baik selesma maupun influenza sama-sama tidak memerlukan obat, karena keduanya bisa sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu dan meningkatnya daya tahan tubuh.
Baca juga: Ini Jenis Vaksinasi untuk Orang Dewasa, dari Influenza hingga HPV
Covid-19
Penyakit yang baru ditemukan di akhir 2019 ini juga memiliki gejala serupa selesma dan influenza, khususnya untuk Covid-19 ringan.
Gejalanya berupa batuk, hidung tersumbat atau berair, demam, ngilu sendi, lelah dan sebagainya.
Untuk bisa mendiagnosis apakah gejala yang muncul hanya batuk pilek biasa, flu, atau Covid-19 ini harus dilakukan uji swab atau usap.
Pasalnya, Covid-19 disebabkan oleh virus yang berbeda dengan flu, yakni SARS-CoV-2.
Jika terbukti terkena Covid-19, maka segera hubungi petugas kesehatan atau fasilitas kesehatan terdekat agar dapar diperiksa dan diberikan penanganan atau obat yang tepat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.