KOMPAS.com – Penambahan jumlah kasus virus corona sampai saat ini masih menunjukkan peningkatan meskipun tren penurunan juga terlihat.
Dikutip dari Worldometers, tercatat jumlah kasus sampai dengan saat ini, Jumat (13/5/2022), ada sebanyak 519.601.757 kasus.
Kasus meninggal 6.284.190 orang dan sembuh sebanyak 474.361.074 orang.
Berikut daftar 10 negara yang memiliki kasus terbesar:
- Amerika Serikat: 84.024.604 kasus, 1.025.967 meninggal dunia, 81.135.213 sembuh
- India: 43.116.600 kasus, 524.181 meninggal dunia, 42.570.165 sembuh
- Brasil: 30.639.130 kasus, 664.641 meninggal dunia, dan 29.697.931 sembuh
- Perancis: 29.097.570 kasus, 147.159 meninggal dunia, dan 28.017.331 sembuh
- Jerman: 25.665.910 kasus, 137.628 meninggal dunia, dan 23.804.600 sembuh
- Inggris: 22.159.615 kasus, 176.708 meninggal dunia, dan 21.638.156 sembuh
- Rusia: 18.245.394 kasus, 377.359 meninggal dunia, 17.626.344 sembuh
- Korea Selatan: 17.694.677 kasus, 23.554 meninggal dunia
- Italia: 16.954.784 kasus, 164.976 meninggal dunia, dan 15.771.125 sembuh
- Turki: 15.050.227 kasus, 98.878 meninggal dunia, dan 14.947.920 sembuh
Berikut sejumlah update seputar informasi virus corona di dunia:
Baca juga: Korea Utara Konfirmasi Kematian Pertama akibat Covid-19 dan 187.000 Orang Diisolasi karena Demam
1. Indonesia
Indonesia mengalami kenaikan kasus beberapa hari terakhir.
Dikutip dari Kompas.com 12 Mei 2022, kasus Indonesia sebelumnya sebanyak 100 kasus.
Namun, kasus mulai naik beberapa waktu terakhir.
Pada 12 Mei 2022, tercatat ada penambahan 335 kasus baru.
Sehingga, total saat ini ada sebanyak 6.049.876 kasus.
Adapun mereka yang sembuh ada sebanyak 785 orang, sehingga total menjadi 5.888.571.
Jumlah korban meninggal, yakni sebanyak 14 kasus, sehingga total korban meninggal sebanyak 156.438 orang.
Baca juga: Miliki Gejala Serupa, Ini Perbedaan Selesma, Flu, dan Covid-19
2. Afrika
Pabrik vaksin pertama yang dilisensikan untuk memproduksi vaksin Covid-19 untuk pasar Afrika sampai dengan saat ini belum menerima satu pesanan pun.
Dikutip dari NyTimes, Eksekutif Perusahaan Aspen Pharmacare mengatakan jika situasi tak berubah, maka perusahaan akan menutup produksi.
Pabrik tersebut sebelumnya diharapkan bisa menjadi solusi ketidaksetaraan akses vaksin di benua itu.
Pabrik saat itu mengumumkan kesepakatan untuk mulai memproduksi pada November 2021 lalu.
Adapun pabrik menandatangani kesepakatan dengan Johnson & Johnson untuk memproduksi vaksin dengan nama Aspenovax.
Namun tak ada satupun pembeli yang muncul, meskipun pabrik vaksin pertama Afrika mendapat sambutan meriah saat pertama kali beroperasi.
Tak adanya pembeli terjadi saat sejumlah lembaga kesehatan tengah kekurangan pasokan akibat distribusi vaksin lambat di Afrika.
Baca juga: Berisiko Terjadi Tsunami Covid-19, Alasan China Ngotot Lockdown Ketat
3. Amerika Serikat
Presiden Amerika Serikat Joe Biden memerintahkan untuk mengibarkan bendera setengah tiang.
Perintah tersebut diminta dilakukan saat jumlah korban Covid-19 di AS mendekati satu juta kasus.
Biden dalam pernyataannya menerangkan bahwa Amerika Serikat akan berkomitmen untuk terus memerangi virus.
“Kita harus tetap waspada terhadap pandemi ini dan melakukan segala yang kita bisa untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa, seperti yang kita lakukan dengan lebih banyak pengujian, vaksin, dan perawatan daripada sebelumnya,” kata dia.
Baca juga: Sertifikat Vaksinasi Covid-19 di PeduliLindungi Bisa Digunakan di 27 Negara Uni Eropa
4. Korea Utara
Untuk pertama kalinya, Korea Utara pada Kamis (12/5/2022) melaporkan, wabah pertama virus corona.
Pelaporan tersebut dinyatakan sebagai kondisi “Darurat maksimal”.
Negara itu kemudian memerintahkan semua kota dan kabupaten mengunci diri guna mengurangi penyebaran.
Pernyataan ini dikeluarkan justru saat sejumlah negara telah mulai melonggarkan aturannya terkait Covid-19.
Namun, beberapa jam usai Korea Utara mengakui adanya wabah di negaranya, Korea Utara meluncurkan tiga rudal balistik dari Sunan, dekat Pyongyang ke laut lepas pantai timurnya.
Rudal tersebut adalah uji coba rudal ke 16 Korea Utara tahun ini.
Hal ini mengindikasikan bahwa uji coba rudal tetap dilakukan meski ada ancaman virus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.