Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Tangan Kaki Mulut pada Anak, Apakah Berkaitan dengan Penyakit Mulut Kuku Hewan?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/97FotoStudio
Ilustrasi Flu Singapura
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Indonesia kembali gempar dengan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sejumlah ternak.

Sebagaimana diberitakan Kompas.com, (8/5/2022), PMK pertama kali terdeteksi pada 1.247 sapi di Gresik, Lamongan, Sidoarjo, dan Mojokerto, Jawa Timur.

Menanggapi wabah ini, Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah terkait pun mengupayakan pencegahan dengan tracing dan lockdown zona wabah.

Dosen Fakultas Kedokteran Hewan IPB University Supratikno mengatakan, PMK secara umum menyerang hewan herbivora berkuku genap, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, babi, rusa, dan sebagainya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hewan ternak yang terserang PMK, akan mengalami demam tinggi sampai 41 derajat, serta pembengkakan kelenjar pertahanan terutama di daerah mandibula atau rahang bawah.

Beberapa bagian tubuh hewan, seperti sekitar mulut, moncong, gusi, kuku, ambing atau payudara hewan juga tampak lepuh atau luka.

"Karena luka-luka tadi, maka timbul produksi kelenjar ludah yang tinggi, sehingga air liur menetes. Hewan susah makan dan menelan," kata Supratikno, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (10/5/2022).

Supratikno mengatakan, sejauh ini PMK pada hewan tidak menular ke manusia. Meski demikian, pada manusia juga terdapat penyakit serupa yakni penyakit tangan, kaki dan mulut.

Lantas, apakah ada hubungan antara PMK yang menyerang hewan dengan penyakit tangan, kaki dan mulut pada manusia?

Baca juga: Menyerang Hewan Ternak, Apa Itu Penyakit Mulut dan Kuku?

Tidak ada hubungan

Epidemiolog asal Griffith University Australia dr. Dicky Budiman menegaskan, penyakit mulut dan kuku pada hewan berbeda dengan penyakit tangan, kaki, dan mulut atau hand, food mouth disease (HFMD) pada manusia.

"Dua-duanya berbeda dan tidak saling menularkan. Artinya, pada ternak sejauh ini tidak menular ke manusia, begitu juga sebaliknya," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (13/5/2022).

Ia melanjutkan, HFMD pada manusia adalah penyakit yang disebabkan oleh coxsackievirus, yakni jenis virus yang masuk kelompok enterovirus.

Sementara PMK pada hewan, disebabkan oleh apthovirus, yang termasuk keluarga Picornaviridae.

Meski tidak ada hubungan dengan PMK yang sedang mewabah saat ini, Dicky mengimbau, masyarakat waspada.

Pasalnya kini, penyakit tangan, kaki, dan mulut tengah menyerang negara tetangga, Malaysia.

"Negara tetangga kita, Malaysia sedang mewabah kasus HFMD yang artinya ini ada potensi masuk Indonesia atau bahkan sudah ada di Indonesia," wanti-wanti Dicky.

Baca juga: Penyakit Mulut dan Kuku Tak Menular ke Manusia, Hewan yang Terdampak Aman Dikonsumsi?

Dicky menuturkan, HFMD bukan penyakit yang baru muncul. Penyakit ini sudah ada sejak lama dan lebih banyak menyerang anak usia 0 bulan sampai 6 tahun.

Adapun gejalanya, berupa demam, ruam pada kulit, serta dan benjolan kecil di telapak kaki, tangan, dan mukosa mulut.

Meski gejala tergolong ringan, Dicky meminta masyarakat tetap melakukan upaya pencegahan lantaran di beberapa kasus bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti meningitis, ensefalitis dan edema pulmonum.

Salah satu pencegahan yang paling efektif, imbuhnya, adalah dengan senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

"Makanya pola perilaku hidup bersih dan sehat itu menjadi pelajaran penting yang dapat dipetik dari pandemi ini. Terutama kebiasaan mencuci tangan dan memakai masker," tutur Dicky.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi