Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Foto Pertama Black Hole Besar yang Ada di Galaksi Bima Sakti

Baca di App
Lihat Foto
(Kolaborasi Event Horizon Telescope via AP)
Gambar yang dirilis oleh Event Horizon Telescope Collaboration, 12 Mei 2022, menunjukkan lubang hitam di pusat galaksi Bima Sakti kita. Lubang hitam Bima Sakti disebut Sagitarius A*, dekat perbatasan rasi bintang Sagitarius Scorpius.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Para astronom mengumumkan bahwa mereka telah menangkap foto pertama raksasa black hole atau lubang hitam supremasif yang masih tergabung dalam galaksi Bima Sakti pada Kamis (12/5/2022).

Black hole adalah sebuah pintu jebakan dalam ruang-waktu yang dilaluinya setara dengan empat juta matahari dalam kekekalan.

Baca juga: Apa Itu Black Hole dan Bisakah Lubang Hitam Memakan Bumi?

Sagitarius A*

Dikutip dari AP News, Jumat (13/5/2022), dalam foto tersebut, terlihat bahwa black hole raksasa itu berbentuk seperti donat dan "lembut".

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para astronom percaya bahwa hampir semua galaksi, termasuk galaksi kita, memiliki lubang hitam raksasa ini di pusatnya yang ramai dan padat.

Lokasi itu juga diduga di mana cahaya dan materi tidak dapat masuk sehingga sulit untuk mendapatkan gambarnya.

Cahaya dibelokkan dan dipelintir oleh gravitasi saat tersedot ke dalam jurang bersama dengan gas dan debu yang sangat panas.

Karena lubang hitam "sedang mengalami kelaparan" sehingga sedikit material yang jatuh ke pusat, dan itu memungkinkan para astronom untuk melihat lebih dalam.

Lubang hitam Bima Sakti disebut Sagitarius A* (dengan tanda bintang yang menunjukkan bintang).

Benda semesta itu dekat perbatasan konstelasi Sagitarius dan Scorpius dan 4 juta kali lebih besar dari matahari kita.

Ilmuwan proyek Geoffrey C. Bower dari Institut Astronomi dan Astrofisika Academia Sinica Taiwan mengatakan, itu mungkin lebih khas dari apa yang ada di pusat sebagian besar galaksi.

"Black hole ini sangat panas, triliunan derajat," ujar Bower.

Baca juga: Apa Itu Black Hole dan Bisakah Lubang Hitam Memakan Bumi?

 

Usaha untuk melihat black hole

Foto berwarna yang dirilis pada Kamis (12/5/2022) berasal dari konsorsium internasional di belakang Event Horizon Telescope, kumpulan delapan teleskop radio tersinkronisasi di seluruh dunia.

Kegiatan ini dilakukan oleh lebih dari 300 ilmuwan dari 13 institusi yang mengoperasikan jaringan global yang terus berkembang yang membentuk satu teleskop besar sebesar Bumi.

Mendapatkan citra atau gambar yang bagus adalah sebuah tantangan tersendiri.

"Itu menggelegak dan berdeguk saat kami melihatnya," ujar Ferytal Ozel dari Universitas Arizona.

Dilansir dari New York Times, Jumat (13/5/2022), Ozel adalah salah satu ilmuwan dari proyek Event Horizon Telescope.

Ozel menggambarkan black hole ini sebagai "raksasa lembut" saat mengumumkan terobosan bersama dengan astronom lain yang terlibat dalam proyek tersebut.

"Saya bertemu lubang hitam ini 20 tahun lalu dan menyukainya serta mencoba memahami sejak itu," ujar Ozel.

"Namun sampai sekrang, kami tidak memiliki gambaran langsung," kata dia.

Gambar tersebut juga menegaskan teori relativitas umum Albert Einstein yang berbunyi:

"Lubang hitam persis seukuran yang ditentukan oleh persamaan Einstein. Ini tentang ukuran orbit Merkurius di sekitar matahari kita".

Baca juga: Black Hole Bermassa 100 Miliar Matahari, Hal Terberat di Semesta?

 

Lubang hitam lain di galaksi lain

Pada 2019, tim yang sama menangkap gambar lubang hitam di galaksi Messier 87, atau M87.

Gambar itu, yang pertama kali diambil dari lubang hitam, sekrang diabadikan di Museum of Modern Art di New York.

"Kami telah melihat apa yang kami pikir 'tidak terlihat'," kata Sheperd Doeleman, astronom di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, saat itu.

Para astronom mengatakan hasil baru akan mengarah pada pemahaman yang lebih baik tentang gravitasi, dan evolusi galaksi.

Selain itu, mereka juga membahas bagaimana bahkan awan bintang yang tampak tenang seperti kincir kincir bintang kita yang megah, Bima Sakti, dapat menghasilkan quasar, geyser energi yang sangat besar yang dapat dilihat di seberang alam semesta.

Berita itu juga menegaskan kembali makalah tahun 1971 oleh Martin Rees dari Universitas Cambridge dan rekannya Donald Lynden-Bell, yang meninggal pada tahun 2018, menunjukkan bahwa lubang hitam supermasif adalah sumber energi quasar.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi