Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beberapa Wilayah Dunia yang hingga 2022 Masih Bebas Kasus Covid-19

Baca di App
Lihat Foto
Pixabay
Tuvalu Island
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Virus SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 telah terdeteksi sejak akhir 2019 di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Sejak saat itu, virus ini terus menyebar, menginfeksi orang-orang di negara tetangga, bahkan hingga negara-negara lintas benua di dunia.

Dikarenakan persebaran yang semakin meluas, Badan Kesehatan Dunia (WHO) pun menetapkan wabah penyakit menular ini sebagai pandemi pada 9 Maret 2020.

Kini, setelah lebih dari 2 tahun status pandemi diberlakukan, tak kurang dari 520 juta kasus infeksi telah tercatat terjadi di 228 negara atau teritori yang ada di seluruh dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demikian dikutip dari data Worldometer, Minggu (14/5/2022).

Meski sudah lebih dari 200 negara mengonfirmasi adanya kasus infeksi virus corona, ternyata masih ada beberapa negara atau teritori di dunia yang masih belum tersentuh virus ini.

Atau setidaknya mereka belum melaporkan adanya satupun kasus infeksi di wilayahnya.

Baca juga: Ketika Korea Utara Akhirnya Konfirmasi Kasus Covid-19 Pertama Mereka...

Berdasarkan daftar yang ditampilkan dashboard Covid-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diakses Minggu (15/5/2022), hingga saat ini masih ada 6 negara atau teritori di dunia yang tercatat memiliki 0 kasus Covid-19.

Keenam negara atau teritori itu adalah:

1. Korea Utara
2. Kepulauan Pitcairn
3. Saint Helena
4. Tokelau
5. Turkmenistan
6. Tuvalu

Sebagian besar yang ada di daftar itu merupakan teritori atau wilayah yang ada di Samudera Pasifik. Sehingga orang-orang yang ada di dalamnya terlindung dari Covid-19 berkat batas alami berupa samudera.

Meski demikian, beberapa negara atau teritori sebenarnya sudah melaporkan adanya kasus infeksi, hanya saja jumlahnya belum jelas.

Misalnya Korea Utara yang akhirnya menyebut telah menemukan kasus positif Covid-19 di negaranya yang bahkan sudah menyebabkan kematian.

Media resmi pemerintah Korea Utara pada 12 Mei 2022 menyebut negara yang terkenal sangat tertutup dari dunia internasional itu telah mendeteksi adanya kasus pertama Covid-19 dengan varian Omicron yang terjadi beberapa hari sebelumnya.

Hanya saja tidak diketahui secara pasti berapa orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di negara Komunis yang dipimpin Kim Jong-un itu.

Baca juga: Update Corona 15 Mei 2022: Angka Kematian akibat Covid-19 di Korea Utara Terus Bertambah

Terlepas dari itu, sejak akhir April 2022, ratusan ribu orang di Korea Utara mengalami gejala demam yang belum diketahui apa penyebabnya.

Selanjutnya, data Worldometer mencatat Saint Helena, pulau yang ada di kawasan Samudera Pasifik, juga tak lagi bersatus bebas Covid-19, karena telah memiliki 2 kasus infeksi.

Dengan demikian tersisa 4 negara atau teritori saja yang hingga saat ini masih mengklaim bebas Covid-19, yakni Turkmenistan, Tuvalu, Tokelau, dan Kepulauan Pitcairn.

Turkmenistan adalah sebuah negara di Asia Tengah yang berbatasan langsung dengan Laut Kaspia. Jika dilihat dari segi geografis, Turkmenistan sesungguhnya tidak terlalu jauh dengan China, sebagai pusat penyebaran virus pertama.

Kemudian Tuvalu adalah teritori di Samudera Pasifik yang terdiri dari 3 pulau karang dan 6 atol.

Kawasan ini telah lama menutup wilayah perbatasannya dan mewajibkan karantina. Berdasarkan data WHO, 50 persen masyarakat Tuvalu sudah menerima vaksin Covid-19 dosis lengkap.

Berikutnya adalah Tokelau, sebuah kelompok kecil atol yang ada di selatan Pasifik. Lokasinya berdekatan dengan Selandia Baru dan memiliki populasi sekitar 1.500 jiwa.

Terakhir adalah Kepulauan Pitcairn yang juga berada di Samudera Pasifik. Masih mengacu data WHO, 74 persen populasi di Tuvalu telah menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis lengkap, meski tak ada satupun kasus Covid-19 ditemukan di wilayahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi