Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diabetes Bisa Menyerang Remaja, Kenali Tanda-tanda Gejalanya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/P Robert Plociennik
Ilustrasi diabetes
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Diabetes adalah penyakit yang bisa menyerang segala usia, baik tua maupun muda.

Di Indonesia, angka kasus diabetes pada remaja terus mengalami peningkatan dalam 10 tahun terakhir. Bahkan akumulasi peningkatan tersebut mencapai 1.000 kasus atau naik sebanyak 7 kali lipat.

Dilansir dari Kompas.com (7/4/2021), Indonesia menempati peringkat ketujuh sebagai negara dengan penderita diabetes terbanyak di dunia.

"Diabetes tidak hanya dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut. Remaja juga bisa memiliki diabetes," terang Direktur RSU PKU Muhammadiyah Prambanan, dr. Dien Kalbu Ady, saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (16/5/2022).

Menurut CDC, diabetes adalah kondisi kesehatan kronis yang memengaruhi cara tubuh dalam mengubah makanan menjadi energi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi ini muncul lantaran terganggunya produksi hormon insulin di pankreas. Hormon insulin dalam tubuh dibutuhkan untuk membantu sel-sel, jaringan, dan organ tubuh dalam mengolah glukosa atau gula darah menjadi sumber energi.

Jika hormon tersebut tidak berfungsi dengan baik, akibatnya akan terjadi penumpukan gula darah sehingga menimbulkan diabetes.

Baca juga: Pantangan Menu Lebaran bagi Penderita Diabetes

Gejala diabetes pada remaja

Diabetes yang menyerang remaja dibedakan menjadi 2 tipe, yakni diabetes tipe 1 dan tipe 2.

Meskipun demikian, Dien mengatakan bahwa gejala dari kedua tipe diabetes tersebut hampir sama.

"Gejala diabetes tipe 1 dan 2 secara umum sulit dibedakan dan sering kali mirip satu sama lain," kata Dien.

Bahkan pada sebagian remaja, gejala diabetes tidak menunjukkan keluhan tertentu.

Namun, pada sebagian remaja yang lainnya, diabetes dapat ditandai beberapa gejala, seperti:

  1. Munculnya gejala klasik, seperti mudah haus, kerap buang air kecil, dan cenderung merasa lapar
  2. Penurunan berat badan
  3. Muncul luka/infeksi yang sulit sembuh
  4. Mudah lelah dan lesu
  5. Mengalami gangguan penglihatan, seperti kabur
  6. Kaki dan tangan sering merasa kesemutan
  7. Napas berbau aroma buah.

Baca juga: Adakah Gejala Diabetes yang Muncul di Kaki dan di Mata?

 

Tipe diabetes pada remaja

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, diabetes yang menyerang ramaja dibedakan menjadi dua tipe, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.

  • Diabetes tipe 1

Diabetes tipe 1 merupakan tipe diabetes yang lebih sering terjadi pada remaja. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan sel β pankreas baik oleh proses autoimun maupun idiopatik.

"Remaja yang menderita diabetes tipe 1 hanya menghasilkan insulin dalam jumlah sedikit atau tidak sama sekali," terang Dien.

Akibatnya, kadar gula akan meningkat dan merusak organ serta jaringan tubuh.

"Hingga saat ini, penyebab pasti terjadinya diabetes tipe 1 pada remaja belum diketahui. Namun, remaja bisa rentan terkena diabetes tipe1 apabila ia memiliki faktor risiko," tutur Dien.

Faktor risiko yang memicu seorang remaja terserang penyakit diabetes tipe 1, di antaranya:

  1. Memiliki genetik/keturuan riwayat diabetes tipe 1 dalam keluarga
  2. Mempunyai riwayat infeksi virus
  3. Terlalu sering mnegonsumsi makanan atau minuman yang manis, seperti permen, es krim, jus buah kemasan, atau buah kering, dan lain-lain.

Baca juga: 7 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan: Mencegah Diabetes dan Kolesterol

  • Diabetes tipe 2

Berbeda dengan diabetes tipe 1, diabetes tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin. Pada kondisi ini, sel-sel dalam tubuh kesulitan menggunakan insulin untuk memanfaatkan gula darah sebagai energi.

"Pada kasus tertentu, diabetes tipe 2 juga bisa terjadi akibat berkurangnya produksi insulin. Karena terjadinya gangguan tersebut, kadar gula darah dapat meningkat," kata Dien.

Adapun faktor risiko pemicu diabetes tipe 2 pada remaja adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki keluarga dengan riwayat penyakit diabetes
  2. Kelebihan berat badan berlebih/obesitas
  3. Kebiasaan mengonsumsi makanan dan minuman manis dan siap saji (junkfood)
  4. Jarang olahraga dan kurang bergerak
  5. Memiliki kebiasaan merokok
  6. Mengonsumsi minuman beralkohol

Pada remaja, penyakit diabetes cenderung cepat menimbulkan komplikasi penyakit, seperti jantung, ginjal, dan mata.

"Pengobatannya juga lebih sulit dan kompleks," papar Dien.

Sebab pengobatan metformin yang kerap digunakan sebagai penanganan utama pada pasien diabetes usia lanjut tidak memberikan pengaruh yang baik jika diberikan kepada pasien diabetes berusia remaja.

"Sayang sekali di saat-saat atau masa tubuh sedang produktif, remaja malah harus mengonsumsi obat-obatan dan membatasi aktivitasnya demi mengontrol gula darah agar tidak berlebih," jelas Dien.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: CDC
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi