Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Sulit Tidur meski Mengantuk?

Baca di App
Lihat Foto
(Dok. SHUTTERSTOCK/SAM WORDLEY)
Ilustrasi sulit tidur di malam hari
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Seseorang sering merasa lelah setelah seharian penuh bekerja dan beraktivitas. 

Bahkan, saat matahari berada di puncak, rasa kantuk mulai menyerang sehingga keinginan untuk tidur pun semakin besar.

Anehnya, rasa lelah dan tidak bersemangat itu akan hilang saat tubuh terhempas ke atas tempat tidur dan bersiap menuju alam mimpi pada malam hari.

Seberapa keras pun mencoba, rasa kantuk tak kunjung datang dan berakhir terjaga sepanjang malam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa demikian?

Baca juga: Cara Cepat Tidur Nyenyak, Hanya Butuh 10-60 Detik

Disebut conditioned arousal

Kondisi demikian, dinamakan conditioned arousal atau learned arousal, mirip dengan keinginan untuk selalu terjaga atau terbangun.

Dilansir dari Time, hal ini terjadi lantaran kondisi di sekitar tempat tidur menyampaikan sinyal ke otak untuk terjaga, dan bukan untuk tidur.

Asisten profesor psikiatri dari University of Pennsylvania, Philip Gehrman mengatakan, seseorang yang memiliki siklus tidur baik akan langsung terlelap begitu berbaring di tempat tidur.

Namun, ada juga orang yang menghabiskan malam dengan berguling-guling, gusar, dan tidak bisa tidur, padahal sudah cukup mengantuk dan kelelahan saat siang.

Lantas, apa penyebab conditioned arousal?

Penyebab conditioned arousal

Masalah tidur yang satu ini memiliki beberapa penyebab, salah satunya menjadikan kasur bukan hanya tempat untuk tidur.

Misalnya, membuka laptop atau ponsel di atas kasur untuk mengurus beberapa pekerjaan, menonton film, atau hanya sekadar berselancar di media sosial.

Baca juga: 5 Tanaman yang Memberi Ketenangan dan Memurnikan Udara di Kamar Tidur

 

Ponsel dan laptop

Dikutip dari Insider, alat elektronik seperti laptop dan ponsel memancarkan sinar biru. Sinar ini mampu mengurangi produksi hormon melatonin, yang mengatur pola tidur.

Akibatnya, tubuh lebih sulit untuk mengantuk dan terlelap.

Selain bermain alat elektronik sebelum tidur, rasa cemas dan stres saat malam tiba juga menjadi penyebab conditioned arousal.

Sebagai contoh, rasa khawatir memikirkan pekerjaan rumah (PR) yang belum selesai atau presentasi yang akan berlangsung esok hari.

Otak manusia cenderung berpikir segala sesuatunya lebih bermasalah daripada kenyataannya. Hal ini bisa membuat rasa khawatir kian meningkat.

Sama seperti bermain ponsel, saat cemas dan stres, otak juga akan menganggap kasur sebagai tempat terjaga dan bukan tempat untuk beristirahat.

Tidur siang

Tidur siang juga bisa menjadi alasan tidak bisa tidur saat malam hari.

Jika memiliki kesulitan untuk tidur saat malam, sebaiknya hindari tidur siang meski tubuh mengantuk dan lelah.

Menurut Harvard Health, mencegah untuk tidur siang adalah stimulus control therapy, yakni salah satu metode untuk menangani insomnia.

Namun, jika saat siang hari rasa lelah dan kantuk tidak bisa dihindari, batasi tidur siang selama 15 hingga 20 menit saja.

Rutinitas monoton di siang hari

Meski terlihat sepele, rutinitas yang monoton saat siang bisa menyebabkan kesulitan tidur di malam hari.

Dikutip dari Insider, Neuropsikologi dari Columbia University, Sanam Hafeez menuturkan, pekerjaan yang monoton memungkinkan otak terbangun saat selesai bekerja.

Tubuh pun akan jauh lebih segar dan bersemangat lantaran terbebas dari aktivitas yang membosankan. Hal inilah yang meningkatkan rasa waspada di malam hari, dan menyebabkan sulit terlelap.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi