Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan soal Apakah Hepatitis Akut Bisa Menular ke Orang Dewasa?

Baca di App
Lihat Foto
CDC/Dr. G. William Gary via WIKIMEDIA COMMONS
Adenovirus. Jenis virus ini sangat banyak dan menyebabkan berbagai penyakit. Umumnya, banyak menyebabkan flu dan pilek. Belakangan, kasus hepatitis akuut misterius pada anak, diketahui disebabkan oleh jenis virus Adenovirus 41.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Penyakit hepatitis akut misterius yang dilaporkan terjadi dan menyerang anak-anak di sejumlah negara masih menjadi sorotan banyak pihak.

Terlebih, menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes), salah satu penularan hepatitis akut misterius itu bisa terjadi melalui udara.

Hal itu merujuk pada beberapa temuan adanya adenovirus pada pasien yang terinfeksi hepatitis akut.

Baca juga: WHO Kaji Peran Covid-19 dalam Kasus Hepatitis Misterius, Apa Hasilnya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apakah kasus hepatitis akut ini dapat menyerang dan menular pada orang dewasa?

Hepatitis akut bisa menginfeksi orang dewasa

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kasus hepatitis akut misterius kemungkinan bisa juga menginfeksi orang dewasa.

"Kemungkinan bisa," kata Nadia kepada Kompas.com, Senin (16/5/2022).

Hal senada juga diungkapkan oleh dokter spesialis penyakit dalam dan metabolik endokrin dari RS Cipto Mangunkusumo Em Yunir.

"Bisa saja, seperti hepatitis A lewat oral, hepatitis B dan hepatitis C melalui kontak darah, jarum suntik yang tidak steril dan seks," ujarnya terpisah, Senin (16/5/2022).

Baca juga: Update Kasus Hepatitis Akut: 15 Kasus di 5 Daerah, Mana Saja?

Menurutnya, penularan pada kasus hepatitis bergantung pada jenisnya.

Dikutip dari situs resmi CDC, hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A, hepatitis B disebabkan oleh virus hepatitis B, dan hepatitis C disebabkan oleh virus hepatitis C.

Sementara itu, dokter spesialis penyakit dalam Erni Juwita Nelwan menambahkan, tidak semua hepatitis menular.

Suatu penyakit bisa menular jika penyakit itu, imbuhnya memang bersifat menular.

"Hepatitis kalau cuman yang menjadi penyebabnya makan menular. Kalau karena autoimun atau karena obat-obatan tidak bisa menular," katanya, Senin (16/5/2022).

Baca juga: Mewabah di Depok, Berikut Penyebab Menyebarnya Hepatitis A

Hepatitis yang muncul dari obat

Dilansir dari situs resmi Hopkins Medicine, hepatitis yang muncul dari obat-obatan dikenal dengan istilah hepatitis yang diinduksi obat.

Kondisi ini terjadi saat tubuh muncul kemerahan dan pembengkakan (peradangan) hati yang disebabkan oleh sejumlah obat-obatan tertentu yang berbahaya (beracun).

Oleh karena itu, organ hati bekerja keras untuk membantu memecah obat-obatan tertentu dalam darah pasien.

Baca juga: Apakah Hepatitis Akut Misterius Berpotensi Jadi Wabah? Ini Kata Kemenkes

 

Jika ada terlalu banyak obat dalam darah seseorang maka organ hati bisa rusak parah. Hal ini dapat menyebabkan hepatitis yang diinduksi obat.

Hepatitis yang diinduksi obat jarang terjadi. Ini disebabkan ketika seseorang memiliki sejumlah obat, vitamin, obat herbal, atau suplemen makanan yang berbahaya atau beracun.

Dalam kebanyakan kasus, seseorang mungkin minum obat selama beberapa bulan sebelum mencapai tingkat toksik dan mempengaruhi hati seseorang.

Namun penyakit ini juga bisa terjadi jika seseorang mengonsumsi terlalu banyak obat-obatan tertentu, seperti asetaminofen. Dalam hal ini, itu bisa terjadi dengan cepat. Di lain waktu, itu adalah reaksi alergi.

Baca juga: Benarkah Hepatitis Akut Muncul dari Long Covid? Ini Kata Kemenkes dan IDI

 

Banyak jenis obat dapat menyebabkan hepatitis yang diinduksi obat. Ini termasuk:

  1. Obat nyeri dan demam yang mengandung asetaminofen
  2. Aspirin dan obat nyeri dan demam yang dijual bebas (NSAID atau obat antiinflamasi nonsteroid)
  3. Steroid anabolik, obat-obatan buatan manusia yang seperti testosteron hormon seks pria
  4. Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati infeksi bakteri (antibiotik)
  5. Pil KB (kontrasepsi oral)
  6. Statin, digunakan untuk menurunkan kolesterol
  7. Obat sulfa, sejenis antibiotik
  8. Obat anti epilepsi
  9. Obat-obatan herbal, antara lain ephedra, Germander, Pennyroyal, dan masih banyak lainnya. Ingatlah bahwa tidak semua suplemen "alami" atau "herbal" aman. Mereka juga tidak diatur untuk keamanan.

Baca juga: Mungkinkah Hepatitis Misterius Jadi Pandemi seperti Covid-19? Ini Kata Ahli

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Berbagai Klaim Keliru Seputar Hepatitis Akut dan Covid-19

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi