Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pemimpin Redaksi Kompas.com
Bergabung sejak: 21 Mar 2016

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Transisi Menuju Endemi dan Hidup Normal Lagi

Baca di App
Lihat Foto
Wulang SUnu
Artwork karya Wulang Sunu untuk Prambanan Jazz Festival.
Editor: Heru Margianto

HAI, apa kabarmu?

Semoga kabarmu baik bersamaan dengan sejumlah kabar terkait pandemi yang tampaknya akan segera kita menangkan dan akhiri.

Syukur akan pencapaian ini. Kontribusi gigih kita bersama untuk mengakhiri pandemi membuahkan hasil. 

Pengetatan yang dilakukan untuk mengatasi pandemi mulai dilonggarkan. Selasa (17/5/2022), pemerintah memperbolehkan kita tidak memakai masker di ruang terbuka.

Pelonggaran aturan pemakaian masker di ruang terbuka ini merupakan merupakan langkah awal memulai transisi dari pandemi ke endemi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan ini diumumkan sendiri oleh Presiden Joko Widodo yang baru saja kembali dari kunjungan ke Amerika Serikat dan tidak lagi mengenakan masker di banyak kesempatan.

Tentu saja, keputusan ini tidak diambil hanya karena ikut-ikutan kebijakan di negara lain seperti Amerika Serikat. 

Tahapan kita memulai transisi menuju endemi didasari pada pemahaman masyarakat terkait perilaku hidup sehat.

Dua tahun lebih kita dalam situasi pandemi membentuk pemahaman dan kesadaran kolektif terkait perilaku hidup sehat ini.

Perilaku hidup sehat yang merupakan tanggung jawab masing-masing  dari kita berkontribusi pada pemahaman dan kesadaran kolektif. Selamat untuk hal ini.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, transisi menuju endemi dilakukan saat masyarakat sudah mulai menyadari bagaimana caranya menerapkan protokol kesehatan untuk diri dan keluarga. 

Berlajar dari sejarah pandemi yang pernah terjadi di dunia, penyadaran ini memerlukan edukasi dan dilakukan secara bertahap.

Keputusan pemerintah melonggarkan sejumlah aturan seperti tidak memakai masker di luar ruangan mempertimbangkan perkembangan situasi Covid-19 di dunia.

Seperti kecenderungan dunia, masyarakat Indonesia memiliki daya tahan terhadap varian baru dengan cukup baik. Secara ilmiah, daya tahan itu dibuktikan melalui sero survey.

Daya tahan terhadap varian baru itu secara praktis dibuktikan dengan turun dan kecilnya kasus di Indonesia dibandingkan China, Taiwan, dan bahkan Amerika Serikat

Pelonggaran ini melegakan kita semua. Jika menengok perjalanan kita menghadapi pandemi sejak awal Maret 2020, transisi menuju endemi ini mirip dengan situasi transisi menuju pandemi.

Kita masih ingat bagaimana kewajiban memakai masker diberlakukan tidak secara menyeluruh di awal transisi menuju pandemi.

Saat itu, hanya mereka yang bergejala seperti batuk, pilek, dan demam yang diwajibkan memakai masker.

Kini, dalam situasi transisi menuju endemi, mereka yang harus memakai masker adalah yang berkegiatan di ruangan tertutup dan di transportasi publik.

Sebagai perlindungan, masker masih diwajibkan untuk populasi rentan (lansia, memiliki penyakit komorbid, ibu hamil, dan anak yang belum divaksin).

Persis seperti saat kita transisi menuju pandemi, saat transisi menuju endemi kewajiban memakai masker diberlakukan untuk mereka yang bergejala seperti batuk, pilek, dan demam.

Selain pelonggaran penggunaan masker, pemerintah juga melonggarkan aturan perjalanan dalam negeri dan luar negeri.

Bagi pelaku perjalanan yang sudah divaksin lengkap tidak perlu melakukan pemeriksaan PCR atau antigen. 

Pelonggaran aturan perjalanan ini sekaligus hendak memastikan lengkapnya vaksin yang kita terima.

Walaupun pemerintah telah banyak mengizinkan peningkatan aktivitas masyarakat, menyelesaikan vaksinasi Covid-19 secara lengkap harus dilakukan.

Vaksinasi, budaya hidup sehat, dan penerapan protokol kesehatan yang sudah kita pahami perlu tetap dilakukan. WHO secara resmi belum menyatakan berkahirnya pandemi.

Pelongaran lain akan dilakukan dengan tiga syarat: kondisi penularan kasus Covid-19 makin terkendali; pasien Covid-19 yang masuk dan dirawat di rumah sakit makin sedikit; dan kesadaran masyarakat menjaga kesehatan dirinya makin tinggi.

Dengan sejumlah pelonggaran ini, aktivitas yang semula dibatasi diberikan pelonggaran untuk pemulihan ekonomi.

Soal pelonggaran aktivitas ini, kita merasakan akhir-akhir ini. Jalanan yang kembali macet, tempat wisata yang padat, dan penuhnya pusat-pusat belanja hingga ke pelosok daerah selama hari raya.

Dengan pelonggaran ini, pemulihan ekonomi yang terdampak serius selama 2 tahun terakhir diharapkan bisa mendapatkan momentumnya.

Pelonggaran aturan bagi pelaku perjalanan nasional maupun internasional diharapkan berkontribusi.

Bulan Mei yang memberi kita banyak hari libur dibanding hari kerja mendukung hal ini.

Untuk anjuran melakukan perjalanan sebagai momentum pemulihan ekonomi, mayoritas dari kita sudah melakukan sejak akhir April 2022 bersamaan dengan lebaran.

Untuk mencopot masker di ruang terbuka, keputusan dikembalikan kepada kebutuhan masing-masing tentunya. 

Saya sendiri tetap memilih memakai masker jika ada di ruang terbuka bersama orang-orang lain.

Selain mengurangi risiko tertular Covid-19 yang virusnya masih terus bermutasi, masker adalah cara menjaga diri paling murah untuk kesehatan paru-paru.

Masker menangkal beragam kuman dan juga polusi udara yang meningkat karena aktivitas ekonomi.

Satu lagi, masker bisa menyembunyikan diri.

Di era serba terbuka, menyenangkan mendapati diri tidak mudah dikenali.

Saya sepakat dengan mantra ini: "being normal is boring".

Salam endemi,

Wisnu Nugroho

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi