Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Menkes soal Jokowi Bolehkan Warga Lepas Masker di Area Terbuka

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/PHUTTHARAK
Masker dobel yang disarankan adalah masker medis untuk digunakan di dalam dan masker kain di bagian luar.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengizinkan masyarakat melepas masker di ruang terbuka.

Menurut Jokowi, kebijakan pelonggaran ini setelah melihat kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia yang sudah jauh lebih terkendali.

Meskipun diperbolehkan, Jokowi mensyaratkan beberapa hal dari kebijakan tersebut.

"Jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker. Namun untuk kegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik tetap harus menggunakan masker," kata Jokowi, dikutip dari laman setkab.go.id, Selasa (17/5/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendati demikian, kepala negara meminta masyarakat kategori rentan maupun yang bergejala batuk dan pilek untuk tetap mengenakan masker saat beraktivitas.

Baca juga: Masker Boleh Dilepas Saat di Luar Ruangan?

Lalu, bagaimana penjelasan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait pelonggaran kebijakan pemakaian masker ini?

Transisi dari pendemi ke endemi

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi mengungkapkan, kebijakan yang diambil pemerintah tersebut merupakan bagian upaya transisi dari pandemi ke endemi.

"Bapak Presiden sudah menyampaikan berita gembira buat kita semua. Itu merupakan salah satu bagian dari program transisi yang pemerintah siapkan secara bertahap dari pandemi ke kondisi endemi," ujar Budi, dikutip dari laman setkab.go.id.

Pemerintah melakukan upaya transisi secara bertahap dengan memperhatikan imunitas masyarakat terhadap Covid-19, termasuk varian baru corona.

Budi mengungkapkan, varian baru Omicron BA2 yang memicu lonjakan kasus di sejumlah negara dan telah terdeteksi di Tanah Air, tidak memicu lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.

"Ternyata BA2 itu sudah dominan juga di Indonesia dan di India tetapi berbeda dengan negara-negara lain seperti China dan Amerika, kita tidak mengamati adanya kenaikan kasus yang tinggi dengan adanya varian baru," kata dia.

Baca juga: Apakah Boleh Lepas Masker Saat di Dalam Ruangan? Ini Kata Satgas Covid

Imunitas terhadap varian baru Covid-19

Menurut Budi, masyarakat Indonesia telah memiliki imunitas yang cukup baik terhadap varian baru Covid-19.

Hasil penelitian antibodi tubuh terhadap virus atau sero survei yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat khususnya di Jawa-Bali menjelang mudik Lebaran 2022, imbuhnya, menunjukkan bahwa 99,2 persen telah memiliki antibodi, baik yang berasal dari vaksin maupun infeksi Covid-19.

Hasil penelitian juga menunjukkan peningkatan kadar atau titer antibodi dibanding survei yang dilakukan pada Desember 2021.

Ia menekankan, selain memperhatikan data saintifik, transisi pandemi ke endemi juga harus didukung dengan pemahaman masyarakat mengenai tanggung jawab untuk menjaga kesehatan dan melindungi diri masing-masing dan orang lain.

"Kalau kita lihat ke depannya kondisi penularan kasus Covid-19 juga makin lama makin terkendali, yang masuk rumah sakitnya juga makin lama makin sedikit, kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dirinya sendiri juga semakin tinggi, kita bisa melakukan langkah-langkah relaksasi lainnya yang secara bertahap akan membuat hidup kita kembali normal," tandas Budi.

Baca juga: Benarkah Indonesia Sudah Endemi Covid-19 secara De Facto?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 3 Klasifikasi Masker Kain Ber-SNI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi