ALKISAH di tengah padang Kurusetra ada sebuah sumur dengan kedalaman 20 meter. Ketika sedang melakukan inspeksi lapangan di gelanggang Bharatayudha, Bagong yang tinggi badannya 150 sentimeter jatuh terjerembab ke dalam sumur.
Tentu saja Bagong berusaha ke luar dari sumur yang dalamnya 20 meter tersebut.
Akibat Bagong overweight dengan berat badan 100 kilogram, maka setiap 10 menit berhasil memanjat naik dinding sumur setinggi 15 meter, namun merosot lima meter sebelum 10 menit kemudian berhasil memanjat naik 15 meter sebelum kembali merosot lima meter dan seterusnya dan selanjutnya.
Pertanyaannya adalah Bagong butuh berapa menit sampai berhasil ke luar dari sumur nahas sedalam 20 meter tersebut.
Secara aritmatika sederhana dapat dihitung bahwa setiap 10 menit Bagong berhasil naik 15 meter lalu pada menit ke 10 turun 5 meter berarti berhasil mencapai ketinggian 15-5=10 meter di dinding sumur.
Untuk mencapai 20 meter berarti Bagong butuh 20:10=2 X 10 menit = 20 menit.
Namun pada realita kenyataan dalam waktu belum sampai 20 menit sebenarnya Bagong de facto sudah berada pada ketinggian lebih dari 20 meter.
Berarti pada upaya ke dua memanjat dinding sumur Bagong sudah berada di luar sumur tanpa perlu merosot 5 meter lagi.
Kecuali Bagong terpeleset sehingga kembali terjatuh ke dalam sumur lagi.
Dua jawaban saling beda itu sama-sama menjadi benar mau pun tidak benar apabila memperhitungkan tinggi badan Bagong 150 sentimeter berarti Bagong mulai memanjat dinding sumur pada ketinggian 150 sentimeter tanpa memperhitungkan jangkauan tangan Bagong ke atas pada dinding sumur.
Terserah Anda mau menggunakan cara berhitung yang mana di antara tiga, eh empat atau entah berapa cara berhitung tersebut di atas.
Bahkan bukan mustahil masih ada jawaban lain berdasar cara perhitungan terhadap faktor kebetulan, misalnya, apabila kebetulan Petruk lewat dan langsung menolong Bagong keluar sumur dalam waktu secepatnya tergantung keterampilan Petruk menolong Bagong ke luar sumur dengan kenisbian E=mc 2 selaras teori relativitas Einstein.
Maka Bagong berhasil ke luar sumur dalam waktu sesuai kecepatan Petruk berhasil menarik Bagong ke luar sumur yang nisbi bisa cepat, bisa lambat tergantung pada daya kemampuan Petruk menarik Bagong ke luar sumur.
Belum lagi memperhitungkan aspek psikologis kemungkinan Bagong menolak untuk ditolong oleh Petruk dengan atau tanpa alasan yang tidak bisa diduga sebelumnya.
Sementara masih ada kemungkinan lain seperti, misalnya, Petruk ditolak karena Bagong lebih suka ditolong oleh Gareng, sementara tidak diketahui Gareng sedang berada di mana.
Lalu masih ada pula kemungkinan bahwa akhirnya Bagong mau ditolong oleh Petruk akibat kepepetisme sikon gawat-darurat sebab ternyata ada seekor ular berbisa siap mematuk Bagong apabila tidak mau ditolong Petruk untuk segera ke luar dari sumur sialan tersebut.
Maka Bagong menghadapi dilema buah simalakama mau ditolong Petruk atau mati dipatuk ular berbisa.
Teka-teki makin mencla-mencle tak keruan arah apabila diperhitungkan kemungkinan bahwa dinding sumur sedemikian licin sehingga mustahil Bagong bisa bertahan pada ketinggian 10 meter pada pendakian tahap pertama sebab pasti malah merosot turun ke dasar sumur kembali.
Berarti mustahil Bagong bisa keluar sumur dengan cara memanjat dinding yang licin itu kecuali ada pihak lain yang menolong menarik Bagong keluar sumur nahas tersebut.
Ketimbang kalbu sanubari pembaca makin jengkel akibat terombang-ambing teka-teki bikinan saya yang mencla-mencle ini, maka sebaiknya saya berhenti bikin teka-teki menjengkelkan ini sampai di sini saja.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.