Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE Corona 19 Mei: Kim Jong Un Tak Puas dengan Penanganan Covid-19 di Negaranya

Baca di App
Lihat Foto
Ilustrasi Covid-19
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona penyebab Covid-19 masih melanda seluruh dunia. Penambahan kasus infeksi virus corona masih terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Dilansir dari laman Worldometers, Kamis (19/5/2022) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 524.600.629 (524 juta) kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 494.395.224 (494 juta) pasien telah sembuh, dan 6.294.138 orang meninggal dunia.

Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 23.911.267, dengan rincian 23.872.935 pasien dalam kondisi ringan dan 38.332 dalam kondisi serius.

Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

  1. Amerika Serikat: 84.612.040 kasus, 1.027.689 orang meninggal, total sembuh 81.429.166
  2. India: 43.128.786 kasus, 524.293 orang meninggal, total sembuh 42.587.259
  3. Brasil: 30.741.811 kasus, 665.319 orang meninggal, total sembuh 29.724.682
  4. Perancis: 29.263.304 kasus, 147.648 orang meninggal, total sembuh 28.395.316
  5. Jerman: 25.956.837 kasus, 138.349 orang meninggal, total sembuh 24.299.000.

Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah sewaktu-waktu.

Baca juga: Indonesia Longgarkan Aturan Pembatasan, dari Bebas Masker hingga Hapus Tes Covid-19

Indonesia

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kasus Covid-19 di Indonesia belakangan mengalami peningkatan.

Hingga Rabu (18/5/2022) pukul 12.00 WIB, angka positif Covid-19 di Indonesia bertambah 327 kasus. DKI Jakarta menjadi satu-satunya provinsi dengan kasus harian di atas 100.

Jumlah kasus positif Covid-19 di Tanah Air sampai saat ini menjadi 6.051.532 orang.

Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah melaporkan adanya penambahan 364 orang. Kini total pasien sembuh 5.891.190 orang.

Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 17 orang, sehingga totalnya menjadi 156.498.

Baca juga: WHO Kaji Peran Covid-19 dalam Kasus Hepatitis Misterius, Apa Hasilnya?

China longgarkan aturan tes Covid-19 bagi wisatawan AS

China telah menghapus persyaratan tes Covid-19 tertentu untuk orang yang terbang dari negara-negara seperti Amerika Serikat (AS) dan mempersingkat periode karantina pra-keberangkatan untuk beberapa pelancong yang masuk.

"Sedikit relaksasi dilakukan sebagai tanggapan terhadap faktor-faktor, termasuk karakteristik varian virus corona," menurut pemberitahuan dari Kedutaan dan Konsulat China yang tidak memberikan perincian lebih lanjut.

Dilansir dari Channel News Asia, mulai Jumat (20/5/2022), pelancong dari Dallas, New York, Los Angeles, San Fransisco, dan Seattle tidak lagi memerlukan tes RT-PCR tujuh hari sebelum mereka terbang, atau tes antibodi apa pun.

Hal itu menurut pemberitahuan dari Kedutaan besar China di AS dan beberapa konsulat.

"Namun, para pelancong itu masih perlu melakukan dua tes RT-PCR dalam 48 atau 24 jam penerbangan mereka, tergantung dari bandara mana mereka terbang, ditambah tes antigen pra-penerbangan lainnya," lanjut pemberitahuan itu.

Baca juga: Tes Covid-19 untuk Syarat Perjalanan Dihapus, asal Sudah Vaksin Lengkap

Kim Jong Un tak puas penanganan Covid-19 di negaranya

Masih dari sumber yang sama, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengecam tanggapan negaranya atas wabah Covid-19 lantaran tidak matang, menuduh pejabat pemerintah tidak memadai dan lamban ketika kasus demam melanda negara itu.

Korea Utara melaporkan 232.880 lebih orang dengan gejala demam dan enam kematian lagi, setelah negara itu mengungkapkan wabah Covid-19 pertama pekan lalu.

Tidak disebutkan berapa banyak orang yang dites positif terkena virus corona.

Memimpin pertemuan Politbiro Partai Buruh yang berkuasa pada Selasa (17/5/2022), Kim mengatakan, ketidakmatangan dalam kapasitas negara untuk mengatasi krisis meningkatkan kompleksitas dan kesulitan dalam memerangi pandemi, menurut KCNA.

Sejak pengakuan pertama adanya wabah Covid-19, Korea Utara telah melaporkan 1,72 juta pasien dengan gejala demam, termasuk 62 kematian.

Baca juga: Benarkah Indonesia Sudah Endemi Covid-19 secara De Facto?

AS izinkan pemberian vaksin Covid-19 booster untuk anak

Anak-anak berusia lima tahun di AS akan dapat menerima dosis booster vaksin Covid-19 Pfizer, otoritas kesehatan negara itu mengumumkan pada Selasa (17/5/2022).

Badan Pengawas Obat dan Makanan AS mengizinkan anak-anak berusia 5-11 menerima booster untuk memberikan perlindungan berkelanjutan terhadap Covid-19.

Sebuah komite ahli dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dijadwalkan bertemu pada Kamis (19/5/2022) untuk membahas masalah ini.

Anak-anak akan memenuhi syarat untuk booster setidaknya lima bulan setelah menyelesaikan dosis vaksin awal mereka.

Dosisnya adalah 10 mikrogram untuk suntikan awal dan booster, dibandingkan dengan 30 mikrogram bagi mereka yang berusia 12 tahun ke atas.

Baca juga: Kasus Varian R.1 di Amerika Serikat, seperti Apa Karakteristiknya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi