KOMPAS.com - Penyakit diabetes merupakan salah satu penyakit yang tak hanya menyerang mereka yang berusia tua, tetapi juga remaja.
Direktur RSU PKU Muhammadiyah Prambanan Dien Kalbu Ady mengatakan bahwa penyakit diabetes pada remaja di Indonesia terus mengalami peningkatan.
Bahkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, kasus diabetes pada remaja di Indonesia meningkat hingga lebih dari 1.000 kasus.
Angka tersebut naik 10 kali lipat dibandingkan data 10 tahun sebelumnya.
Baca juga: Tips Berpuasa untuk Penderita Diabetes, Apa Saja?
Diabetes pada remaja
Menurut Dien, diabetes merupakan kondisi ketika fungsi hormon insulin dalam tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
"Tubuh membutuhkan hormon insulin untuk membantu sel-sel, jaringan, dan organ tubuh menggunakan glukosa atau gula darah sebagai sumber energi," terang Dien, saat dihubungi Kompas.com, Senin (16/5/2022).
Hormon insulin ini, imbuhnya dihasilkan oleh pankreas.
"Ketika hormon insulin ini berkurang maka akan terjadi penumpukan gula darah yang menyebabkan penyakit diabetes," kata dia.
"Diabetes tidak hanya dialami oleh orang yang sudah berusia lanjut. Remaja juga bisa memiliki diabetes," lanjutnya.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Penyakit Diabetes, Jenis, Gejala, dan Cara Mengobatinya
Diabetes pada remaja menurutnya tidak boleh dianggap remeh. Sebab, diabetes pada remaja cenderung cepat menimbulkan konplikasi penyakit lainnya, seperti jantung, ginjal, hingga pandangan yang buram.
Pengobatan diabetes pada remaja juga berbeda dengan pengobatan pada usia lanjut.
"Pengobatannya lebih sulit dan kompleks. Metformin tidak menghasilkan pengaruh baik pada pengobatan ini. Perlu diketahui kalau metformin adalah obat yang biasanya digunakan sebagai penanganan utama diabetes pada usia lanjut," terang Dien.
Baca juga: Diabetes Bisa Menyerang Remaja, Kenali Tanda-tanda Gejalanya
Penyebab dan cara mencegah diabetes pada remaja
Diabetes pada remaja dibedakan menjadi 2 jenis, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Diabetes tipe 1 merupakan tipe diabetes yang lebih sering ditemukan pada remaja dibandingkan diabetes tipe 2.
Kendati demikian, keduanya bisa menyerang remaja terutama yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit diabetes.
Selain genetik atau keturunan, penyakit diabetes juga dipicu oleh gaya hidup, seperti pola makan dan kebiasaan hidup sehat seperti rutin berolahraga.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Olahraga Kardio dan Manfaatnya bagi Kesehatan
Untuk mencegah penyakit diabetes, para remaja bisa menerapkan beberapa tindakan pencegahan seperti berikut ini:
- Membatasi konsumsi makanan dan minuman manis serta siap saji (junkfood)
- Mempertahankan berat badan ideal dengan olahraga teratur
- Menurunkan berat badan apabila mengalami obesitas
- Mengonsumsi buah dan sayur
- Mengganti gula dengan pemanis yang rendah kalori
- Aktif berolahraga
- Menghindari merokok dan mengonsumsi alkohol
Baca juga: Pantangan Menu Lebaran bagi Penderita Diabetes
Gejala diabetes pada remaja
Secara umum, gejala diabetes tipe 1 dan 2 sulit dibedakan dan sering kali mirip satu sama lain.
"Sebagian remaja yang menderita diabetes tipe 1 atau pun tipe 2 tidak menunjukkan adanya gejala atau merasakan adanya keluhan. Namun sebagian lain menunjukkan gejala," papar Dien.
Berikut gejala yang perlu diwaspadai pada remaja yang menderita diabetes:
- Merasakan gejala klasik diabetes, seperti mudah haus, sering buang air kecil, dan sering merasa lapar.
- Mengalami penurunan berat badan yang signifikan.
- Muncul luka atau infeksi yang sulit sembuh.
- Mudah merasa lelah dan lesu.
- Pengelihatan mulai kabur.
- Mudah merasakan kesemutan pada area kaki.
- Napas berbau seperti buah.
Baca juga: Gejala Klasik dan Nonklasik pada Penyakit Diabetes, Apa Saja?