Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global 20 Mei 2022: Taiwan Catat Rekor Kasus Infeksi Harian

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Joshua Fernandez
Suasana pandemi di Guangdong, China.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Meski telah terkendali di berbagai negara, pandemi Covid-19 masih berlangsung sejak ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Maret 2020.

Data Worldometer menunjukkan kasus baru Covid-19 masih terus dilaporkan dari berbagai negara Dunia, meski penambahan tidak sebanyak waktu-waktu sebelumnya.

Hingga Jumat (20/5/2022), total kasus Covid-19 dari 229 negara, yakni:

Berikut update Covid-19 yang dilaporkan dari sejumlah negara di dunia:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Bagaimana Virus Corona di Korea Utara dari Nol Menjadi 1,7 Juta Kasus?

1. Kondisi pandemi di Indonesia

Berdasarkan data dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada Kamis (18/5/2022), tercatat adanya penambahan kasus baru dengan rincian:

Dengan adanya penambahan kasus-kasus itu, maka secara akumulatif, jumlah kasus covid 19 yang ada di Indonesia adalah:

Kondisi pandemi di Tanah Air terbilang cukup terkendali dan kasus melandai dalam beberapa bulan terakhir.

Kondisi ini membuat pemerintah yakin menerapkan berbagai pelonggaran pembatasan, seperti meniadakan kewajiban tes Covid-19 bagi masyarakat yang sudah mendapatkan dosis lengkap ketika hendak bepergian.

Begitu juga menghapuskan kewajiban mengenakan masker bagi masyarakat yang berkegiatan di luar ruangan.

Baca juga: Korea Utara Catat 232.880 Kasus Covid-19 dalam 24 Jam

2. Rekor kasus infeksi harian terjadi di Taiwan

Taiwan mencatat, sebanyak 90.331 kasus infeksi baru dalam sehari pada Kamis (19/5/2022).

Jumlah ini merupakan rekor tertinggi selama pandemi berlangsung.

Dilansir dari South China Morning Post, di hari yang sama, juga dilaporkan terjadi 59 kematian terkait Covid-19.

Masyarakat pun diimbau untuk tetap mengenakan masker di luar ruangan dan menerapkan protokol kesehatan lainnya demi melindungi diri dari infeksi.

Kasus infeksi di negara pulau ini sudah meningkat sejak bulan lalu dan pakar kesehatan memprediksi puncaknya akan terjadi di akhir Mei nanti.

Baca juga: Tes Covid-19 untuk Syarat Perjalanan Dihapus, asal Sudah Vaksin Lengkap

3. Penduduk Inggris ditawari vaksin booster di musim gugur

Inggris dikenal sebagai salah satu negara dunia yang paling awal memberikan vaksin Covid-19 kepada masyarakatnya.

Sehingga, cakupan vaksinasi di negara itu untuk saat ini terbilang sudah sangat baik. Bahkan, di musim gugur tahun ini, Inggris menawarkan vaksin dosis ketiga atau booster setidaknya pada 25 juta warganya.

Dilansir dari The Guardian, vaksin booster ini akan diprioritaskan bagi kalangan dewasa yang rentan, pekerja garda terdepan di bidang sosial, dan pekerja di bidang kesehatan.

Kelompok usia yang dituju adalah orang dewasa 16-64 tahun dan lanjut usia 65 tahun ke atas.

Program serupa di musim gugur tahun lalu terbukti mampu melindungi masyarakat Inggris dari parahnya infeksi di tengah merebaknya varian Omicron.

Pemberian vaksin di masa musim gugur dinilai sebagai waktu yang tepat untuk menggenjot imunisasi masyarakat rentan sebelum memasuki musim dingin, di mana virus akan lebih cepat menginfeksi.

Baca juga: Indonesia Longgarkan Aturan Pembatasan, dari Bebas Masker hingga Hapus Tes Covid-19

4. Australia ubah aturan pemilu agar penyintas Covid bisa memilih

Pemerintah Australia tengah mengubah aturan pemilu untuk Pemilihan Federal, agar seluruh masyarakat dapat memberikan suaranya, termasuk mereka yang sedang mengalami Covid-19.

Diberitakan ABC, aturan saat ini masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebelum hari selasa (17/5/2022) dan tidak mengajukan pemungutan suara melalui pos maka tidak dapat memilih melalui sambungan telepon.

Komisioner pemilihan Australia menandatangani brief pada hari Jumat (20/5/2022) yang merekomendasikan kelayakan pemungutan suara melalui telepon agar diperluas.

Dengan perubqhan yqng akan dilakukan, berarti siapa pun yang diisolasi mulai pukul 6 sore hari ini, tetap dapat memberikan suara melalui telepon.

Ini telah disampaikan kepada pihak pemerintah. Tindakan hukum disebut akan diambil apabila hal ini tidak digubris oleh pemerintah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi