Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindrom Kelelahan Kronis, Saat Lelah Tak Bisa Sembuh Hanya dengan Istirahat

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/MATHILDE LANGEVIN
Rasa lelah yang tak kunjung hilang meski sudah beristirahat, bisa jadi pertanda sindrom kelelahan kronis atau chronic fatigue syndrome.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Pernahkah Anda merasa lelah tanpa sebab? Atau rasa lelah yang ketika digunakan beristirahat atau tidur tetap tidak kunjung menghilang?

Jika iya, bisa jadi Anda mengalami kondisi yang disebut chronic fatigue syndrome (CFS) atau sindrom kelelahan kronis.

Penderita sindrom ini akan mengalami kelelahan ekstrem yang tidak bisa pulih hanya dengan istirahat.

Lantas, apa itu sindrom kelelahan kronis ini?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Cara Cepat Tidur Nyenyak, Hanya Butuh 10-60 Detik

Sindrom kelelahan kronis

Tak sama seperti kelelahan biasa, chronic fatigue syndrome atau sindrom kelelahan kronis, atau bisa juga disebut myalgic encephalomyelitis (ME) adalah kelelahan ekstrem yang tak lekas membaik meski penderita sudah cukup beristirahat.

Melansir dari Mayo Clinic, seseorang dikatakan mengalami sindrom kelelahan kronis jika rasa lelah berlangsung lebih dari enam bulan.

Selain itu, kelelahan juga diiringi dengan beberapa gejala khas, termasuk:

Baca juga: Pusing dan Lemas meski Sudah Sahur Cukup, Apa Penyebabnya?

Gejala lain sindrom kelelahan kronis

Selain gejala khas, ada juga gejala lain sindrom kelelahan kronis. Namun, gejala ini bisa bervariasi antara satu orang dengan lainnya.

Tingkat keparahan gejala pun berfluktuasi, naik turun dari hari ke hari. Gejala tersebut termasuk:

Baca juga: Sering Kelelahan? Jangan-jangan Asam Lambung Anda adalah Penyebabnya

Penyebab dan faktor risiko

Sayangnya, penyebab sindrom kelelahan kronis belum diketahui secara pasti.

Namun menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kemungkinan karena infeksi virus, melemahnya sistem kekebalan tubuh, stres, atau ketidakseimbangan hormon.

Beberapa virus yang diduga berhubungan dengan sindrom ini, antara lain:

Meski umumnya berkembang setelah infeksi virus, tetapi tidak ada jenis infeksi tunggal yang menyebabkan sindrom kelelahan kronis.

Menurut CDC, sindrom kelelahan kronis adalah tahap akhir dari berbagai kondisi yang berbeda, bukan hanya dari satu kondisi khusus.

Baca juga: Tubuh Gampang Lelah, Ini 5 Tanda Kelelahan yang Perlu Diwaspadai

Adapun, beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena sindrom kelelahan kronis, meliputi:

1. Usia

Menurut Mayo Clinic, sindrom ini bisa terjadi di semua usia. Namun, orang-orang di usia dewasa muda hingga paruh baya lebih berisiko terkena chronic fatigue syndrome.

2. Jenis kelamin

Selama ini, diagnosis sindrom kelelahan kronis lebih sering diberikan kepada wanita daripada pria.

Akan tetapi, hal ini bisa juga dikarenakan wanita lebih cenderung melaporkan gejalanya ke dokter, dibanding pria.

Baca juga: Plus Minus Tidur dengan Kucing Kesayangan

Penanganan

Dilansir dari Pelayanan Kesehatan Nasional Britania Raya (NHS), perawatan untuk chronic fatigue syndrome bertujuan meredakan gejala.

Perawatan atau penanganan yang dilakukan juga tergantung pada penyebab atau kondisi yang membuat penderita terkena CFS.

Perawatan sindrom kelelahan kronis ini bisa berupa:

  1. Terapi perilaku kognitif
  2. Manajemen energi, di mana penderita diberi saran tentang bagaimana memanfaatkan energi yang dimiliki dengan sebaik-baiknya, tanpa memperburuk gejala
  3. Konsumsi obat untuk mengurangi gejala, seperti nyeri dan masalah tidur.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi