Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut Ini Negara-negara yang Melaporkan Adanya Kasus Cacar Monyet

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock.com
Ilustrasi Cacar Monyet
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com – Kasus cacar monyet atau monkeypox, baru-baru ini tengah menjadi perhatian publik setelah sejumlah negara melaporkan adanya kasus tersebut.

Dikutip dari NYTimes, virus cacar monyet merupakan virus yang awalnya ditemukan tahun 1958 usai adanya wabah pada monyet yang dipelihara untuk penelitian.

Penyakit virus ini langka namun berpotensi menjadi serius.

Dimulai dengan gejala seperti flu dan pembengkakan kelenjar getah bening yang kemudian berkembang menjadi ruam.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Wabah Cacar Monyet di Eropa Lampaui 100 Kasus, Jumlah Terbesar yang Pernah Tercatat

Dikutip dari CNBC, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa wabah cacar monyet yang terjadi baru-baru ini adalah hal yang tidak biasa.

Hal ini karena cacar monyet terjadi di negara-negara di mana virus tidak endemic. WHO mengatakan kemungkinan ke depan kasus akan meluas.

Saat ini WHO telah mengonfirmasi sekitar 80 kasus yang dilaporkan di 11 negara.

Berikut ini sejumlah negara yang melaporkan adanya kasus cacar monyet:

1. Jerman

Dikutip dari DW, Institut Mikrobiologi Bundeswehr Jerman menyampaikan kasus pertama Jerman didaftarkan pada Kamis (19/5/2022).

Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach menyebut hanya masalah waktu kasus cacar monyet ditemukan di Jerman.

Namun ia menyatakan keyakinannya bahwa wabah cacar monyet akan bisa diatasi saat tindakan diambil dengan cepat.

2. Perancis

Kasus cacar monyet di Perancis dideteksi pada seorang pria berusia 29 tahun di wilayah Ile-de-France Paris.

Otoritas Kesehatan Perancis mengatakan kasus cacar monyet pada pria tersebut, terjadi setelah Ia belum lama ini berada di negara tempat virus menyebar.

Baca juga: Atasi Inflasi, Selandia Baru Berikan Bansos Rp 3,2 Juta bagi Warganya

 

3. Belgia

Sementara itu, negara Belgia dikutip dari NDTV, melaporkan adanya tiga kasus cacar monyet.

Ketiga kasus tersebut dikaitkan dengan acara festival berskala besar di Kota Pelabuhan Antwerpen.

"Ada alasan untuk berasumsi bahwa virus dibawa oleh pengunjung dari luar negeri ke festival setelah kasus baru-baru ini terjadi di negara lain," terang situs Festival yang dikenal dengan Festival Darklands tersebut.

4. Inggris

Badan Keamanan Kesehatan Inggris pada Jumat (20/5/2022) mengatakan bahwa saat ini Inggris telah mendeteksi 20 kasus cacar monyet di negaranya.

Jumlah tersebut dari penambahan 11 kasus pada Jumat.

"Kami berharap peningkatan ini akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang dengan lebih banyak kasus diidentifikasi di komunitas yang lebih luas. Bersamaan dengan ini kami menerima laporan tentang kasus lebih lanjut yang diidentifikasi di negara lain secara global," kata Kepala Penasihat Medis UKHSA Susan Hopkins dikutip dari Reuters.

Susan mengatakan saat ini pihaknya tengah menyelidiki mengenai sumber infeksi dan berupaya meningkatkan kesadaran di kalangan profesional kesehatan.

5. Amerika Serikat

Dikutip dari CNBC, pejabat AS telah mengonfirmasi kasus virus cacar monyet pertama yang ditemukan di Massachusetts.

Kasus tersebut saat ini tengah diselidiki oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit dan Pejabat Kesehatan Massachusetts.

Kasus diidentifikasi pada seorang pria yang baru-baru ini bepergian ke Kanada.

Pria tersebut saat ini dalam kondisi baik dan pejabat tengah berusaha menelusuri kontak orang tersebutt.

6. Kanada

Dua kasus cacar monyet telah dikonfirmasi di Quebec, Kanada.

Dikutip dari CBC, Badan Kesehatan Masyarakat Kanada (PHAC) telah memperingatkan otoritas kesehatan masyarakat di Kanada untuk memantau orang dengan gejala cacar monyet tak peduli apakah mereka bepergian atau tidak.

"Ini adalah penyelidikan yang berkembang dan berkelanjutan, baik di Kanada maupun di seluruh dunia," kata PHAC dalam sebuah pernyataan Kamis (19/5/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi