KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan penjelasan sejumlah definisi kasus yang digunakan pada penyakit hepatitis akut misterius.
Hal itu sesuai dengan istilah yang digunakan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Juru bicara Kemenkes dr. Mohammad Syahril mengatakan, definisi kasus hepatitis tidak jauh berbeda dengan kasus Covid-19.
Antara lain menggunakan suspek, orang tanpa gejala (OTG) hingga konfirmasi kasus.
"Sama dengan dulu kasus Covid-19, ada yang suspek, ada yang OTG, dan lain-lain sampai konfirmasi. Nah, pada kasus hepatitis pun seperti itu," ujarnya, dikutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id.
Baca juga: Update Sebaran 14 Kasus Dugaan Hepatitis Akut
Berikut penjelasan selengkapnya:
1. ConfirmedDefinisi kasus yang pertama adalah confirmed.
Saat ini, kata Syahril, belum ada yang disebut dengan konfirmasi positif oleh WHO karena sedang dalam penelitian.
2. ProbableKedua, probable, yaitu hepatitis akut (virus non hepatitis A-E) pada saat pemeriksaan laboratorium tidak ada hepatitis A-E, SGOT atau SGPT di atas 500 IU/L (internasional unit per liter), dan berusia di bawah 16 tahun.
"Untuk kasus ini, pasien tidak terdeteksi hepatitis maka dia salah satu dugaan hepatitis yang belum diketahui penyebabnya, namun hasil laboratorium SGOT atau SGPT di atas 500 IU/L," tutur Syahril.
Baca juga: Apakah Hepatitis Akut Bisa Menular ke Orang Dewasa? Ini Kata Kemenkes
3. Epi-LinkedKetiga, yakni Epi-Linked.
Artinya, hepatitis akut (virus non hepatitis A-E), terjadi di segala usia, dan kontak erat dengan kasus probable.
4. Pending ClassificationPending Classification berarti sedang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk hepatitis A sampai E.
Akan tetapi, pasien ini sudah tinggi SGOT maupun SGPT-nya, yakni di atas 500 IU/L, dengan usia di bawah 16 tahun.
Baca juga: DKI Jakarta Jadi Wilayah Kasus Hepatitis Akut Misterius Terbanyak
5. DiscardedSementara itu, untuk kasus yang tidak tergolong ke dalam semua definisi kasus, lanjut Syahril, didefinisikan sebagai discarded.
"Discarded itu tambah dari kita yaitu hepatitis akut (virus hepatitis A-E) yang terdeteksi, atau etiologi lain yang terdeteksi," jelas dia.
Kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia
Dugaan kasus hepatitis hingga 17 Mei 2022 menjadi 14 kasus, di mana 1 kasus probable dan 13 kasus pending classification.
Rinciannya, sebaran 13 kasus pending classification, yakni 1 kasus di Sumatera Utara, 1 kasus di Sumatera Barat, 7 kasus di DKI Jakarta, 1 kasus di Jambi, dan 3 kasus di Jawa Timur.
Baca juga: Siapa Kelompok Paling Rentan Terinfeksi Hepatitis Akut Misterius? Ini Kata Ahli
Kelompok umur kasus terbanyak adalah usia di bawah 5 tahun, yaitu ada tujuh kasus, 6 sampai 10 tahun ada dua kasus, dan 11-16 tahun ada lima kasus.
Dari 14 kasus dugaan hepatitis akut, terdapat 6 kasus meninggal dunia, 4 kasus masih dirawat, dan 4 kasus sudah dipulangkan.
Lebih lanjut, upaya yang dilakukan melalui surveilans, analisa patogen menggunakan Whole Genome Sequencing (WGS), di mana nantinya akan terlihat varian virus yang muncul.
Kemudian, pelaporan dengan New All Record (NAR).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.