Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Monkeypox atau Penyakit Cacar Monyet Menurut WHO

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Paco Burgada
Ilustrasi cacar monyet, apa itu cacar monyet, gejala cacar monyet, penyebab cacar monyet.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah melaporkan adanya temuan wabah penyakit bernama monkeypox atau cacar monyet.

Penyakit cacar monyet dilaporkan sudah menyebar ke berbagai negara di Eropa dan Amerika.

Dikutip dari laman Badan Kesehatan Dunia (WHO), cacar monyet atau monkeypox adalah penyakit langka yang disebabkan virus monkeypox, bagian dari genus Orthopoxvirus.

Baca juga: Update Kasus Konfirmasi Cacar Monyet, Tersebar di 14 Negara, Mana Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cacar monyet merupakan zoonosis, yakni penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia.

Meski disebut cacar monyet, virus ini tidak benar-benar berasal dari monyet maupun primata lain. Disebut "cacar monyet", karena virus ini pertama kali ditemukan pada monyet yang dipelihara untuk kepentingan penelitian pada 1958.

Gejala cacar monyet atau monkeypox

Orang-orang yang terinfeksi cacar monyet akan menunjukkan kondisi kulit yang penuh dengan ruam-ruam akut.

Selain itu, gejala lain yang muncul meliputi:

  1. Sakit kepala
  2. Demam tinggi di atas 48,5°c
  3. Limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening)
  4. Mialgia (nyeri otot dan tubuh)
  5. Sakit punggung
  6. Asthenia (sangat lemah). 

Dalam laman resmi WHO, kedua belas negara tersebut adalah sebagai berikut:

1. Australia
2. Belgia
3. Kanada
4. Perancis
5. Jerman
6. Italia
7. Belanda
8. Portugal
9. Spanyol
10. Swedia
11. Inggris
12. Amerika Serikat

Dari keduabelas negara itu, 92 kasus telah terkonfirmasi dan 28 masih berstatus dugaan.

WHO mengatakan negara-negara yang melaporkan kasus cacar monyet itu bukanlah negara endemik wabah yang disebabkan oleh virus monkeypox itu.

Sejumlah negara endemik virus cacar monyet di antaranya Benin, Kamerun, Afrika Tengah, Kongo, Gabon, Ghana, Ibory Coast, Liberia, Nigeria, Sierra Leone, dan Sudan Selatan.

Penelitian epidemiologis saat ini masih terus dilakukan untuk mengetahui mengapa hal ini bisa terjadi. 

Baca juga: Bagaimana Mencegah Penularan Cacar Monyet?

 

Asal muasal cacar monyet

Nama cacar monyet berasal dari penemuan awal virus penyebabnya, virus monkeypox yang ditemukan ada di binatang monyet.

Penemuan itu terjadi pada tahun 1958 di laboratorium Denmark. Berbagai spesies hewan diidentifikasi rentan terhadap virus ini

Namun, masih ada ketidakpastian tentang sejarah asli virus monkeypox. Untuk itu penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengidentifikasi reservoir yang tepat dan bagaimana sirkulasi virus dapat bertahan di alam.

Cara penularan virus cacar monyet

Virus itu berasal dari gen orthopoxvirus dari keluarga Poxviridae dan sifatnya zoonosis atau menular dari hewan ke manusia.

Kasus infeksi pertama pada manusia teridentifikasi pertama kali terjadi pada seorang anak di Kongo pada 1970.

Virus ini berpindah dari satu orang ke orang yang lainnya saat terjadi kontak erat, hampir mirip dengan virus-virus pada umumnya, termasuk virus corona penyebab Covid-19.

Media penularan bisa melalui lesi, cairan tubuh, droplet, maupun kontak dengan permukaan benda yang terkontaminasi, misalnya sprei tempat tidur.

Namun, ada satu lagi risiko penularan dari virus ini, yakni apabila kita mengonsumsi daging hewan yang terinfeksi, namun kita belum memasaknya secara sempurna.

Masa inkubasi dan infeksi

Pada umumnya, masa inkubasi virus monkeypox berkisar antara 6-13 hari, namun bisa juga dalam rentang waktu yang lebih lama, antara 5-21 hari.

Infeksi ini biasanya bisa sembuh sendiri pada beberapa orang. Akan tetapi, pada banyak orang lainnya mungkin akan menyebabkan keparahan.

Khususnya pada kalangan anak-anak, perempuan hamil, atau orang-orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang berkaitan dengan kekebalan tubuh.

Secara umum ada dua clade virus monkeypox, yakni clade Afrika Barat dan Clad3 Kongo Basin.

Infeksi yang disebabkan oleh clade Afrika Barat disebut lebih ringan daripada infeksi oleh clade Kongo Basin.

Begitu juga jika dilihat dari tingkat kematian, kematian pada kasus monkeypox yang disebabkan oleh clade Afrika Barat ada di angka 3,6 persen.

Sementara yang disebabkan oleh clade Kongo Basin relatif jauh lebih tinggi, yakni di 10,6 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi