Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Khawatir Kemelut Pasca-Pagebluk

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA
Warga berjalan di dekat mural bertema pencegahan penyebaran COVID-19 di Jakarta, Rabu (2/3/2022). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Editor: Sandro Gatra

AWAL tahun 2020, saya membaca berita bahwa virus Corona mulai bergerak dari Wuhan merambah ke seluruh daerah Republik Rakyat China untuk kemudian mengglobal sebagai pagebluk.

Pada saat itu saya sudah merasa khawatir. Saya khawatir siklus seratus tahun setelah pagebluk Flu Spanyol pasca-Perang Dunia I merajalela ke seantero dunia akan terjadi kembali dalam bentuk pagebluk Corona.

Kemudian fakta membuktikan bahwa pagebluk Corona berkembang sedemikian dahsyat sehingga di samping merenggut jutaan nyawa manusia juga memicu transformasi peradaban ekonomi kemudian sosial sebelum politik dan militer yang akhirnya meledak menjadi Perang Dunia II.

Ternyata kekhawatiran saya pada awal 2020 terwujud dalam bentuk perubahan ekonomi global yang mematikan industri transpor dunia serta industri pariwisata, namun menghidupkan industri kesehatan dan jasa online.

Produsen vaksin dan obat serta pelayanan kesehatan terkait saluran pernapasan manusia mengalami masa panen raya dalam skala yang sebelumnya belum pernah terjadi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masker yang semula berkonotasi kriminal bahkan terorisme sehingga menjadi alasan untuk dilarang dipakai oleh anak sekolah sampai para nasabah bank mendadak menjadi bagian busana rutin melekat pada kehidupan sehari-hari umat manusia.

Perkantoran digantikan metode WFH alias bekerja dari rumah masing-masing.

Teknologi audio visual jarak jauh menjadi produk laris manis dikonsum perorangan mau pun sekolah dan perusahaan sampai pemerintah.

Syukur alhamdullilah pada belahan kedua tahun 2021 mulai terasa gejala pagebluk Corona mereda, meski bermunculan varian baru yang disebut Delta sampai Omicron dan entah apa lagi namanya.

Namun mendadak pada Kamis 22 Februari 2022, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menjerit akibat Presiden Rusia, Vladymir Putin memerintahkan pasukan Rusia merangsek masuk wilayah Ukraina yang telah memerdekakan diri setelah Uni Sowyet bubar.

Ternyata agresi Rusia ke Ukrania nyata memengaruhi ekonomi global secara buruk terutama terhadap distribusi energi minyak bumi dan pangan yang dampaknya terasa ke berbagai pelosok dunia termasuk Indonesia.

Keresahan ekonomi sangat rawan memengaruhi keresahan sosial dan politik seperti terbukti telah terjadi Sri Lanka dan Pakistan sehingga bahkan melengserkan masing-masing pemimpinnya.

Akibat memiliki ketahanan ekonomi mau pun sosio politik relatif lebih kuat, maka sikon ekonomi di Indonesia masih relatif kondusif, namun bukan berarti menjadi alasan untuk bersikap lengah apalagi takabur.

Sebaiknya bangsa Indonesia terutama pemerintah tetap berpegang teguh pada kearifan ojo dumeh agar senantiasa eling lan waspodo dalam menghadapi suasana pascapandemi plus musibah perang Rusia-Ukrania yang belum kunjung berakhir sejak 24 Februari 2022 sampai dengan saat naskah sederhana ini ditulis.

Insya Allah, bangsa Indonesia lestari berjaya sebagai masyarakat adil dan makmur yang bergotong-royong membangun hidup damai dan sejahtera di negeri gemah ripah loh jinawi tata tenteram kerta raharja. MERDEKA!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi