Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Arab Saudi Larang Warganya Pergi ke Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/ekrem osmanoglu
Ilustrasi Riyadh, Ibu Kota Arab Saudi.
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com - Pemerintah Arab Saudi telah melarang warganya untuk melakukan perjalanan luar negeri ke 16 negara, termasuk Indonesia.

Larangan itu itu disampaikan oleh Direktorat Jenderal Paspor (Jawazat) Arab Saudi pada Sabtu, 21 Mei 2022.

Jawazat mengungkapkan jika larangan tersebut diberlakukan karena melihat perkembangan kasus Covid-19 yang terjadi di negara-negara tersebut.

"Warga negara Saudi telah dilarang bepergian ke 16 negara karena kasus COVID-19 di negara-negara itu," kata Jawazat, dikutip dari Saudi Gazzete, Minggu (22/5/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara yang dimaksud, yakni Lebanon, Suriah, Turki, Iran, Afghanistan, India, Yaman, Somalia, Ethiopia, Republik Demokratik Kongo, Libya, Indonesia, Vietnam, Armenia, Belarusia, dan Venezuela.

Baca juga: Arab Saudi Larang Warganya ke Indonesia, Ini Kata Kemenlu

Alasan Arab Saudi larang warganya ke Indonesia

Dikutip dari Hindustan Times, melonjaknya kasus Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir membuat Arab Saudi melarang warganya berpergian ke-16 negara.

Selain itu, Kementerian Kesehatan Arab Saudi meyakinkan publik jika sampai saat ini tidak ada kasus cacar monyet yang terdeteksi di Arab Saudi.

Wakil Menteri Kesehatan untuk Kesehatan Preventif Abdullah Asiri mengatakan jika pihak pemerintah telah memiliki kemampuan untuk mengontrol kasus infeksi cacar monyet.

“Hingga saat ini, kasus penularan antar manusia sangat terbatas, sehingga kemungkinan terjadinya wabah, bahkan di negara yang telah mendeteksi kasus, sangat rendah,” kata Asiri, Minggu (22/5/2022).

Baca juga: Arab Saudi Larang Warganya Kunjungi Indonesia dan 15 Negara Lainnya

Tanggapan Indonesia

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI telah merespon terkait larangan yang diberlakukan pemerintah Arab Saudi tersebut.

Meskipun saat ini, Kemenlu belum bisa berkomentar banyak terkait larangan yang menyantumkan Indonesia dalam daftar itu.

Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah menyatakan jika hingga kini Kemelu masih menunggu masukan dari pejabat yang menangani pemerintah Saudi Arabia.

"Menurut informasi awal sudah disampaikan ke pihak Arab Saudi bahwa penanganan Covid-19 RI sudah berhasil menekan angka kasus positif dan bahkan kondisi di Tanah Air sudah lebih baik dari pada di negara-negara Barat sekalipun," kata Teuku Faizasyah dikutip dari Kompas.com, Senin (23/5/2022).

Kemenlu juga sudah menjelaskan kepada Arab Saudi jika Indonesia telah berhasil menekan angka penyebaran Covid-19 di dalam negeri.

Kondisi yang baik ini diharapkan membuat Arab Saudi mencabut larangan bepergian ke Indonesia bagi warganya.

"Harapannya demikian, kami tunggu keterangan lebih lanjut ya," jelas Faizasyah.

Baca juga: Arab Saudi Larang Warganya ke 16 Negara, Ada Indonesia dan Turki

Syarat perjalanan luar negeri bagi warga Arab Saudi

Jawazat menyampaikan, persyaratan bagi masyarakat Arab Saudi yang akan melakukan perjalan ke luar negeri.

Untuk warga yang akan berpergian ke negara-negara non-Arab harus memiliki paspor yang masa belakunya lebih dari enam bulan.

Sedangkan untuk berpergian ke negara-negara Arab, harus memiliki paspor dengan masa berlaku lebih dari tiga bulan.

Selain itu, bagi warga yang melakukan perjalanan ke negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) lain, masa berlaku KTP-nya harus lebih dari tiga bulan dan menunjukkan kartu identitas asli serta daftar keluarga.

Jawazat juga menyampaikan, jika warga yang akan berpergian keluar negeri harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Salah satunya telah menerima vaksinasi Covid-19 dosis ketiga.

Untuk anak berusia di bawah 16 dan 12 tahun diharuskan sudah menerima vaksinasi dosis kedua, dan bagi yang di bawah 12 tahun harus membawa polis asuransi terhadap Covid-19.

Selain itu, terdapat pengecualian untuk kelompok-kelompok yang tidak dapat menerima vaksinasi akibat kondisi tertentu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi