Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika MLFF Resmi Diterapkan, Gerbang Tol Akan Dihilangkan?

Baca di App
Lihat Foto
DOK. JASA MARGA
Pantauan lalu lintas di Gerbang Tol Cikampek Utama
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pemerintah akan memberlakukan sistem pembayaran tanpa sentuh atau multi lane free flow (MLFF) bagi pengguna jalan tol.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) telah mempersiapkan penggantian layanan pembayaran tol tersebut.

Disebutkan, proses penggantian ini akan dilakukan secara bertahap dan diproyeksikan diberlakukan penuh pada tahun 2024.

Baca juga: Mengenal Apa Itu MLFF, Alat Bayar Tol Nirsentuh yang Akan Gantikan E-Toll

Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit mengatakan jika teknologi MLFF telah resmi diterapkan, maka gerbang tol akan dihilangkan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Oleh karena itu nantinya masyarakat dapat berkendara di jalan tol dengan tidak menggunakan gerbang tol. Secara gradual, akan tidak ditiadakan namun akan digantikan dengan teknologi yang diterapkan," kata Danang dikutip melalui laman BPJT, Senin (23/5/2022).

Melalui penerapan transaksi nirsentuh MLFF akan memberikan manfaat bagi pengguna jalan tol, karena dapat mengurangi waktu antrean sewaktu melakukan transaksi pembayaran tol.

Pembayaran cukup menggunakan ponsel

MLFF merupakan sistem pembayaran tol tanpa menggunakan kartu elektronik ini adalah bentuk inovasi dan transformasi digital di jalan tol dengan konsep intelligent toll road system (ITRS).

Menurut Danang, penerapan teknologi MLFF akan disesuaikan dengan kesiapan masyarakat sebagai pengguna jalan tol.

"Berbeda dengan sistem pembayaran Berbasis kartu elektronik yang saat ini digunakan, untuk metode pembayaran di Gerbang Tol (GT) MLFF akan menggunakan sistem server based," jelasnya.

Dengan menggunakan teknologi MLFF, pengguna jalan tol dapat melakukan pembayaran transaksi tol dengan menggunakan aplikasi di smarthphone.

Hal itu dikarenakan MLFF menggunakan Global Navigation Satelit System (GNSS) yang dapat dibaca melalui satelit.

Teknologi MLFF rencananya akan menggunakan perangkat Electronic On-Board Unit atau dikenal dengan E-OBU, dan perangkat Electronic Route Ticket.

Dengan teknologi ini pengguna dapat memilih titik masuk dan keluar sesuai rute perjalanan sekali pakai.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Sistem MLFF di Jalan Tol dan Bagaimana Nasib E-Toll?

 

Manfaat menggunakan MLFF

Teknologi MLFF akan memudahkan pengguna jalan tol pada saat melakukan pembayaran tol serta dapat mengurangi kemacetan pada jam-jam padat di gerbang tol.

Hal ini dikarenakan dengan menggunakan teknologi pembayaran MLFF dapat menghilangkan waktu pembayaran jalan tol menjadi nol detik.

Selain itu, juga dapat memberikan dampak efisiensi bahan bakar ketika berada di gerbang tol, karena kendaraan tidak perlu berlama-lama berhenti untuk melakukan transaksi.

"Dari kajian awal yang dilakukan sesuai dengan penerapan teknologi MLFF yakni sangat perlu, karena dapat memberikan dampak signifikan karena bisa memberikan penurunan efisiensi bahan bakar dan emisi," ujar Danang.

Diterapkan secara bertahap

Danang mengatakan jika pemerintah berharap nantinya operator tol dapat memulai proses implementasi teknologi MLFF pada akhir tahun 2022.

Pemberlakuan penuh MLFF akan dilaksanakan pada tahun 2023 atau 2024 dan bergantung pada hasil uji coba MLFF di bulan Desember mendatang.

Sehingga untuk saat ini, pembayaran transaksi jalan tol masih dapat menggunakan kartu elektronik atau e-toll.

Pembayaran transaksi jalan tol dengan menggunakan kartu elektronik masih akan digunakan sampai penerapan MLFF diberlakukan sepenuhnya.

"Tidak semuanya langsung berubah. Semuanya akan dilakukan bertahap sesuai kemampuan dalam mengadaptasi teknologi baru dimana sebagian gardu pada setiap gerbang tol masih dapat menggunakan kartu tol elektronik," ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi