Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral "Mobil Goyang" Saat Isi BBM, Apa Bahayanya?

Baca di App
Lihat Foto
Tangkap layar Instagram @andreli_48
Video viral mobil digoyang-goyangkan saat isi bahan bakar
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Unggahan video pengemudi kendaraan yang terlihat menggoyang-goyangkan kendaraan miliknya ketika mengisi bahan bakar di SPBU viral di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat mobil taksi berwarna biru yang sedang melakukan pengisian bahan bakar.

Ketika petugas SPBU sedang melakukan pengisian bahan bakar, sang pengemudi kemudian menggoyang-goyangkan mobilnya.

Video tersebut salah satunya dibagikan oleh akun ini, pada Kamis (26/5/2022).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Di goyang² biar masuk merata ke pori²," tulis akun itu.

Baca juga: Jadi Alasan Mengundurkan Diri, Berapa Gaji CPNS dan PNS?

Baca juga: Pelat Nomor Kendaaran Akan Dicatat Saat Isi BBM di SPBU, Ini Alasannya

Hingga Sabtu (28/5/2022) pukul 05.00 WIB, video tersebut sudah mendapatkan 295 like dengan 56 komentar.

Penjelasan ahli soal "mobil goyang" saat isi BBM

Dosen Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Jayan Sentanuhady mengatakan jika menggoyang-goyangkan kendaran untuk membuat tangki terisi bahan bakar secara optimal adalah mitos.

Dengan digoyang-goyangkan, pemilik kendaraan berharap agar udara yang berada di tangki keluar sehingga bahan bakar masuk ke tangki secara optimal.

"Mereka itu kan berpikiran udara itu akan membuat jumlah bahan bakar yang masuk itu berkurang gitu lho, nah itu mitos, Kenapa? Karena di dalam tangki itu sudah didesain sedemikian sehingga tidak memungkinkan adanya udara yang terjerembap," ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat (27/5/2022).

Baca juga: Viral, Foto Kecelakaan antara Kereta Api Kontainer dan Truk, Ini Kronologinya

Jayan mengungkapkan meskipun di dalam tangki masih terdapat udara yang terjerembap, hal itu tidak akan berpengaruh signifikan untuk kendaraan.

Selain itu, bahan bakar yang merupakan cairan atau liquid memiliki massa yang lebih berat dari pada udara, sehingga akan cepat mengisi bagian bawah tangki.

"Sehingga karena bahan bakar itu sudah lebih berat daripada udara pasti udaranya akan naik ke atas, akan naik ke atas dan keluar lewat saluran bahan bakar. Jadi enggak perlu digitukan, digoyang-goyangkan," ujarnya.

Baca juga: Viral, Video Penumpang Bayar KRL di Dalam Kereta, Ini Penyebabnya

Dapat memicu kebakaran

Jayan memperingatkan bahwa menggoyang-goyangkan kendaraan ketika melakukan pengisian bahan bakar merupakan tindakan yang berbahaya.

Hal tersebut dikarenakan alat pengisian bahan bakar yang berbahan metal akan bergesekan dengan lubang tangki yang juga terbuat dari metal.

Gesekan tersebut dikhawatirkan dapat menimbulkan percikan api yang dapat membuat bahan bakar yang terdapat dalam api tersulut api.

Jika terjadi percikan api, keadaan tersebut akan sangat berbahaya karena di waktu yang sama uap bahan bakar juga sedang menguap keluar melewati mulut tangki.

"Nah kemungkinan kan terjadi percikan, nah itu kan malah bisa tersulut api, malah bahaya kan," jelas Jayan.

Baca juga: Viral, Video Kereta Api Berhenti di Terowongan Sasaksaat, Apa Penyebabnya?

Saran kepada pengemudi

Jayan menyarankan agar pemilik kendaraan saat melakukan pengisian bahan bakar untuk mendiamkan saja.

Selain itu, petugas SPBU yang melakukan pengisian harusnya juga dapat memberikan edukasi kepada pemilik kendaraan yang melakukan hal tersebut bahwa itu berbahaya.

Dengan adanya peringatan dari petugas SBPU diharapkan dapat membuat pemilik mobil dapat mengetahui informasi terkait bahayanya menggoyangkan kendaraan saat mengisi bahan bakar.

"Mestinya pegawai pom bensin itu memberi saran, memberi masukan, 'Bapak, itu enggak perlu dilakukan, malah kalau dilakukan berbahaya, kalau ada yang kasus-kasus kayak gitu itu bahaya lho'," pungkasnya.

Baca juga: Viral Video Kecelakaan Tunggal di Tol Pemalang-Batang, Mobil Ditembus Besi Pembatas Jalan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi