Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan
Bergabung sejak: 24 Mar 2020

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Bang Yos Tidak Rasis

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI
Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019)
Editor: Sandro Gatra

LETJEN TNI (purnawirawan) DR h.c Sutiyoso S.H dituduh rasis akibat merasa prihatin atas nasib tenaga kerja Indonesia dikhawatirkan terdampak banyaknya tenaga kerja asing Republik Rakyat China masuk ke Indonesia.

Tuduhan rasis berbobot cukup berat mengingat sejak masa kepresidenan Gus Dus, republik Indonesia sudah resmi memiliki undang-undang antirasisme.

Makin tinggi pohon makin deras diterpa angin maka wajar bahwa seorang politisi dengan profil setinggi mantan Gubernur Jakarta serta Kepala BIN, Sutiyoso memiliki cukup banyak antipatisan yang tidak suka kepada diri putra terbaik Indonesia kelahiran Semarang ini.

Sejak Sutiyoso masih Pangdam Jaya secara pribadi saya sudah kenal beliau yang kemudian menjadi Gubernur Jakarta.

Apalagi setelah Bang Yos bergabung ke laskar wayang orang Indonesia Pusaka untuk berperan sebagai Sri Kresna, hubungan saya dengan Bang Yos menjadi makin akrab.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih ditambah putri beliau, Yessy Sutiyoso adalah mitra seperjuangan Aylawati Sarwono dalam menyelenggarakan pergelaran wayang orang dan seni tradisional Nusantara di panggung bergengsi kelas dunia mulai dari Sydney Opera House sampai UNESCO Paris.

Dari pergaulan akrab secara personal itu saya berani menjamin dengan penuh tanggung jawab bahwa Bang Yos sama sekali tidak rasis.

Saya tahu benar bahwa pendapat Bang Yos tentang tenaga kerja Republik Rakyat China sama sekali tidak bersifat rasis, namun sekadar merupakan opini sosial dan politik murni berdasar keprihatinan kemanusiaan yang adil dan beradab atas nasib tenaga kerja Indonesia.

Saya yakin Xi Yinping juga akan bersikap sama dengan Bang Yos apabila nasib tenaga kerja Republik Rakyat China terancam oleh tenaga kerja asing.

Demikian pula baik Trump mau pun Biden apalagi Obama pasti lebih mengutamakan kepentingan pekerja Amerika Serikat ketimbang pekerja asing.

Pada hakikatnya adalah wajar apabila para pemimpin sebuah bangsa lebih berpihak kepada tenaga kerja bangsanya sendiri ketimbang tenaga kerja asing.

Keberpihakan tersebut pada hakikatnya bukan rasisme, namun justru gelora semangat nasionalisme dan patriotisme.

Sebagai seorang warga Indonesia yang secara ras kerap disebut sebagai keturunan China, saya mohon dimaafkan oleh yang menuduh Bang Yos rasis untuk juga bersikap sama dan sebangun dengan nasionalisme ketenaga-kerjaan Bang Yos, yaitu sepenuhnya lebih berpihak kepada tenaga kerja Indonesia ketimbang tenaga kerja Republik Rakyat China.

Keberpihakan saya dan Bang Yos kepada tenaga kerja Indonesia semata merupakan kewajiban nasionalisme tanpa sedikit pun mengandung niat rasisme. MERDEKA!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi