Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Lahir Pancasila dan Bedanya dengan Kesaktian Pancasila

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Vanya Karunia Mulia Putri
Ciri-ciri demokrasi Pancasila adalah didasarkan pada prinsip musyawarah untuk mufakat.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Penetapan ini berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2016.

Sama seperti namanya, peringatan ini merujuk pada kelahiran Pancasila.

Baca juga: Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022, Berikut Sejarahnya

Sejarah lahirnya Pancasila

Pancasila merujuk pada lima pilar yang menjadi dasar berdirinya Indonesia dan pertama kali dikemukakan oleh Presiden Soekarno pada 1 Juni 1945.

Saat itu, Bung Karno menyampaikannya dalam rangkaian sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam pidatonya, ada lima konsep yang dasar negara yang dikatakan Bung Karno, yaitu kebangsaan, internasionalisme, permusyawarakarn, kesejahteraan, dan ketuhanan.

Lima konsep dasar negara itu kemudian dirangkung dalam nama Panca Sila, atas petunjuk seorang ahli bahasa.

Sebagai informasi, Sila memiliki arti dasar. Karenanya, Indonesia berdiri sebagai negara yang kekal dan abadi di atas lima dasar itu.

Baca juga: Jokowi Akan Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila di Ende

Diusulkan sebagai hari nasional

Peringatan Hari Lahir Pancasila mulanya tak diperingati rutin pada era Orde Baru, catat Harian Kompas, 10 Mei 1987.

Sebab, pemerintah saat itu lebih memberi perhatian pada Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap 1 Oktober.

Bahkan, 1 Juni belum diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila, melainkan hanya peringatan pidato Bung Karno 1 Juni 1945 dan bukan menjadi hari nasional.

Usulan Hari Lahir Pancasila sebagai hari nasional pertama kali diusulkan oleh Megawati Soekarno Putri kepada Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat itu menjabat sebagai Presiden ke-6 RI.

Namun, penetapannya sebagai hari nasional baru terwujud di era Presiden Joko Widodo melalui Keppres Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.

"Keputusan Presiden tentang Hari Lahir Pancasila, pertama: menetapkan tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila, kedua: tanggal 1 Juni merupakan hari libur nasional," demikian bunyi diktum pertama dan kedua Keppres tersebut.

Setahun kemudian, 1 Juni sebagai hari libur nasional baru diterapkan.

Baca juga: Tanggal Merah dan Hari Libur Juni 2022: Hari Lahir Pancasila 1 Juni

 

Beda Hari Lahir Pancasila dengan Hari Kesaktian Pancasila

Meski mirip, ada perbedaan sejarah antara Hari Lahir Pancasila dengan Hari Kesaktian Pancasila.

Diperingati setiap 1 Oktober, Hari Kesaktian Pancasila ditujukan agar bangsa Indonesia mengingat kembali peristiwa Gerakan 30 September (G30S/PKI).

Peringatan Hari Kesaktian Pancasila pun sudah ada sejak lama, yaitu berdasarkan Surat Keputusan Menteri/Panglima Angkatan Darat Jenderal Soeharto pada 17 September 1966.

Gerakan 30 September merupakan bagian dari sejarah kelam bangsa Indonesia.

Dalam peristiwa tersebut, enam jenderal serta satu perwira pertama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang menjadi korban.

Mereka adalah Letnan Jenderal Anumerta Ahmad Yani, Mayor Jenderal Raden Soeprapto, Mayor Jenderal Mas Tirtodarmo Haryono, Mayor Jenderal Siswondo Parman, Brigadir Jenderal Donald Isaac Panjaitan, Brigadir Jenderal Sutoyo Siswodiharjo, dan Lettu Pierre Andreas Tendean.

(Sumber: Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella/Dandy Bayu Bramasta | Editor: Inggried Dwi Wedhaswary)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi