Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan CPNS Mengundurkan Diri, Apakah Jadi PNS Bukan Lagi Idaman?

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/Diskominfo Jember
Penerimaan CPNS dan CPNS 2022?
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Sebanyak 100 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mengundurkan diri, hingga Jumat (27/5/2022).

Beragam alasan melatarbelakangi para CPNS tersebut mengundurkan diri.

Mulai dari alasan besaran gaji dan tunjangan yang tidak sesuai ekspektasi, hingga tak lagi memiliki motivasi menjadi pegawai pemerintah.

Baca juga: Posisi CPNS yang Mundur Bisa Digantikan Pelamar Peringkat di Bawahnya

Kepala Biro Hukum, Humas, Kerja Sama BKN Satya Pratama mengatakan, mundurnya ratusan CPNS yang sudah dinyatakan lolos tersebut memberikan kerugian bagi negara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebab, biaya yang dikeluarkan untuk proses rekrutmen cukup besar.

Lantas, dengan fenomena mundurnya ratusan CPNS tersebut apakah jadi PNS bukan lagi pekerjaan idaman?

Persepsi mulai berubah

Sosiolog Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Drajat Tri Kartono mengatakan, jumlah CPNS yang mengundurkan diri masih kecil jika dibandingkan dengan total keseluruhan jumlah CPNS yang diterima.

Karena itu menurutnya PNS masih dianggap sebagai pekerjaan idaman oleh banyak orang.

Namun di sisi lain, anggapan bahwa PNS menjadi pekerjaan idaman juga perlahan mulai berubah, karena ada pesaing lain, seperti industri dan perusahaan.

Karenanya, pemerintah kini sebaiknya mulai memperhitungkan kembali standar-standar yang ada pada PNS.

"Memang betul dari PNS yang semula lebih dirasakan memiliki reputasi, status yang tinggi, itu mulai bergeser," kata Drajat kepada Kompas.com, Selasa (31/5/2022).

"Tenaga kerjanya sendiri itu tidak hanya menerima begitu saja fasilitas yang diberikan oleh pemerintah, baik gaji dan lain-lain. Itu kemudian meningkatkan tuntutannya ketika tidak dipenuhi," sambungnya.

Di samping itu, kini banyak perusahaan dan industri yang mampu memberikan insentif lebih tinggi dari sebelumnya.

Hal inilah yang membuat banyak orang tidak sekadar memperhitungkan previlege PNS atau statusnya, tetapi lebih pada standar kelayakan yang dimilikinya.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Banyak yang Diterima CPNS tapi Pilih Mundur

 

Menuntut insentif yang tinggi

Selain itu, ketatnya seleksi yang berskala nasional juga dimungkinkan membuat para pelamar menuntut insentif yang lebih tinggi agar sebanding dengan kesulitan saat mendaftar.

Drajat menjelaskan, alasan PNS selama ini banyak diidam-idamkan karena termasuk pekerjaan paling stabil.

"Dulu status PNS tidak hanya diidamkan oleh pencari kerja saja, tetapi juga orang tua atau mertua. Itu semuanya sangat menghormati dan mengakui PNS, karena dianggap status pekerjaan paling stabil," jelas dia.

"Walaupun gajinya tidak sangat tinggi, tapi juga tidak sangat rendah, sehingga cenderung cukup dan stabil, serta tidak terpengaruh gejolak ekonomi," sambungnya.

Akan tetapi, kualitas pendidikan yang lebih baik dan pihak sekolah atau kampus yang memberi cakrawala lebih luas terhadap lulusannya, tentu memberikan pandangan berbeda dari sebelumnya soal pekerjaan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi