KOMPAS.com - Aplikasi kencan online menjadi aplikasi yang paling banyak dicari di Google sepanjang 2021-2022.
Data ini dirilis oleh Business Apps berdasarkan volume pencarian bulanan di Google sepanjang tahun tersebut.
Dikutip dari Business Apps, (30/5/2022), aplikasi kencan online menduduki peringkat tertinggi yang disusul oleh aplikasi saham dan edit foto.
Berikut daftar urutan aplikasi yang paling banyak dicari di Google:
- Aplikasi kencan online: 450.000/bulan
- Aplikasi saham: 246.000/bulan
- Pengeditan foto: 246.000bulan
- Permainan: 135.000/bulan
- Musik: 135.000/bulan
- Fotografi: 135.000/bulan
- Video: 110.000/bulan
- Cuaca: 110.000/bulan
- Taruhan: 49.500/bulan
- Desain: 49.500/bulan
Lantas, mengapa aplikasi kencan online paling banyak dicari?
Baca juga: Ramai The Tinder Swindler, Ini Tips agar Tidak Tertipu di Aplikasi Kencan
Penjelasan psikolog
Dosen psikologi Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani mengatakan, tingginya pencarian aplikasi kencan online di mesin pencarian Google didasari oleh wabah pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun ini.
Wabah pandemi tersebut membatasi interaksi masyarakat secara langsung. Akibatnya, mereka berusaha menjalin interaksi secara online, seperti melalui internet hingga aplikasi kencan online.
Ditinjau dari segi psikologis, kemudahan akses teknologi informasi dan kebutuhan interaksi antar manusia inilah yang mendasari aplikasi kencan online banyak dicari.
"Awalnya mungkin hanya sekedar teman ngobrol yang asyik, lalu berubah menjadi saling memberikan perhatian hingga muncul perasaan saling tertarik dan suka," ungkapnya, saat dihubungi oleh Kompas.com, Senin (30/5/2022).
"Hal tersebut membuat jagat maya memunculkan aplikasi dating online, khususnya bagi para milenial yang lebih banyak mengakses online media dengan keterampilan yang lebih cakap," imbuhnya.
Lembaga riset internasional Statista Research mencatat, aplikasi kencan online Tinder merupakan aplikasi kencan terpopuler sedunia pada 2021, disusul Badoo dan Bumble.
Terpisah, psikolog klinis Personal Growth Stefany Valentia mengatakan bahwa fenomena kencan online yang meningkat ini salah satunya dipengaruhi oleh pandemi Covid-19.
"Sebenarnya aplikasi kencan online sudah digunakan sejak beberapa tahun lalu. Namun pandemi bisa menjadi salah satu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan banyak hal secara online, termasuk salah satunya mencari teman kencan," ungkapnya.
Secara psikologis, seseorang akan mencari cara paling efisien dan praktis untuk memenuhi kebutuhannya.
Salah satunya dengan menggunakan aplikasi kencan online yang seseorang untuk bisa terkoneksi dengan orang lain.
"Sebenarnya sama saja dengan orang-orang yang mulai terbiasa WFH. Dengan kemajuan teknologi, jadi merasa ternyata ada hal-hal yang lebih mudah, salah satunya mencari pasangan secara online," imbuh Stefany.
Baca juga: Menyelisik Radiocarbon Dating
Tujuan dan kenyamanan kencan online
Fungsi aplikasi kencan online selama pandemi Covid-19 tidak melulu menjadi aplikasi pencarian pasangan.
Sejumlah orang memanfaatkan aplikasi tersebut untuk melalukan kencan daring dengan tujuan yang berbeda, misalnya mencari teman berbicara.
"Tidak sedikit orang yang merasa lebih nyaman melakukan pencarian jodoh di dunia maya," ungkap Ratna.
Penelitian yang dilakukan oleh Aaron Ben Ze'ev dari University of Haifa menemukan bahwa berkomunikasi melalui internet biasanya dapat menjalin hubungan yang lebih berkualitas dan luas.
Pasalnya, mereka yang menjalin hubungan secara online tidak mempunyai cara lain untuk berkenalan selain dengan mengobrol.
Berbeda dengan kencan secara tatap muka yang, individu dapat mengetahui satu sama lain dengan berbagai cara, seperti kenalan, keluarga, tetangga, dan lain-lain.
Kualitas komunikasi juga semakin terjalin lantaran proses menulis ketika berkomunikasi melalui internet, seperti chat.
"Menulis (mengetik) pada orang asing hampir mirip halnya dengan menulis buku harian. Individu dengan bebas mengekspresikan diri dan pikiran mereka tanpa merasa rapuh," tutur dia.
"Ini juga dikarenakan karena minimnya apa yang disebut getting features," imbuh Ratna.
Artinya, selama menjalin hubungan tidak ditemukan hal-hal yang dengan mudah teramati secara kasat mata, seperti penampilan yang tidak menarik, ketegangan, keresahan, kecemasan, malu-malu, dan sebagainya.
Dalam hubungan online, hal-hal tersebut justru membuat individu lebih nyaman mengungkapkan dirinya.
Kendati demikian, penggunaan aplikasi online ini juga kerap disalahgunakan untuk tujuan negatif, seperti penipuan, cyber bullying, dan sex di dunia maya.
Oleh karena itu, para pengguna diimbau untuk selalu waspada dan hati-hati terhadap pelaku yang bermaksud jahat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.