Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengurangi Sampah Makanan yang Menjadi Permasalahan di Indonesia

Baca di App
Lihat Foto
Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Pusat menemukan sampah makanan dan kemasan makanan menggenangi saluran air di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Sampah makanan merupakan salah satu permasalahan lingkungan hidup di Indonesia.

Data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) 2020 menyebutkan bahwa 40 persen sampah yang dihasilkan di Indonesia adalah jenis sampah makanan.

Dikutip dari Kompas.id, sampah makanan di Jakarta saja tingginya bisa mencapai 1.817 meter melebihi gedung pencakar langit tertinggi di dunia, Burj Al Khalifa (828 meter).

Baca juga: Temuan LIPI soal Sampah Medis di Teluk Jakarta, seperti Apa Dampak dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data tersebut diperoleh dari komposisi sampah di Jakarta yang diperkirakan mencapai 2,13 juta ton per tahun.

Kemudian, sampah makanan ini ditempatkan pada kotak nasi ukuran 20 cm x 20 cm dan tinggi 7 cm. Disusun dengan dasar seluas alas Monas, yakni 80x80 meter, maka tinggi sampah makanan di Jakata akan melebihi tinggi gedung Burj Al Khalifa, Dubai.

Di provinsi lainnya, kondisi permasalahan sampah makanan tidak jauh berbeda. Sebagai contoh di Surabaya. Sampah makanan di Surabaya pada 2020 mencapai 440.593 ton per tahun.

Jika sampah makanan tersebut disusun sama seperti ukuran kotak nasi 20 cm x 20 cm dan tinggi 7 cm dan diletakkan pada papan seluas alas Monas, maka ketinggian sampahnya mencapai 376 meter. Angka tersebut 9 kali lebih tinggi dari Tugu Pahlawan yang hanya 41,15 meter.

Baca juga: Banyak Sampah Skincare di Rumah, Ini Solusinya...

Lantas bagaimana cara mengurangi sampah makanan di Indonesia?

Cara mengurangi sampah makanan di Indonesia

1. Merencanakan meal planning

Meal planning merupakan perencanaan menu makanan dalam jangka waktu tertentu. Biasanya terdiri dari sarapan, makan siang, dan makan malam.

Dilansir dari Eat This, meal planning dapat mengurangi sampah makanan.

Sebagai contoh, daging yang diolah menjadi opor bisa disisakan untuk kemudian diolah menjadi sup daging.

Dengan begitu, menu makanan akan menjadi lebih bervariasi dengan porsi yang cukup sehingga tidak menyisakan makanan untuk dibuang.

Baca juga: Bisa Dibuat dari Sampah Dapur, Apa Saja Kelebihan Pupuk Kompos?

2. Menyimpan bahan makanan dengan tepat

Penyimpanan bahan makanan yang tidak tepat menyebabkan sampah makanan semakin menumpuk. Hal itu disebabkan oleh bahan makanan yang membusuk dan tidak bisa diolah.

Di Inggris, sampah makanan akibat pembusukan bahan makanan ini bisa mencapai dua pertiga dari limbah rumah tangga.

Dikutip dari Health Line, penyimpanan bahan makanan yang tepat dapat dilakukan dengan memisahkan bahan makanan yang perlu dan tidak perlu disimpan dilemari pendingin.

Baca juga: Viral Prank Sembako Sampah, Ferdian Paleka, dan Ketiadaan Empati...

Sebagai contoh, kentang, tomat, bawang putih, mentimun, dan bawang merah tidak perlu disimpan di lemari pendingin. Bahan makanan ini sebaiknya disimpan pada suhu kamar.

Memisahkan makanan yang menghasilkan lebih banyak gas etilen dan yang tidak adalah cara yang bagus untuk mengurangi pembusukan makanan.

Etilen mendorong pematangan dalam makanan dan dapat menyebabkan pembusukan.

Baca juga: Mengapa Orang Indonesia Suka Buang Sampah Sembarangan?

Makanan yang menghasilkan gas etilen, di antaranya:

  • Pisang
  • Alpukat
  • Tomat
  • Melon
  • Buah persik
  • Buah pir

Hidarkan bahan makanan tersebut dari produk yang sensitif terhadap etilen, seperti kentang, apel, sayuran hijau, paprika, dan sebagainya.

Baca juga: Cara Membuat Sendiri Pupuk Kompos dari Sampah Dapur

3. Memasak tanpa resep

Chef di Institute of Culinary Education Barbara Rich mengatakan bahwa memasak dengan mengikuti resep sering menyisakan banyak sampah makanan.

"Pikirkan lebih banyak tentang makanan yang disukai. Kemudian luangkan waktu untuk mempelajari teknik dasar memasak. Dengan begitu, Anda dapat menyimpan makanan yang dimasak di lemari es dan membuat banyak makanan berbeda dari mereka," terangnya dikutip dari Eat This.

Baca juga: Viral, Twit soal Tukar Sampah Bisa Jadi Uang Tunai, Ini Caranya!

4. Melabeli sisa makanan

Salah satu penyebab sampah makanan semakin banyak adalah kebiasaan menyimpan sisa makanan di lemari es terlalu lama. Sering kali kebiasaan ini membuat seseorang lupa bahwa ia masih memiliki stok makanan.

Akibatnya, makanan dibuang karena terlalu lama tersimpan di lemari es.

Untuk mencegah sampah makanan ini, sisa makanan bisa diberi lapel seperti post it note sehingga dapat mengingatkan pemiliknya kapan makanan tersebut masuk ke lemari es.

Tips ini bisa dilakukan pada bahan makanan mentah, seperti daging, susu, hingga roti.

Melabeli makanan juga bisa menjadi cara untuk menjaga lemari es tetap rapi dan terorganisir.

Baca juga: Sejumlah Saluran Air di Jakarta Tercemar Sampah Makanan

5. Mengoptimalkan bahan makanan

Limbah makanan lain yang kerap ditemukan adalah potongan bahan makanan, seperti wortel, ujung bawang, dan jamur.

Instruktur Chef di Institute of Culinary Education Christopher Arturo mengatakan, sampah makanan tersebut sebetulnya dapat diolah kembali.

"Saya menyimpan ujung bawang, potongan wortel, jamur, dan batang herba untuk membuat kaldu sayur atau ayam saya sendiri. Saya sering kemudian mengurangi stok hingga 89%, jadi lebih pas di freezer saya," ujarnya, dilansir dari Eat This.

Baca juga: Amankah Berbelanja Makanan dengan Kemasan Plastik Selama Pandemi?

6. Belanja dengan cerdas

Kebanyakan orang cenderung membeli lebih banyak makanan dari yang mereka butuhkan. Akibatnya bahan tersebut bisa menjadi sampah makanan apabila cara penyimpanannya tidak tepat dan tidak segera diolah.

Untuk menghindari hal tersebut, Anda bisa membiasakan diri untuk berbelanja sesuai dengan kebutuhan. Perkirakan kebutuhan makanan Anda dalam beberapa hari sebelum berbelanja.

Cara ini juga bisa membuat Anda berpartisipasi dalam pembersihan freezer bulanan sehingga mencegah makanan mengalami freezer burn, yang membuatnya kurang enak.

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi sampah makanan yang saat ini menjadi permasalahan di Indonesia.

Baca juga: Soal Prank Sampah YouTuber Ferdian Paleka, dari Pelanggaran Etika hingga Tekanan karena Keadaan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi