Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ende, Kota Sejarah dan Tempat Peringatan Hari Lahir Pancasila

Baca di App
Lihat Foto
Dok. http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/
Patung Soekarno di Taman Merenung Bung Karno, Ende, Flores NTT
|
Editor: Rendika Ferri Kurniawan

KOMPAS.com – Hari ini, Rabu (1/6/2022), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri peringatan hari Kelahiran Pancasila di Kota Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Di kota kecil nan bersejarah ini, Jokowi memberikan sambutan kepada segenap masyarakat di lapangan Pancasila Ende.

Ia mengungkapkan, betapa bersejarahnya kota ini yang menjadi jadi saksi sejarah lahirnya dasar Negara Indonesia.

"Di kota yang sangat bersejarah ini Bung Karno proklamator kemerdekaan, bapak pendiri bangsa merenungkan dan merumuskan Pancasila yang kemudian disahkan oleh PPKI sebagai dasar negara dan mewariskan Pancasila bagi bangsa dan negara," tutur Jokowi dikutip dari Kompas.com 1 Juni 2022.

Mari mengenal lebih dekat Kota Ende:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Makna Mosalaki Ulu Beu Eko Bewa, Gelar Adat dari Masyarakat Ende untuk Jokowi

Profil Kota Ende

Dikutip dari laman Kabupaten Ende, Ende merupakan nama sebuah kabupaten di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Ende adalah Ibu Kota dari Kabupaten Ende.

Kota Ende merupakan kota transit penghubung bagian barat dan timur Flores.

Kota ini saat ini dilengkapi dengan sarana transportasi yang sudah cukup memadai.

Dikutip dari BPK, luas wilayah Ende yakni sebesar 2.046,60 km persegi, dengan wilayah utara berbatasan dengan Laut Flores dan timur dengan Kabupaten Sikka.

Sisi barat berbatasan dengan Kabupaten Ngada dan arah selatan berbatasan dengan Laut Sawu.

Pada 2007, jumlah penduduk Ende sekitar 273.555 orang, dengan wilayah administrasi terdiri dari 16 kecamatan dan 211 desa.

Baca juga: 4 Alasan Kenapa Ende disebut Kota Pancasila

Sejumlah sarana prasarana transportasi ada di tempat ini, dari Bandara H. Hasan Aroeboesman, dermaga, Pelabuhan Laut Ippi Ende, hingga Pelabuhan Ende.

Kota Ende memiliki potensi wisata Danau Kelimutu yang terletak di puncak Gunung Kelimutu.

Danau tersebut berada pada ketinggian 1.631 meter di atas permukaan laut.

Danau Kelimutu memiliki tiga cekungan raksasa dengan warna air yang masing-masing airnya selalu berubah setiap tahun.

Air di salah satu dari tiga cekungan berwarna merah dan bisa menjadi hijau tua dan merah hati.

Adapun cekungan lain berwarna hijau tua menjadi hijau muda dan di kubangan lain berwarna cokelat kehitaman menjadi biru langit.

Baca juga: Jokowi Kunjungi Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Titik Lahirnya Pancasila

Saksi sejarah lahirnya Pancasila

Dikutip dari laman Kemendikbud, Ende merupakan lokasi saksi sejarah tempat pengasingan Presiden Soekarno.

Soekarno diasingkan di Ende sekitar tanggal 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938.

Adapun pengasingan yang dilakukan Belanda terhadap Soekarno dilakukan atas pertimbangan-pertimbangan karena Soekarno terus memperjuangkan kemerdekaan daerah jajahan Belanda.

Ketika itu Bung Karno bersama dengan sang istri, Inggit Garnasih, anak angkatnya, Ratna Djuami dan Kartika, serta mertuanya yang bernama Ibu Amsi.

Di tengah keterasingannya, di bawah pohon sukun di Ende, Bung Karno menggali pemikiran tentang dasar negara.

Di Kota ini, Bung Karno banyak merenung di mana dari renungan tersebut, di antaranya melahirkan butir-butir pancasila.

Pemikiran dasar negara tersebut kemudian dikemukakan dan dirumuskan oleh Panitia Sembilan menjadi Pancasila pada tahun 1945.

Pada 18 oktober 1938, Soekarno dipindahkan dari Ende ke Bengkulu.

Setelah Indonesia merdeka pada 1951, Soekarno mengunjungi Ende untuk pertama kalinya setelah menjadi Presiden Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi