Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat BPJS Kesehatan secara Offline dan Online

Baca di App
Lihat Foto
Kompas.com/ Luthfia Ayu Azanella
Ilustrasi BPJS Kesehatan, Cara cek BPJS Kesehatan aktif atau tidak dan cara mengecek BPJS Kesehatan aktif atau tidak.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - BPJS Kesehatan merupakan program jaminan kesehatan milik pemerintah yang bertujuan untuk memberikan layanan kesehatan terbaik kepada masyarakat, terutama bagi yang kurang mampu.

BPJS atau singkatan dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial ini diselenggarakan mulai 2014 melalui dasar hukum Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

Setelah menjadi peserta BPJS Kesehatan, masyarakat hanya perlu membayar iuran setiap bulan berdasarkan kelas yang diambil.

Baca juga: Bisakah Berhenti Jadi Peserta BPJS Kesehatan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adapun bagi masyarakat yang tidak mampu, pemerintah akan menanggung iuran melalui skema bantuan sosial dan terdaftar sebagai peserta Penerima Bantuan Iuran atau PBI.

Saat ini, melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022, kepesertaan BPJS Kesehatan merupakan hal yang wajib.

Untuk itu, bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta, segera membuat BPJS Kesehatan baik secara daring maupun luring.

Baca juga: 6 Cara Cek Status BPJS Kesehatan Aktif atau Tidak Secara Online dan Offline

Lantas, bagaimana cara membuat BPJS Kesehatan?

Syarat BPJS Kesehatan

Pembuatan atau pendaftaran BPJS Kesehatan dapat dilakukan perseorangan atau kolektif dengan mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dan syarat-syaratnya.

Berikut syarat pembuatan BPJS Kesehatan, dilansir dari laman jamkesnews.com:

  • Kartu Tanda Penduduk (KTP).
  • Kartu Keluarga (KK).
  • Rekening buku tabungan BNI, BRI, Mandiri, BTN, BCA, Bank Jateng, atau Bank Panin. Bisa menggunakan rekening kepala keluarga atau anggota keluarga dalam satu KK atau anggota keluarga yang menanggung iuran.
  • Surat kuasa autodebet pembayaran iuran BPJS Kesehatan bermaterai Rp 10.000 yang ditandatangani pemilik rekening. Surat kuasa wajib bertanda tangan pemilik rekening walaupun calon peserta yang mendaftar bukan pemilik rekening.
  • Bagi warga negara asing (WNA), lampirkan fotokopi paspor dan surat izin kerja yang diterbitkan instansi berwenang.

Selain syarat di atas, siapkan pula syarat lain seperti nomor ponsel dan alamat email yang masih aktif.

Baca juga: Cara dan Syarat Daftar BPJS Kesehatan untuk Bayi Baru Lahir

Cara membuat BPJS Kesehatan secara offline dan online

Masyarakat dapat membuat BPJS Kesehatan secara offline maupun online.

Cara membuat BPJS Kesehatan offline dilakukan dengan mendatangi kantor cabang atau kantor kabupaten/kota.

Sementara bagi yang ingin membuat BPJS Kesehatan tanpa antre, dapat dilakukan secara online melalui aplikasi Mobile JKN.

Baca juga: Cara Menonaktifkan BPJS Kesehatan bagi Peserta yang Meninggal Dunia

Berikut cara membuat BPJS Kesehatan offline dan online:

Cara daftar BPJS Kesehatan offline
  1. Kunjungi Kantor Cabang atau Kantor Kabupaten/Kota BPJS Kesehatan.
  2. Isi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) mulai dari nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, status pernikahan, alamat/domisili, dan pilihan kelas perawatan (I, II, atau III).
  3. Pilih juga Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdekat, nomor ponsel dan email aktif, serta nomor rekening bank.
  4. Ambil nomor antrean administrasi dan tunggu untuk mendapatkan pelayanan.
  5. Setelah menyelesaikan adminsitrasi, calon peserta akan menerima nomor virtual account yang digunakan untuk pembayaran iuran pertama.
  6. Calon peserta melakukan pembayaran iuran pertama melalui autodebet dalam waktu paling cepat 14 hari dan paling lambat 30 hari setelah pendaftaran.
  7. Selanjutnya, Kartu JKN-KIS akan dikirim paling lambat 6 hari setelah pembayaran iuran pertama berhasil.

Baca juga: Cara Naik Kelas Perawatan BPJS Kesehatan dan Biayanya

Cara daftar BPJS Kesehatan online

  1. Buka aplikasi Mobile JKN yang telah diunduh melalui Google Play Store atau App Store.
  2. Klik "Daftar" dan pilih "Pendaftaran Peserta Baru".
  3. Baca dan cermati ketentuan pendaftaran, dan klik "Setuju".
  4. Siapkan kelengkapan data seperti NIK, KK, dan nomor rekening bank.
  5. Masukkan NIK dan ketik kode captcha.
  6. Halaman akan menampilkan daftar data keluarga dan calon peserta BPJS Kesehatan.
  7. Isi data diri mulai dari nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, status pernikahan, dan alamat/domisili.
  8. Pilih kelas perawatan (I, II, atau III) dan pilih FKTP terdekat.
  9. Masukkan nomor ponsel dan alamat email yang aktif dan klik "Simpan".
  10. Kode verifikasi akan dikirimkan ke alamat email yang didaftarkan.
  11. Cek email masuk dan salin kode verifikasi tersebut ke aplikasi Mobile JKN.
  12. Calon peserta akan menerima nomor virtual account untuk pembayaran iuran pertama secara autodebet yang dikirim melalui email.
  13. Calon peserta melakukan pembayaran iuran pertama melalui autodebet dalam waktu paling cepat 14 hari atau paling lambat 30 hari setelah pendaftaran.
  14. Kartu JKN-KIS dikirimkan paling lambat 6 hari setelah pembayaran atau dapat diunduh langsung pada aplikasi Mobile JKN.

Cara membuat BPJS Kesehatan tersebut dikhususkan bagi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau Bukan Pekerja (BP).

Golongan di atas termasuk untuk:

  • Mahasiswa dari perguruan tinggi atau lembaga sejenis.
  • Siswa atau santri dari sekolah, pesantren, atau lembaga sejenis.
  • Saksi dan korban dalam perlindungan lembaga hukum.
  • Penghuni Lembaga Permasyarakatan Negara (Lapas) atau panti sosial.
  • Lembaga atau badan amal dan lembaga atau badan sosial.
  • Koperasi berbadan hukum serta program CSR badan usaha.

Baca juga: Apakah Penyakit Kronis seperti Jantung dan Kanker Ditanggung BPJS Kesehatan?

Besaran iuran BPJS Kesehatan

Pembayarn iuran BPJS kesehatan selanjutnya dilakukan paling lama tanggal 10 setiap bulannya.

Adapun, dilansir dari laman resmi, besaran iuran BPJS Kesehatan 2022 yaitu:

  • Kelas I sebesar Rp 150.000
  • Kelas II sebesar Rp 100.000
  • Kelas III sebesar Rp 35.000

Jangan lupa untuk membayar iuran BPJS Kesehatan setiap bulan sesuai kelas perawatan yang diambil. Pasalnya, peserta yang terlambat membayar akan dikenai denda keterlambatan.

Baca juga: Viral, Video soal Denda Rp 30 Juta karena Menunggak Iuran, Ini Penjelasan BPJS Kesehatan

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Panduan Mencetak Kartu BPJS Kesehatan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi